Hari Ketigapuluh Sembilan

3.8K 323 16
                                    

Perjalanan dari Rockfeller dilanjutkan ke Gramercy Travern untuk makan malam. Mereka berangkat pukul lima sore dan sampai di Gramercy Travern di jam stengah enam sore. Keenamnya memesan Seasonal Dinner Menu di sana, seperti Squid Ink Lumache, olahan lobster yang dimasak sedemikian rupa menggunakan kerang dan daun Parsley.

Selain itu, mereka juga memesan Black Bass yang merupakan campuran berbagai jenis sayuran. Ada juga Roasted Duck Breast--dada bebek yang dimasak dengan wortel dan jahe--serta makanan penutup seperti Chocolate Cream Pie. Jean dan Haykal secara khusus juga membeli Wine, dan karena Nana tidak suka minum minuman alkohol, dialah yang nanti akan menyetir untuk pulang.

"Jangan kebanyakkan lo pada minumnya. Abis ini, kan masih mau ke Macy's Herald Square buat belanja," ucap Nana mengingatkan.

"Iya. Sebotol berdua paling. Penasaran mau coba. Gi, do you wanna taste it?" tanya Haykal pada kekasihnya.

"Dikit aja deh ya. Belanja butuh kesadaran seratus persen," katanya.

Haykal mengangguk setuju.

"Kamu mau juga?" Jean bertanya juga pada Karin.

Gadis itu menggeleng, "enggak deh. Aku nemenin Winzy yang gabisa minum."

"Ih gue bisa ya! Tapi emang gak suka," kilahnya.

"Sama aja gak bisa bocil," ejek Haykal. Dua orang itu sudah akan bertengkar jika pelayan tidak datang dan meletakkan pesanan mereka.

"Mama mau kamu beliin apa yang?" tanya Gigi pada Haykal. Pria itu kini sibuk memotong daging bebek di piringnya.

"Menurut kamu apa? Aku bingung oleh-oleh khas New York apa."

"Mama suka koleksi tas gak, sih?" tanya Gigi lagi.

"Suka. Tapi dari Prada sama LV aja. Kenapa?"

"Koleksi mana yang belum dia punya?"

Haykal menggelengkan kepala, dia tidak punya petunjuk apapun tentang itu.

"Mana tahu aku yang. Aku gak pernah merhatiin koleksinya tas Mama."

Gigi terdiam. Dia berpikir keras. Gadis itu bahkan mengabaikan hidangan di depannya.

"Nanti aku beli aja jam dari Chopard. Mama gak punya brand itu, tapi dia suka kok. Mama belum beli karena memang katanya koleksinya di Indo gak lengkap."

"Jangan kamu yang beli," ujar Gigi tidak setuju, "biarin aku."

"Gak perlu sayang. Kamu beli oleh-oleh buat keluarga di Bandung aja."

"Kok gak boleh? Memangnya Mama kamu gak akan suka kalo aku yang beliin?" Gigi bertanya serius. Raut wajahnya sudah kecewa duluan dan itu membuat Haykal seketika bingung.

"Bukan gitu," ucapnya. Haykal mengeluarkan napasnya lalu melihat ke arah Gigi, "yaudah boleh, tapi aku juga beliin buat Mama atau Papa kamu ya?"

Gigi mengangguk setuju, "kamu kalo cari brand high end buat Papa, Rolex atau Ralph Lauren aja. Sisanya Papa gak pernah pake. Kalo Mama, ya apa aja sih."

"Oke noted sayang."

"Nanti bakal mampir ke toko cemilan, kan? Kakak gue nagihnya jajanan Western yang susah dicari di Indo soalnya," ujar Karin. Dia memang dapat message dari Sooya-Kakaknya-untuk membawa beberapa makanan unik.

"Ke supermarket aja. Di sana, kan banyak." Jean menjawab.

"Iya, gue juga mau beli jajanan. Mama gak nagih apa-apa sih cuma lumayan buat nyemil di kantor," balas Winzy setuju.

"Enak ya lo anak tunggal gak ditagih siapa-siapa." Haykal berkomentar iri. Di rumahnya nanti, dia akan ditagih oleh dua Kakaknya yang menyebalkan dan ponakannya juga. Haykal adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Dua Kakaknya sudah bekerja. Keduanya punya bisnis sendiri-sendiri. Sedangkan Kakak tertua sekaligus perempuan satu-satunya di keluarga, sudah menikah dan tinggal di Bekasi. Kakaknya yang pertama sudah punya dua anak kembar perempuan.

One Month Trip (Nct Dream x Aespa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang