Hari Keduapuludua

3.8K 288 49
                                    

Gigi heran ketika melihat Reksa dan Bening yang pulang bersamaan, tapi jelas terlihat saling menjaga jarak. Dirinya yang baru saja selesai memakai sneakers di ruang tamu, jadi penasaran dengan kedua orang itu.

Padahal, dipikir-pikir, keduanya jarang bertengkar. Diantara semua manusia yang berpasangan di rumah ini, hanya Reksa dan Bening yang paling baik-baik saja.

"Jadi ketemu Marka?" Suara Haykal terdengar.

Pria itu berjalan ke arahnya dengan wajah bantal khas bangun tidur dan segelas amerikano di tangan. Jam di rumah menunjukkan pukul sembilan pagi, jadi wajar pria itu baru bangun. Padahal, sehari-harinya Haykal baru akan keluar kamar di jam sepuluh sampai sebelas pagi.

"Iya. Gak usah ikut, ya," ucap Gigi sambil mengikat tali sepatunya.

"Beneran aman, kan? Gak akan tiba-tiba suka dia lagi?"

Pertanyaan Haykal membuat Gigi tertawa. Pria itu masih berdiri di sampingnya, memperhatikan Gigi dari tadi.

"Gak akan lah. Gue, kan udah putusin mau fokus sama lo Haykal. Ini juga mau selesaiin semuanya," kata Gigi meyakinkan. Gadis itu merapikan rambutnya sejenak sebelum pamitan pada pacarnya yang masih setia mengamati Gigi.

"Yaudah, hati-hati ya. Kabarin kalo mau pulang, aku jemput."

Aku?

Gigi terdiam sejenak, "apa? Coba bilang lagi."

Haykal menatap Gigi heran, "aku jemput kalo mau pulang," ulangnya.

Tangan Gigi yang semula sudah memegang pegangan pintu, jadi melepasnya kembali dan menghadap Haykal sepenuhnya.

"Ini mau pake aku-kamuan nih?" tanyanya tak yakin.

Haykal tertawa, dia baru sadar bahwa ini pertama kalinya mengubah gaya bicara pada Gigi.

"Iya," pria itu mengangguk, "aku mau bedain kamu sama yang lain."

Gigi jadi salah tingkah, namun sebisa mungkin menutupinya karena Gigi memang jarang sekali salah tingkah begini.

Gadis itu hanya mengangguk sambil tersenyum cerah, membuat Haykal gemas dan meletakkan kopinya di meja. Pria itu mendekat, menarik Gigi ke pelukkannya, menghirup wangi rambut Gigi dalam-dalam.

"Jangan lama-lama ya. Aku bosen kalo gada kamu."

"Padahal masih ada Jean dan yang lain," ucap Gigi pelan, tapi sebenarnya dia berusaha meredam detak jantungnya sendiri. Demi apapun, suara Haykal dengan panggilan Aku-Kamu mampu menyerang kewarassan Gigi saat ini.

Haykal berdecak, "yang lain juga pasti sibuk sama pacarnya."

Gigi tertawa, "I'll be back as fast as I can. Nanti aku gak akan terlalu lama kok, kita bisa jalan di luar dulu, gimana?" ajaknya.

Haykal melepas pelukkan, dia membingkai wajah Gigi dengan kedua tangannya, kemudian mengecup bibir merah muda gadis itu.

"Setuju!"

"Ih! Aku udah pake Liptint! Nanti kecoreng," keluh Gigi sebal.

"Yaelah, tinggal pake lagi aja sih. Lagian aku juga ciumnya gak sampe lumat-lumat." Haykal berucap cuek sedangkan Gigi berdecih. Gadis itu mengambil cermin kecil di tas tangannya, lalu merapikan bibirnya sebentar. Meski Haykal memang mengecup, tapi yang dia pakai ini adalah lipgloss, jadi dia yakin akan berantakkan.

"Emang gak nempel di bibir kamu?" tanya Gigi usai merapikan lip product di bibirnya.

Haykal menggeleng. Pria itu sudah duduk sambil meminum amerikanonya, "udah kehapus lagi kali sama ini," jawabnya sambil menunjuk cairan hitam pekat dengan es batu itu.

One Month Trip (Nct Dream x Aespa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang