Chapter 19

350 18 4
                                    

Satu bulan kemudian...

Setelah kejadian itu, hubungan Alyssa dan Ben semakin dekat. Ben tidak pernah menanyakan apa yang terjadi pada Alyssa saat itu. Sedangkan Steven, ia sudah kembali ke Korea untuk mengurus pekerjaannya yang tertunda. Sehingga saat ini, rumah mereka kembali seperti semula. Sepi dan hanya ada mereka berdua.

Mereka menjalani hari-hari seperti biasa dan keduanya juga tidak membicarakan apa yang telah terjadi malam itu. Daniel juga tidak ada kabar sampai saat ini, begitu juga dengan Terry.

"KAK BEN!!!" Teriak Alyssa sambil berlari ke arah Ben.

Alyssa menjatuhkan dirinya ke tubuh Ben yang sedang fokus bermain game. Alyssa duduk di paha Ben dengan wajah yang ceria.

"Aduh Al! Hati-hati... Kalo gue belum siap yang ada kita jatuh berdua tau." Omel Ben.

"Iya iya. Tapi ada yang lebih penting." Jawab Alyssa dengan mata yang berbinar-binar.

"Ada apa hm?"

"GUE KETERIMA KULIAH DI UNIVERSITAS NEGERI." Teriak Alyssa dengan wajah yang sumringah.

Berbeda dengan Ben, wajahnya berubah drastis. Ben langsung menunjukkan ekspresi tidak suka. Tentu saja, hal itu membuat Alyssa langsung terdiam.

"Kak,"

"Hm?"

"Lo gaseneng ya gue keterima." Ucap Alyssa sambil menundukkan kepalanya.

"Bagus kalo lo tau." Jawab Ben dengan dingin.

Alyssa mendongak dan menatap Ben dengan tatapan tidak percaya.

"Minggir! Hari ini gue mau balapan. Jadi gausa nungguin gue." Kata Ben dengan acuh.

Kemudian, Ben meninggalkan Alyssa yang sedang menundukkan kepalanya. Namun, baru berjalan beberapa langkah. Ben menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Alyssa.

"Alyssa," ucap Ben.

Alyssa mendongak dengan mata yang berkaca-kaca. "Iya kak," jawab Alyssa dengan nada yang pelan.

"Jangan lupa infoin ke Kak Steven sama Kak Daniel!" Perintah Ben.

"Iya kak."

Setelah mendengar jawaban Alyssa. Ben melanjutkan langkahnya dan pergi meninggalkan Alyssa sendirian di rumah.

Di satu sisi, Alyssa menatap Ben dengan sedih. Hati Alyssa sakit melihat kakak yang paling ia sayang bersikap dingin padanya. Setelah beberapa saat, Alyssa baru melakukan apa yang diperintahkan oleh Ben untuk menghubungi Steven.

~on call~

"Halo dek!" Ucap Steven begitu menerima panggilan.

"Hai kak!"

"Tumben nelpon gue. Kangen ya?"

Alyssa tersenyum kecil mendengar nada lembut Steven. "Iya kak, gue sedikit kangen sama lo."

Steven tertawa. "Sabar ya! Setelah kerjaan gue selesai, gue bakal balik ke Indonesia lagi."

"Oke, janji ya!" Jawab Alyssa dengan hangat.

"Janji. Eh— lo tadi nelpon gue ada yang mau lo omongin?"

"Oh iya kak! Gue mau infoin kalo gue keterima di kampus negeri," kata Alyssa yang kembali bersemangat.

"Wah.. congrats ya! Nanti kalo ada yang lo butuhin kabarin gue aja Al. Gue siap membantu."

"Makasi Kak Steven," ucap Alyssa tulus.

"Eh jangan lupa lo kabarin Kak Daniel juga. Dia pasti seneng tuh!"

Perkataan Steven membuat Alyssa sedikit terdiam. Jujur, Alyssa masih tidak ingin berinteraksi dengan kakak sulungnya itu. Perasaan tidak nyaman langsung menyebar di seluruh tubuh Alyssa.

Possessive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang