Hari Kesembilan

5.6K 492 46
                                    

Pukul delapan pagi, usai membasuh wajah dengan air dan mencepol rambut menggunakan jepitan besar, Karin keluar dari kamar. Piyama Shinchan warna merah dibumbui sedikit hitam itu, jadi pakaian yang dipakainya semalam. Karin membuka kamar, dan menutupnya kembali sebelum dia berjalan menuju dapur.

Gadis itu membuka kulkas, memilih makanan apa yang bisa dia makan untuk sarapan. Kemarin malam sehabis kegiatan bbq, Karin memang sempat melihat-lihat apa saja yang disediakan Harry. Ternyata banyak hal yang bisa Karin temukan. Selain mi instan dan bumbu-bumbu siap pakai, Harry juga menyediakan beras, buah-buahan, daging, dan juga kopi instan serta biji kopi Starbucks.

"Gila, dari kemarin padahal anak-anak milih delivery. Untung banyak yang kepake pas acara bbq kemarin," gumam gadis itu sambil mengambil kotak sereal, mengecek masa expired nya, kemudian mengambil sekotak susu dari kulkas.

Menu sarapannya simpel, karena Karin tidak ada ide apapun untuk membuat makanan pagi ini. Karin asyik makan fruit loops yang dicampur plain milk sambil melihat Instagram. Gadis itu menekan love pada beberapa postingan teman-teman kantornya, yang katanya ada acara makan malam karena berhasil menarik investor untuk memberi dana sekitar 1M.

"Makan apa lo?" Suara Jean terdengar, membuat Karin refleks memencet ikon Home pada ponselnya. Ya, aura Jean ini benar-benar seorang bos, meski Karin sendiri sudah akrab bahkan lebih dekat dengannya sejak liburan di sini. Jadi, rasanya hampir sama ketika atasan memergokinya santai-santai saat jam kerja.

"Sereal. Mau?" tawarnya sambil melihat sekilas pada Jean dan wajah bantalnya.

Lucu, sih bisa melihat wajah bangun tidur pria itu. Padahal, Jean ini dikenal sebagai pribadi rapih dan perfeksionis di tempat kerja, jadi jangankan melihat Jean dengan celana pendek dan kaus kasual seperti ini, melihat dasinya miring saja semua karyawan PT Wings Solution tidak pernah.

"Nope. Gue lagi pengen makan sesuatu yang asin." Jean bergerak ke arah kompor yang letaknya memang dibelakang Karin. Model dapur dan ruang makan di rumah itu memang menyatu, jadi semua orang yang sedang makan tentu bisa menyaksikan orang yang memasak.

Karin melihat ke kanan tempat Jean sibuk membuka kulkas, dan mulai memilih bahan-bahan makanan.

"Gorengin Nugget dong, boleh gak?" tanyanya iseng. Sebenarnya Karin segan meminta begitu karena Jean dan Karin ini notabenenya atasan - bawahan, tapi Karin terlalu malas menggoreng sendiri. Jadilah dia iseng.

Di luar dugaan, Jean mengangguk saja, "oke."

Jean mengeluarkan sebungkus nugget dan sosis. Dia juga mengambil dua telur dan nasi instan.

Beberapa menit disibukkan dengan gorengan, Jean akhirnya menyimpan piring berisi sosis, nugget, dan telur goreng. Cowok itu juga meletakkan dua nasi instan yang telah dihangatkan di microwave.

"Makan lagi."

Karin melotot. Dia sudah menghabiskan semangkuk sereal lengkap dengan susunya, dan saat ini Jean memintanya makan nasi lagi?

"Ih, gue udah makan. Gue minta nuggetnya doang, dodol!"

"Lo biasanya makan dua sandwich di kantor buat sarapan. Masa sekarang sereal doang kenyang? Bohong banget!"

"Ih bener ya, lo nguntit gue selama ini. Bisa tau-tauan banget kebiasaan gue."

Jean memasukkan sesendok nasi dengan potongan nugget ke mulut, "bukan nguntit, gue ini emang perhatian," ucapnya lalu mengunyah.

Wajah Jean biasa saja, terkesan datar malah saat bicara begitu, tapi beda lagi dengan Karin yang jadi salah tingkah. Malas berdebat lagi, akhirnya Karin menarik nasi instan yang diberikan Jean, lalu memakannya dengan telur dan makanan lain yang sudah digoreng Jean.

One Month Trip (Nct Dream x Aespa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang