Hari Keenambelas

4.8K 398 30
                                    

Sebenarnya, tidak ada petugas khusus untuk mendeteksi kamera dan alat penyadap suara. Alih-alih memanggil mereka, Jean dan yang lain meminta polisi setempat untuk mengecek, dan beruntungnya aparat Amerika memang tidak mengecewakan. Seluruh tempat di rumah diperiksa, bahkan permukaan dinding dan lantai yang tidak wajar bagi mereka, diperiksa. Jean juga memanggil Fred, Brian, dan Harry yang merupakan ketiga petugas SM di Amerika. Ketiganya setuju untuk melakukan pemeriksaan besar-besarran, meskipun Jean hanya beralasan kurangnya pengamanan di area mereka.

Setelah melakukan pemeriksaan selama sekitar dua jam karena kolam renang dan wilayah sekitar juga diperiksa, para polisi itu kembali ke ruang tengah untuk melaporkan hasil temuan mereka.

"Ada dua belas kamera, dan lima penyadap suara. Kami temukan di 2 di dapur, 1 kamera dan penyadap suara di halaman belakang, 1 kamera dan penyadap suara di halaman depan, empat kamera di ruang tamu, dua kamera dan penyadap suara di ruang tengah, dan 2 kamera di sekitar tangga serta enam penyadap suara di sekitar tembok di dalam rumah."

Semua orang benar-benar tak bisa berkata apa-apa lagi. Lea benar-benar masalah serius bagi mereka semua, bukan hanya Jean saja. Privasi semua orang jelas terganggu, obrolan mereka semua jelas terekam. Bukan hal yang sulit bagi Lea untuk mengetahui hubungan Jean dan Karin jiga begini caranya.

"Dan tambahan lainnya, kami menemukan kamera dan penyadap suara di mobil serta jas yang sedang di gantung di ruang laundry." Polisi menyerahkan jas itu pada Jean yang ternyata memanglah miliknya.

Karin menepuk dahinya sendiri. Jas itu adalah jas yang Jean kenakan sewaktu keduanya berkencan hingga menginap di hotel. Pantas saja Lea tahu hubungannya dengan Jean karena gadis itu benar-benar mendapatkan banyak hal.

"Semua video telah kami simpan, sementara kamera dan alat penyadap sudah kami rusak. Saya akan mengirimkan hasil video dan suaranya ke email anda." Polisi setelahnya pamit dan meninggalkan rumah.

Ketiga staff SM meminta maaf dengan raut wajah menyesal. Mereka menjelaskan bahwa tak pernah menyangka akan ada kejadian seperti ini. Nana meminta untuk mereka semua menyelidiki petugas kebersihan yang selalu kemari setiap satu minggu sekali. Dia juga meminta Brian untuk mengganti orang yang akan membersihkan rumah, serta sebelum orang asing masuk, pemeriksaan haruslah dijalankan terlebih dulu untuk memastikan semuanya aman. Untuk itu, Brian menempatkan tiga security di gerbang depan dan dua security lainnya di gerbang belakang.

Ketiga perwakilan staff SM di Amerika itu meninggalkan rumah setelah semuanya selesai.

Reksa duduk di sofa, menyandar sambil memijat kepalanya, "jaga-jaga taro penyadap suara juga deh di pos jaga. Takut-takut tuh penjaga malah antek-antek si Lea," ujarnya.

"Iya setuju. Rasa-rasanya gue udah gabisa percaya siapapun yang mereka kirim deh kalo gini caranya," ujar Gigi menambahkan.

Winzy keluar dari area dapur, tadi dia memang sempat ke sana untuk membuat minum. Gadis itu meletakkan keranjang khusus minuman gelas, dan meletakkannya di meja setelah mengisinya dengan air dalam kemasan.

"Lo pada minum dulu deh. Stress semua kayaknya," kata Winzy. Dia melihat ke arah Nana, pria itu sejak tadi terlihat ikut dalam obrolan semua orang, tapi tak henti mengecek ponsel.

Winzy tahu Nana tengah memastikan berita mengenai kembalinya Zalova. Nana terlihat ingin sekali menghubungi beberapa orang, tapi tak bisa. Mungkin saja pria itu canggung jika harus melakukannya di depan mereka semua.

"Kayaknya lo harus ngomong ke Lea deh Je." Haykal bersuara setelah mereka semua sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Ketemu?" tanya Jean.

Haykal mengangguk, menatap Jean serius, "lo butuh bicara sama Lea tentang ini, dan bilang ke dia bahwa kita punya banyak bukti yang mengarah ke dia buat dilaporin."

One Month Trip (Nct Dream x Aespa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang