Hari Keduapuluhlima

4.2K 313 41
                                    

"Lo kenapa izinin dia sih?!"

Karin mengomel ketika Jean mendatanginya ke kamar. Jean memang sengaja datang setelah selesai mengobrol dengan Nana di ruang tamu tadi.

Ekspresi gadis itu terlihat jelas menahan kesal di ruang tengah. Jadi, dia datang untuk memperbaiki mood gadis itu. Lagipula, Jean tidak mau Karin ketus padanya untuk waktu yang lama.

"Kasihan tau. Biarin dulu aja, besok juga Misya balik kok Rin." Jean membujuk gadis itu. Keduanya duduk di tempat tidur Karin.

"Iya gue tahu, tapi ya tetep aja kasian Winzy. Lagian Nana gak mikir perasaan Winzy apa?"

Jean tertawa. Perasaan Karin yang memang sangat peduli pada teman-temannya, adalah hal yang paling pria itu suka. Terkadang Karin tidak sadar selalu mendahulukan kepentingan orang-orang di sekitarnya, dan sikap itu sangat sama dengan Jean.

Pria itu menarik Karin ke dalam pelukkan, dan menciumi rambut gadis itu gemas.

"Gemes banget sih ngambek gini?"

Karin berdecih, namun dia diam saja. Tidak berusaha memberontak atau lepas dari pelukkan Jean. Dia tahu kedekatan mereka lebih berkembang dibanding beberapa hari yang lalu, tapi tetap saja belum ada kepastian diantara keduanya.

Jean bukanlah pacarnya, dan begitupula sebaliknya. Jika kalian bertanya apakah Karin akan menerima Jean jika pria itu menembaknya nanti, jawabannya adalah tidak tahu. Ya, kenyataannya Karin sendiri juga belum tahu sebesar apa perasaannya pada atasannya ini.

Apalagi, jika Jean resmi menjadi kekasihnya, bisa dipastikan hidupnya di kantor nanti akan nano-nano. Pria itu memiliki banyak penggemar, bahkan Karin sendiri tahu akan ada hari patah hati satu kantor, jika saja Jean memiliki kekasih.

Meski aura Jean di kantor itu menyeramkan, bahkan tak sedikit karyawan yang memilih untuk tidak berurusan, tapi soal ketampanan jelas Jean nomor satu. Apalagi, jika ada rapat satu kantor, semua orang akan rela berlama-lama ketika Jean yang memimpin rapat.

"Rin, Katharina."

Karin mengerjap, dia kembali ke keadaan sekarang di mana Jean sudah melepas pelukkannya.

"Apa?"

Jean tertawa pelan, "kebiasaan nih ngelamun. Tadi gue nanya, lo mau jalan gak?"

"Sekarang?" tanya Karin bingung.

Jean mengangguk, "kita night drive."

Akhirnya Karin menyetujui itu. Lagipula, sudah lama juga keduanya tidak jalan-jalan berdua. Kencan keduanya kemarin benar-benar berakhir dengan tidak menyenangkan karena insiden Lea. Omong-omong tentang gadis itu, pencarian belum membuahkan hasil, tapi polisi bisa memastikan bahwa keamanan Jean dan Karin terjamin, jika dilihat dari pergerakkan Lea yang tidak menunjukkan adanya perkembangan hingga saat ini.

Jean keluar sebentar untuk mengambil jaket dan kunci mobil, dan waktu itu digunakan Karin untuk siap-siap juga.
Gadis itu berganti pakaian dengan stelan tidur, karena dirinya memang tidak akan keluar dan hanya berdiam diri di mobil.

Karin memakai jaket, lalu mengolesi lipbalm rasa peach sebelum keluar dari kamarnya. Untuk menuju ruang tamu, dia harus melewati ruangan lain terlebih dulu, karena kamarnya dekat dengan halaman belakang.

Karin bisa melihat teman-temannya ada di ruang makan. Tampaknya mereka semua melanjutkan kegiatan makan malam yang sempat tertunda.

"Winzy gak ikut makan?" tanya Karin yang menyempatkan masuk.

"Tenang Mama Winzy, tadi anaknya kita anterin makan ke kamar kok," jawab Haykal santai.

"Buat siapa Na?" Karin mengalihkan pandangan pada Nana setelah puas dengan jawaban Haykal. Dia melihat Nana memegang baki berisi sepiring makanan dan segelas air putih.

One Month Trip (Nct Dream x Aespa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang