45. ENDING

1.8K 139 7
                                    

"Karin kirim view laut." Winzy menunjukkan layar ponselnya pada Nana sewaktu mereka sedang breakfast di sekitaran apartemen Winzy.

Nana dan Winzy punya agenda jogging berdua tiga kali dalam sepekan. Selama agenda itu, Nana akan menginap di apartemen Winzy atau sebaliknya, agar keduanya bisa bangun bersamaan untuk lari pagi sebelum berangkat kerja.

Keduanya masih bekerja di PT Maestra. Winzy pindah ke bagian HRD dan ada di divisi personalia. Gadis itu ditempatkan di depan, berhadapan langsung dengan pintu masuk gedung PT Maestra. Sebenarnya, perpindahan itu bukanlah kenaikan pangkat. Awalnya Winzy ditawari menggantikan Nana menjadi manager divisi Finance, karena pria itu akan diangkat jadi CEO menggantikan Papa yang memang akan pensiun. Sayangnya, Winzy menolak. Gadis itu tidak ingin menimbulkan huru hara yang tidak perlu.

Semua orang tau siapa Winzy sekarang. Dia bukanlah karyawan biasa setelah berita hubungannya dengan Nana terkuak. Dia takut bahwa orang-orang malah meragukan kemampuannya dan mengira kenaikan itu karena koneksi orang dalam. Jadi, Winzy lebih baik mencoba hal baru, akhirnya dia ditempatkan di sana. Lagipula, Winzy sudah mengajukan surat resign pada Nana. Rencananya, dalam tiga bulan ke depan, gadis itu akan pindah ke perusahaan lain.

"Aku pernah sekali ke sana. Jadi pengen lagi," ucap Nana usai melihat kiriman Karin.

Sehari setelah kecelakaan, Jean dan Karin memang pergi ke Maldives. Mereka tidak tahu apa yang terjadi pada Winzy dan Nana, hingga hari tadi, Winzy menceritakannya pada Karin.
Beruntung sekarang setelah beberapa hari pemulihan, luka Nana sudah pulih, dan tangannya bebas dari gips. Kepala Winzy juga sudah diperbolehkan lepas dari perban. Setibanya Karin dan Jean di Jakarta nanti, keduanya tidak akan tahu separah apa kecelakaan Nana dan Winzy sebenarnya.

"Mereka mau balik hari ini. Kayaknya udah di airport deh kalo liat dari snapgramnya Karin," kata Winzy. Keduanya berjalan kembali ke apartemen setelah selesai menghabiskan sarapan di salah satu restoran.

"Kata Jean, dua minggu kemudian mereka bakalan ngadain acara engagement."

"Serius?" Winzy bertanya antusias.

"Iya."

"Nikahannya kapan?" tanya Winzy lagi. Mereka sudah ada di dalam lift, Nana menekan tombol lantai 15 untuk naik ke unit Winzy.

"Gak akan lama setelah tunangan katanya," ucap Nana, "gatau kapan." Lanjutnya.

Winzy hanya mengangguk-angguk. Keduanya keluar dari lift begitu tiba di lantai yang dituju. Usai masuk ke unit, Winzy ke dapur, mencuci botol minum miliknya dan Nana. Jam dinding menunjukkan pukul tujuh, jam kantor mereka mulai di jam sembilan pagi. Satu jam lebih siang dari jam kerja sebelum Nana jadi CEO. Pria itu memang memberlakukan jam kerja baru.

Berkat itu, Nana dan Winzy punya waktu lebih banyak. Lagipula, apartemennya dekat dengan gedung Maestra, tidak seperti milik Nana yang memerlukan waktu stengah jam untuk sampai kantor. Winzy sengaja mencari yang terdekat, agar bisa berjalan kaki atau sekedar naik busway sebentar.

"Aku udah siapin air." Nana datang masih dengan pakaian joggingnya.

"Buat apaan?" tanya Winzy sambil meletakkan botol minum mereka berdua ke rak, dan menghadap kekasihnya.

"Mandi. Lets take a bath together. Masih ada banyak waktu." Nana berkata santai seolah ajakan itu hal yang lumrah diantara keduanya.

"Aku masih harus nyiapin bekel buat kamu ih! Gak ada mandi mandi bareng!" Winzy menolak, mendorong Nana untuk berjalan ke arah kompor.

"Lunch di luar aja sayang. Toh gak sering," ujar Nana menahan tangan Winzy. Dia memasang wajah andalannya, ekspresi yang tiba-tiba saja imut dan tentu saja kontras dengan tubuh susu L-Men miliknya.

One Month Trip (Nct Dream x Aespa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang