Chapter 46

98 6 1
                                    

Alyssa berjalan di lorong kampus sembari membawa beberapa buku ditangannya. Ia terus berjalan menuju kantin dan sesampainya disana, matanya menelisik untuk mencari seseorang. Senyuman terbit di wajahnya ketika dia berhasil menemukan orang itu.

"Naya! Syifa! Apa kabar?" Sapa Alyssa yang langsung duduk di sebelah Naya.

"Wih cerah banget wajah lo," balas Naya.

Alyssa tersenyum lebar mendengar perkataan temannya itu. "Keliatan banget ya?"

Naya dan Syifa sontak menganggukkan kepala secara bersamaan.

"Ada berita bahagia apa nih?" Goda Syifa.

"Eh Al, gimana kabar kakak lo?" Sahut Naya.

"Ngapain lo nanya kabar kakak gue?" Tanya Alyssa dengan sedikit heran.

Naya berdecak pelan. "Yaelah.. gue kan kepo. Secara kakak lo kan cakep-cakep, emang lo gamau apa gue jadi ipar lo."

Perkataan Naya membuat mata Alyssa membulat dan menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Ngga ngga, lo ga cocok jadi ipar gue."

"Jahat bener lo sama temen sendiri." Cibir Naya.

"Pantes aja lo jarang mau keluar, orang di rumah lo aja udah ada kakak lo yang cakep-cakep." Lanjut Naya sambil menyeruput es teh miliknya.

"Iri lo sama gue?" Tanya Alyssa dengan cepat.

"Jelaslah! Siapa yang engga iri coba punya kakak cakepnya ngga ketulungan, mana perhatian banget lagi sama adiknya."

"Gue engga iri tuh!" Balas Syifa.

Naya memutar bola matanya. "Lo kan emang spesies aneh."

"Jadi ada apa nih lo hari ini bahagia banget keliatannya," kata Syifa menghiraukan ejekan Naya.

Alyssa tertawa kecil. "Akhirnya rumah gue ga sepi lagi. Semua kakak gue udah pulang sekarang." Ekspresi Alyssa terlihat cerah ketika mengucapkannya.

Syifa menaikkan salah satu alisnya. "Ketiga kakak lo ada di rumah?"

"Yup!"

Syifa tersenyum tipis. "Jadi lo udah baikan sama kakak lo?"

"Emang sejak kapan gue ada tengkar sama mereka?" Ucap Alyssa yang membuat Syifa menggelengkan kepalanya.

"Serah lo dah!"

"Eh! Gue diajak si Haekal ke club malem ini, mau join ngga?" Ucap Naya yang mendapatkan tatapan tajam dari Syifa.

"Mau belajar jadi jal*ng lo?" Desis Syifa.

"Mulut lo!"

Syifa berdecak. "Ya lagian lo aneh-aneh. Lo kan tau Haekal cowo mokondo. Masih mau aja diajak ke club sama dia, lo oon apa gimana-"

Ucapan Syifa terpotong kala melihat lirikan mata Naya yang seakan berbicara sesuatu. Syifa menganggukkan kepalanya tanda ia paham akan maksud Naya.

"Um.. yah tapi kalo lo mau s*x sama Haekal, itu hak lo sih. Haekal juga lumayan tampan." Kata Syifa sambil melirik ke arah Alyssa.

Alyssa yang sedari tadi diam dan mendengarkan kedua temannya itu beradu mulut sedikit bingung. Akhirnya Alyssa pun membuka suaranya. "Lo mau 'anu' sama Haekal?"

Naya menoleh ke Alyssa. "Um yah tergantung." Jawab Naya sambil menyugar rambutnya ke belakang.

"Tergantung apa? Dia minta tolong sama lo buat ngeluarin itu ya?" Ucap Alyssa yang membuat kedua temannya mengernyit heran.

Naya dan Syifa saling bertatapan. Kemudian, Syifa menoleh ke Alyssa dengan raut wajah yang serius.

"Al, lo tau kan kalo s*x itu dilakuin orang-orang buat menuhin hasrat nafsunya. Kadang itu juga bisa dijadikan bentuk cinta antara sepasang kekasih sih tapi-" Syifa menghentikan ucapannya kala melihat raut wajah Alyssa yang terlihat sedikit pucat.

Possessive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang