Hari Keempatbelas

5.5K 398 35
                                    

Dari sini dan ke depannya, beware of 🔞

.

Awkward, itulah satu kata yang menggambarkan keadaan saat ini. Karin memaksa Reksa, Nana, Haykal, Bening, Gigi, dan Winter kembali ke ruang tamu perkara tidak ingin sendirian menghadapi Jean dan masa lalunya. Winzy meletakkan satu gelas teh Chamomile di meja. Awalnya Nana menolak ketika Winzy berinisiatif membawakan minum, dia tidak ingin Winzy terlihat seperti koki di rumah ini, meski sebenarnya benar adanya karena hanya gadis itu yang bisa memasak dengan benar.

Cantik, elegan, dan tenang adalah tiga kata yang mampu menggambarkan mantan Jean jika dilihat pertama kali. Meski mereka semua telah mendengar bahwa Selena akan berubah seratus delapan puluh derajat jika sudah berhubungan dengan Jean, tapi semua orang di sini jelas terpesona.

Selena ini punya kecantikkan yang tak biasa dan juga tidak membosankan. Matanya sipit seperti kucing, dengan wajah tirus dan bentuk tubuh proporsional. Kulitnya tidak terlalu putih, dengan rambut warna ginger, membuat gadis itu terlihat eksotis dan seksi.

Karin tak pernah insecure sebelumnya. Bukan dia merasa bahwa dirinya lebih baik dari yang lain, tapi Karin selalu bersyukur tentang apapun yang dia miliki dalam hidupnya, termasuk fisik yang kata orang sempurna. Hanya saja, saat melihat Selena untuk pertama kali sedekat ini, mendadak rasa tidak percaya diri muncul. Karin merasa tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Selena.

"Gue ke sini cuma mau ketemu Jean, bukan mau rusak liburan kalian semua. I'm sorry." Selena berucap dengan nada menyesal.

"Dengan lo ke sini aja udah rusak suasana sih Gi." Nana berujar santai. Jean, Nana, dan Selena sudah lama kenal. Nana biasa memanggil mantan Jean itu dengan panggilan Agis.

"Iya, maaf. Gue gak pernah pikir panjang kalo soal Jean," ujar Selena merasa bersalah.

Mendengar itu, sedikit banyak Karin paham. Saking cintanya dengan Jean, Selena sepertinya tidak pernah memikirkan resiko yang akan menimpanya. Yang terpenting dalam hidup gadis itu adalah Jean, dan Selena tampaknya tidak keberatan jika harus mengarungi badai besar sekalipun jika itu terkait dengan Jean.

"Gini aja deh, lo mau ada perlu apa sama Jean? Ngajak balikkan?" tanya Bening sarkas membuat Reksa mengajukan tatapan maaf pada Jean di depannya, yang di jawab senyuman tipis seolah tidak masalah.

"Gue ada perlu penting sama Jean."

"Apa? Berhubung Jean itu temen kita nih sekarang, kita juga perlu tahu." Winzy jadi ikut julid.

Nana menatap gadis itu geli, namun dia tahu semua ini tidak benar. Jadi, Nana berucap, "masalah ini antara lo dan Jean, kan? Tapi masalahnya, Jean juga punya seseorang yang hatinya harus dijaga, Gi. Lo telat," ujar Nana.

Selena menatap Nana tidak mengerti, kini dia beralih menatap tanya pada Jean.

"Aku, kan udah bilang Agis, aku sama kamu itu udah selesai." Jean berucap dengan tatapan datar pada Selena membuat gadis itu menggigit bibirnya, menahan untuk tidak melampiaskan emosinya di sini.

Karin yang melihat itu jadi tidak tega, gadis itu merasa bahwa tidak sepantasnya masalah mereka diketahui oleh semua orang yang ada di sini.

"Lo bawa keluar deh Selenanya. Ajak bicara baik-baik." Karin berujar sambil melihat ke arah Jean.

"Rin, gue-,"

"Gak sepantasnya lo ngomong kayak gitu ke cewek di depan banyak orang Je. Selena juga punya harga diri." Karin berujar lagi dengan tatapan tegas yang mengarah ke Jean kali ini.

Jean akhirnya mendesah frustrasi, tak bisa membantah ucapan Karin.

"Tapi lo ikut sama gue," ujar Jean.

One Month Trip (Nct Dream x Aespa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang