"Gue mau pulang."
Semua penghuni rumah saling melirik satu sama lain, ketika kalimat itu keluar dari mulut Karin.
"Belum satu bulan, loh Rin. Kalo lo ada masalah sama Jean, kita rundingin dulu," ucap Gigi sambil mendekat ke arah Karin yang tangan kanannya sudah memegang koper.
Winzy ikut berdiri, "kita coba selesain masalahnya satu-satu ya? Nyatanya yang punya konflik di sini bukan lo dan Jean doang, kan?" tanya Winzy berani.
Gigi mengulum bibirnya, mendadak menunduk ke bawah. Jean sudah pura-pura sibuk dengan ponsel, Reksa dan Bening yang duduk berhadapan jadi mendadak saling mengalihkan pandangan, Haykal tertawa hambar cowok itu duduk di kursi piano. Sedangkan Nana hanya tersenyum tipis melihat Winzy mengatakan itu dengan berani.
"Masalah gue udah gak bisa di selesaikan, Win." Karin berucap.
"Kata siapa?" Bukan Winzy yang menjawab. Melainkan Jean yang kini menurunkan ponselnya, dan menatap gadis itu dalam-dalam.
"Allright. Everyone take a space for your problem, please. Gak akan ada yang pulang duluan ke tempat masing-masing sebelum one month trip selesai, oke?" Winzy berkata tegas. Hal itu membuat Jean sigap berjalan ke arah Karin dan menarik tangan gadis itu pergi. Sedangkan Gigi berjalan ke arah kamarnya di ikuti Haykal. Reksa sendiri mengikuti tindakan Jean yang menarik Bening untuk pergi ke luar rumah.
Kini, tersisalah dua orang yang terlihat baik-baik saja tanpa masalah. Ya, Winzy dan Nana.
"We don't have a problem right?" tanya Nana santai saat Winzy kembali duduk di depannya.
"Gak tahu," ucap Winzy acuh. Dia membaringkan tubuhnya di sofa dan memejamkan mata.
"Kalo mau tidur jangan di sofa."
"Mager ke kamar." Winzy menjawab cepat dan tetap memejamkan mata.
Nana menyimpan ponsel di meja, lalu berdiri dan menggendong Winzy tiba-tiba. Gadis yang tengah memejamkan mata itu, refleks mengalungkan kedua tangannya di leher Nana agar tidak jatuh.
"Astaga, jangan tiba-tiba begini!"
Nana tertawa saja, pria itu tetap berjalan ke arah tangga untuk menuju lantai dua tempat kamarnya berada.
"Gak mau kamar lo. Kamar gue aja, Na."
"Mau di kamar gue." Nana menjawab kekeh.
Winzy memutar bola matanya, "yang mau tidur siang, kan gue. Bukan lo, Nana."
"Masalahnya gue mau nidurin lo."
Setelah kalimat itu terdengar, Nana sudah di depan pintu kamarnya. Ia masuk, lalu menutupnya dengan kaki.
"Kunciin dong," pinta Nana pada Winzy. Pria itu mendekatkan Winzy ke pintu.
"Ini masih siang loh," ujar Winzy agak sebal sekaligus malu secara bersamaan. Tangan satunya tetap turun dari leher Nana , dan mengunci pintu kamar itu.
"Make out bentar ya. Lo seksi banget tadi pas ngomong gitu."
Kini, posisi Winzy sudah ada di pangkuan Nana. Pria itu nencium bibirnya perlahan, dan dibalas dengan ritme yang sama oleh Winzy.
"Masalah kita gak seberat mereka, tapi kita sebenernya punya masalah, Na." Winzy tiba-tiba berkata. Ia mengatur napasnya ketika bibir Nana sudah ada di cuping telinganya lalu turun perlahan menuju leher.
"Apa masalahnya?" tanya Nana dengan suara teredam karena sibuk menandai leher jenjang gadis itu. Kedua tangannya lihai membuka satu persatu kancing kemeja Winzy hingga bahu gadis itu terpampang.
"We don't love each other, but we always making love. That's the problem, enggh!"
Kalimat Winzy diakhiri dengan erangan, karena bibir Nana sudah ada di dua aset berrharga miliknya yang terletak di bagian dada.
Nana berhenti sejenak, membuat Winzy membuka mata dan terpaku saat irisnya bertubrukkan dengan mata Nana.
"I'll try my best for loving you. Don't dare to leave me, Winzy Mahesa Auliandari!"
Dan ketika kalimat itu selesai, yang Winzy tahu hanyalah kenikmatan terus berdatangan dari Nana. Meski logikanya berteriak keras karena dia tak akan bisa membuat Nana mencintainya, tapi hatinya berpaling. Bagaimanapun, Winzy telah jatuh cinta, namun dia berusaha menampik karena takut kehilangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Month Trip (Nct Dream x Aespa)
RomantizmSM Culture sebuah agensi yang terkenal dengan program liburan gratisnya di TV, kini kembali mengadakan One Month Trip selama satu bulan di Amerika. Hanya dengan memenangkan nomor undian di acara pengumuman mereka, bagai menang lotere, 8 orang akan d...