Hari Keduapuluh

4.5K 341 22
                                    

Semua orang terdiam di meja makan dengan masing-masing ekspresi. Gigi yang tadinya sibuk dengan laporan keuangan yang mendadak harus ia periksa, juga sampai berhenti dari pekerjaannya itu. Winzy dan Nana yang baru saja selesai menyiapkan makan malam dan hendak memanggil semua orang, ikut berhenti di ruang tengah begitu Jean meminta semuanya berkumpul. 

Sedangkan Bening dan Reksa yang ada di ruang tengah sejak jam 6 petang, hanya tinggal mendengarkan saja. Semua orang tak menyangka bahwa tujuan mereka dikumpulkan adalah karena Jean dan Karin tengah panik karena Lea mendadak menghilang.

"Orang kayak gitu hilang? Lo udah lapor polisi?" tanya Haykal cemas. Mendapati perilaku Lea dan semua latar belakang yang telah Jean ceritakan, adalah kecemasan tersendiri bagi mereka semua.

"Udah. Pihak rumah sakit langsung gercep, sih untungnya." Karin menjawab.

"Kata mereka gimana?" tanya Nana.

"Belum 24 jam, jadi mereka mutusin cari di sekitar dengan personil yang ada. Keluarga Lea juga turut bantu, Papa Lea ngutus banyak orang buat cari anaknya," jawab Jean. Pria itu duduk di sofa, diikuti Karin dan yang lainnya.

"Gak mungkin dia udah jauh. Dari cerita lo, Lea lagi sakit, kan? Apalagi dia anaknya yang punya SM loh." Bening berkomentar. Menurutnya, kemungkinan tidak ditemukannya Lea itu kecil, apalagi SM bukanlah perusahaan yang bisa diremehkan. Jelas mereka akan mengutus banyak orang demi keamanan putri mereka, dan reputasi perusahaan.

"Kita tadinya minta izin buat bantu cari, tapi dari pihak keluarga Lea minta kita pulang aja. Soalnya, bahkan mereka sendiri gak tahu apa yang bakalan dilakuin Lea," ucap Karin menambahkan.

"Lo pulang ke sini itu udah bener sih. Perkara pencarian, biar keluarga dan polisi aja yang tanganin. Soalnya, gue ngeri Lea lakuin macem-macem ke kalian berdua, apalagi posisinya dia bisa buat apa aja." Winzy ikut bicara dengan wajah yang jelas khawatir.

"Mungkin Jean masih bisa lawan, tapi kalo targetnya lo, Rin, jelas-jelas sasaran empuk," imbuh Reksa.

Karin mengangguk setuju. Meski nantinya dia bisa memberikan perlawanan, tapi jika Lea membawa beberapa bantuan jelas saja Karin akan kalah telak.

"Tapi keluarganya Lea blokir akses bank dan semua hal yang bisa Lea akses kok. Gue rasa, Lea gak akan bertahan lama di luar sendirian, karena dia terbiasa sama fasilitas orangtuanya." Agaknya, kalimat Jean ini membuat semua orang sedikit tenang. Mereka masih bisa berharap Lea akan ditemukan segera, dan keadaan cepat kondusif.

Jean dan Karin juga memperlihatkan hasil video yang berasal dari kamera tersembunyi yang diberikan oleh Mama Lea. Mereka semua menontonnya bersama satu persatu, meski beberapa bagian di lewat karena merasa bahwa hal itu adalah bagian-bagian privasi. 

Tujuan mereka menontonnya adalah karena semua orang tidak mau melewatkan informasi apa yang telah Lea dapat, dan hasilnya hampir semua pembicaraan terekam, termasuk kegiatan Jean ketika di kamar mandi yang tidak dilihat semua orang yang ada. 

Tanpa diminta, jelas mereka tahu itu adalah hal yang tidak pantas untuk dilihat bersama-sama. Mereka bisa tahu itu adegan privasi Jean di kamar mandi, dari dua detik pemutaran saja dan selanjutnya Haykal mengalihkannya ke video selanjutnya.

"Duh, kepala gue migrain anjer," keluh Bening usai menonton dan mendengarkan banyak hasil rekaman yang dibawa dua sejoli itu.

"Sementara kita bisa tenang dulu deh ya. Lagian dipikirin kebanyakkan juga malah jadi mumet," balas Haykal terlihat lelah.

"Mau makan? Kalian belum makan, kan? Gue sama Nana masak tadi. Baru mau manggil satu-satu, eh kalian berdua pulang." Winzy menawari mereka semua dan menatap Jean serta Karin bergantian.

One Month Trip (Nct Dream x Aespa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang