Hari Ketigapuluh Satu

3.4K 278 15
                                    

"Loh? Kok balik sendirian?" Karin bertanya saat melihat Gigi masuk ke rumah di jam 2 siang.

Gigi malas menjawab, tapi setelah dia melepas high heels gadis itu bicara juga, "gak tahu. Haykal gak bisa dihubungin. Emang dia belum balik?" tanyanya.

Karin menggelengkan kepala, "gue belum liat dia dari tadi. Gue sama Jean udah sejam lebih di ruang tengah."

"Ngapain?"

"Cuddle." Karin menjawab dengan cengiran lebar.

Gigi mendengus, tapi tak ayal tersenyum juga. Dia memutuskan untuk naik ke kamarnya karena acara tadi cukup menguras tenaga.

Gigi masuk ke kamar, meletakkan tas Hermes miliknya di meja, lalu duduk di meja rias. Dia mengambil kapas lalu membubuhinya dengan make up remover. Setelahnya, Gigi mengambil handuk lalu menghilang di kamar mandi.

Setiap kamar mandi di rumah ini, ada bathtub yang cukup luas untuk dipakai. Gigi mengalirkan air panas dan dingin secara bersamaan. Cuaca hari ini tidak dingin sebenarnya, tapi tubuhnya cukup pegal-pegal setelah berjalan naik turun tangga di stasiun kereta tadi. Gigi turun ke bathtub setelah melepas semua hal yang dia kenakan.

Gadis itu memejamkan mata, meresapi bagaimana air yang sebenarnya dibuat tidak terlalu hangat, meresap ke tubuhnya. Jangan lupakan aroma lavender bercampur vanila yang berasal dari bath bomb, membuat Gigi semakin rileks.

Baru sebentar memejamkan mata, pintu kamar mandi terbuka. Gigi terkesiap, sebelum dia merotasikan bola mata ketika melihat Haykal yang masuk.

Ya, begitulah kebiasaan dua manusia ini. Gigi juga pernah masuk begitu saja saat Haykal sedang mandi. Keduanya memang tidak ada jaim-jaimnya sama sekali, toh baik Gigi maupun Haykal sudah pernah melihat keseluruhan tubuh keduanya.

Haykal tak langsung bergabung masuk ke dalam bathtub, melainkan memeluk Gigi dari belakang, tepatnya melingkarkan kedua tangan pria itu di leher Gigi.

"Sorry," ucap Haykal pelan. Wajah pria itu meringsek masuk ke dalam potongan lehernya membuat Gigi kegelian sesaat.

"Baju kamu nanti basah," ucap Gigi saat sadar bahwa Haykal masih berpakaian lengkap.

Haykal tidak menjawab. Pria itu justru sibuk menghirup aroma tubuh Gigi dalam-dalam sambil mulai mengecupi bahu dan sekitaran leher Gigi dengan lembut.

"Aku masuk ya?" tanyanya.

Gigi mengangguk saja, dan setelah melihat respon itu, Haykal keluar sebentar kemudian kembali lagi dengan kimono di tubuhnya. Haykal masuk ke dalam bathtub setelah kimononya terlepas.

Posisi Gigi kini berubah. Dia duduk di depan Haykal dan bersandar pada dada bidang pria itu.

"Kamu ke mana tadi? Asik banget kayaknya sama Ryuuka," sindir Gigi.

Haykal tersenyum tipis. Dia mencium bahu gadis itu, "tadi kita emang sempet meeting lama. Gak berduaan kok, ada perwakilannya juga yang ikut."

"Projek apaan emang?"

"Kita mau bikin event gitu. Gabungin dua menu. Rencananya minuman dari dia, dan makanan dari aku."

"Kenapa gak sama aku aja, sih Kal?" Gigi bertanya sebal. Sejujurnya, dia cemburu dan agak kecewa karena Haykal tak mengajaknya bergabung untuk projek itu.

Padahal, kan Gigi juga punya restoran, jadi kenapa Haykal justru memilih Ryuuka?

"Bukan gak mau sama kamu sayang," kata Haykal menjeda sejenak ucapannya, "projek aku sama Ryuuka emang udah direncanain dari dua bulan lalu sebelum aku ketemu kamu. Cuma memang ditunda-tunda karena si Ryuu sibuk banget anaknya."

One Month Trip (Nct Dream x Aespa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang