BAB 56: KAU TAK AKAN MENGHUBUNGIKU

704 38 1
                                    

“Ssssh, menyuruh mereka pergi saja rasanya sulit sekali. Apa susahnya sih tinggal keluar dari pintu itu?”

Reza memang masih kesal tapi bibirnya sudah tersenyum saat dia mengucapkan itu. Tak sinkron dengan perasaannya apalagi saat matanya menatap ke layar handphonenya senyum bahagia kembali muncul.

"Ehem."

Dia berdehem sebelum memencet nomor telepon mansion tempat dua orang wanita yang sangat diperhatikannya itu tadi menghubunginya.

Marsha: Papa. Papa Reza kapan Papa pulang? Aku udah bisa banyak. Bisa baca. Bisa nulis. Aku udah bisa tambahan sama kurangan terus aku juga udah bisa bikin hujan. Tadi aku baru belajar bikin hujan. Sama aku juga udah bisa gambar gunung. Gambar pohon. Aku bisa gambar orang. Gambar bebek. Aku udah bisa banyak diajarin sama mama. Terus aku juga udah bisa manggil Papa Reza pake R bukan pake L.

Suara yang kurindukan. Sudah lama sekali aku ingin sekali mendengar suara ini. Kenapa baru meneleponku sekarang? Apa sulit aku tidak menghubungimu selama sehari lalu kau minta pelayan untuk menghubungiku?

Sebenarnya benarlah apa yang sudah diobrolkan oleh Bagus dan David tadi. Reza itu sudah lama sekali menginginkan dua wanita itu menghubunginya lebih dulu. Makanya senyum di bibirnya sekarang merekah.

Reza: Maaf Sayang. Ada pekerjaan tambahan yang harus Papa selesaikan di sini. Dan sebenarnya Papa sudah lama sekali menunggu Marsha menelepon. Kenapa Marsha baru menelepon sekarang Sayang?

Marsha: Soalnya Marsha nggak tahu kalau mama enggak punya handphone. Handphone Mama rusak. Kalau Marsha tahu Marsha udah minta telepon dari kemarin-kemarin. Kan Marsha kangen sama Papa. 

Reza: Kalau kangen telepon aja. Bilang sama Papa kalau Marsha kangen. Kenapa harus menunggu Papa yang menelepon? 

Marsha: Kalau Marsha telepon tiap hari boleh?

Reza: Setiap jam sekali juga boleh. Kapanpun Marsha mau telepon saja. 

Marsha: Tapi Marsha nggak mau cuma telepon Papa doang. Marsha pengennya Papa ada sama Marsha main di sini.

Haruskah kau menyuruh anakku yang memintaku pulang? Kenapa tidak kau lakukan sendiri?

Entahlah kenapa rasanya gemas sendiri di dalam hati Reza karena dia ingin permintaan itu bukan hanya datang dari Marsha

Reza: Oh jadi Marsha pengen Papa pulang dan kangen banget sama Papa?

Marsha: Iya. Marsha kangen sama Papa. Mama kangen sama papa, dedek bayi juga kangen sama Papa.

Huh, kenapa dia harus bilang kalau aku kangen padanya? Siapa juga yang kangen padanya? Aku? Tidak sama sekali. 

Jujur saja Rania yang mendengar bahwa putrinya mengutarakan itu rasanya panas sekali hatinya. Dan ada satu hal lagi yang mengesalkan untuk dirinya,

Sugar Baby Yang Tak DiinginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang