Hari Keempatpuluh (2)

4.1K 249 29
                                    

Namanya Samuel Adi Permana. Sering disebut Sam atau lebih parah Amel. Tubuh tinggi dan banyak yang bilang pria itu punya ABS karena saat ada work trip di Puncak, Sam berenang di kolam villa mereka tanpa atasan. Kulitnya putih disertai rambut agak kecokelatan disertai mata yang cukup sipit. Itu bisa dia miliki karena Sam adalah blasteran Korea.

Di PT Maestra, Sam menjabat sebagai staff finance senior bersama Winzy. Di divisi Finance, ada empat orang senior. Terdiri dari Sam dan Syahnan atau sering dipanggil Anan, lalu ada Winzy dan terakhir Ivana yang sering dipanggil satu kantor Ana. Untuk juniornya sendiri hanya ada dua orang saja. Anton dan Lio, dua orang maknae atau anggota termuda dari divisi Finance. Tim ini dipimpin oleh Nana sebagai Manager.

Tidak ada yang terjadi selain dari kekocakkan tim Finance. Maksudnya, semua anggota tidak pernah terlibat perasaan pribadi. Apalagi Ana dan Syahnan kabarnya punya gebetan di divisi lain. Hanya saja, beda dengan Sam dan Winzy. Dua orang itu persoalan lain. Sam dan Winzy sudah saling mengenal sejak kuliah. Mereka lulusan dari Univ yang sama serta satu jurusan. Keduanya kembali bertemu di Maestra, dan saling tahu perjuangan masing-masing hingga bisa menduduki jabatan Senior Finance Staff.

Adalah karena itu Nana terkadang tak sadar mengeluarkan aura negatifnya yang berasal dari sisi posesifnya terhadap Winzy. Pasalnya, interaksi Sam dan Winzy tak ada yang berubah sejak awal hingga gadis itu baru kembali dari New York. Masalahnya, satu kantor belum tahu hubungan Winzy dan Nana. Mereka sama-sama sepakat untuk menyembunyikan dulu status keduanya, dan akan diungkap perlahan-lahan agar tak terlalu membuat kehebohan.

"Rumus lo salah ege! Coba cek lagi, masa Vlookup doang lo salah sih, Nan?" Ana mengomel pada Syahnan yang duduk di sebelahnya.

Pria blasteran Jepang itu malah nyengir tidak jelas, "oh iya, sorry ga sadar."

"Awas loh, nanti final reportnya gak match sama data akhir bulan malah berabe," ujar Winzy menambahi dari meja seberang Syahnan.

"Iya, Kak beres kok. Cuma salah tanda baca aja." Syahnan menggerakkan jemarinya cepat, memperbaiki pekerjaannya yang kata Ana tadi keliru.

"Mau pada makan siang apa kalian?" Sam bertanya. Pria itu baru masuk ke ruangan Finance setelah ada perlu di lantai tiga tempat CS berada.

"Apa ya? Gue mau Marugame Udon, sih. Mau gak?" tanya Ana.

"Hayu aja sih gue. Cuma tumben banget tanggal tua begini Marugame? Biasanya banter juga Hokben atau kantin kantor bawah?" komentar Sam lalu duduk di kursinya. Tempatnya memang bersebelahan dengan Winzy dan dua anggota termuda mereka Anton serta Lio.

"Lio sama Anton ditraktir sama Bang Sam. Jadi ikut aja lunch sama kita." Winzy berkata enteng.

Sam menendang kursi Winzy, "enak aja lo anjir. Harusnya lo tuh yang habis liburan sama Pak Nana."

"Dih apaan, duit gue habis karena liburan!"

"Gimana rasanya liburan sama Pak Nana, Kak?" Lio bertanya penasaran.

"Biasa aja, sih. Kan liburannya bareng-bareng. Kesan lo pada kayak gue liburan berduaan aja gitu." Winzy jadi salah tingkah sendiri.

"Lo dibayarin gak Kak makannya?" Kini Anton yang penasaran.

"Programnya kan memang ditanggung SM sampe biaya makan. Ngapain juga Pak Nana harus bayarin porsi makanan Winzy yang segede bakul?" Sam mengejek.

Winzy melempar pulpen padanya, yang ditangkap Sam dengan sempurna.

"Balikkin woy, pulpen gue!"

"Lo lempar, berarti lo kasih! Udah, gak bisa ditarik lagi." Sam menjauhkan kursinya dari Winzy yang kini berusaha mendapatkan pulpen itu kembali.

One Month Trip (Nct Dream x Aespa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang