Chapter 16

316 21 8
                                    

Daniel dan Terry sudah bermain air di kolam renang. Suasana saat itu cukup bagus. Memang bisa dibilang bahwa Daniel dan Terry memiliki kepribadian yang cocok satu sama lain. Tak lama setelah itu, Alyssa membawakan 1 mangkok berisi buah-buahan dan orange juice untuk Daniel dan Terry.

Alyssa terkesima melihat pemandangan yang berada tepat di matanya. Ia mengeluarkan ponselnya terburu-buru dan segera mengabadikan momen itu. Kedua pipinya bersemu merah ketika Daniel menoleh dan tersenyum sambil berpose. Terry yang mengenakan kacamata hitam itu juga terlihat sangat keren. Entah mengapa pemandangan itu membuat hati Alyssa menghangat.

"Seneng rasanya melihat mereka begitu akrab satu sama lain. Kak Daniel.. gue harap lo mau sabar nungguin gue buat ngilangin trauma ini." Ucap Alyssa dalam hati.

***

Saat ini mereka berlima sedang sarapan bersama. Makanan yang disiapkan oleh Daniel tadi pagi, Steven juga membantu Daniel untuk menatanya di meja. Terry yang melihatnya tersenyum misterius sedangkan Ben bingung atas perubahan sikap kakak sulungnya itu.

Alyssa tersenyum bahagia melihat semua keluarganya berkumpul bersama setelah sekian lama. Daniel memberikan piring yang berisikan sandwich kepada Alyssa. Sisanya dibagikan oleh Steven.

"Yuk makan!" Ajak Daniel.

"Makasi kak, keliatannya enak nih." Ucap Alyssa riang.

"Jelas dong! Masakannya Kak Daniel tuh top tau," balas Terry.

"Emang kakak pernah coba?"

"Pernah!" Kata Terry dengan bangga.

Alyssa menatap sandwich yang ada didepannya lalu mencobanya sesuap. Setelah itu, matanya berbinar-binar dan langsung menatap Daniel.

"Wah bener kata Kak Terry. Rasanya enak sama kaya makanan hotel bintang lima." Ucap Alyssa dengan sangat antusias.

Steven tertawa gemas melihat adiknya. Daniel pun juga terlihat salah tingkah.

"Al, masakannya Kak Daniel emang enak. Dulu waktu di mansion, Ben tuh sering nangis karena kangen sama masakan ibu. Jadinya Kak Daniel belajar masak dan coba bikinin sandwich buat Ben. Ternyata dia jadi suka banget, yaudah deh akhirnya Kak Daniel sering bikinin kita masakan buatannya." Jelas Steven sambil mengingat momen kala itu.

Ben yang sedari tadi hanya diam langsung ketus menjawab perkataan Steven. "Lo ngapain sih cerita masa lalu. Gue gasuka momen itu."

Alyssa melihat Ben sambil mengernyitkan dahinya. Entah mengapa sikap Ben pagi ini tidak seperti biasanya, rasanya ia tengah dilanda emosi.

"Kak Ben," ucap Alyssa dengan lembut.

"Udah udah. Sekarang kita makan dulu aja!" Potong Daniel.

Akhirnya mereka berlima pun sarapan dengan diam. Suasana saat itu terasa berat bagi Alyssa. Alyssa ingin mencairkan suasana, ia tampak berpikir keras bagaimana caranya.

"Um Kak," ucap Alyssa yang membuat keempat kakaknya menoleh ke arahnya.

"-ah itu Kak Daniel." Lanjut Alyssa.

Ben yang mendengar ucapan itu langsung mengalihkan pandangannya dan kembali fokus makan.

"Kenapa Al?" Tanya Daniel.

"Jadi gimana barbeque-an minggu besok? Jadi kan?"

"Oh iya!"

"Kita bagi tugas aja kak buat nyiapin yang dibutuhin," saran Steven.

Daniel mengangguk setuju. Terry yang memang belum tau mengenai itu hanya diam.

"Sorry nih, gue diajak ngga?" Ucap Terry.

Possessive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang