Chapter 17 ⚠️17+⚠️

697 21 3
                                    

Mau sensus dulu, kalian yang baca ini udah 17+ atau masih dibawahnya? Plis komen ya hehe

~Happy Reading~

Setelah mereka berkumpul di ruang keluarga dan menghabiskan waktu dengan obrolan ringan. Alyssa kembali ke kamarnya untuk melanjutkan menonton drama korea yang baru saja mengeluarkan episode terbaru. Tak lama setelah itu, suara ketukan pintu memecah fokus Alyssa.

"Iya, masuk aja!" Ucap Alyssa.

Daniel masuk dengan perlahan. Ia duduk tepat dihadapan Alyssa yang sedang fokus menonton.

Alyssa melirik Daniel dan terlihat ekspresi sedikit terkejut darinya. "Eh Kak Daniel.. ada perlu apa kak?"

Tanpa banyak bicara, Daniel langsung menyodorkan sebuah dus Iphone keluaran terbaru kepada Alyssa. Alyssa yang menerimanya buru-buru mematikan laptop dan teriak kesenangan.

"WAH BENERAN BUAT AL NIH KAK!?"

"Iya. Kalo bukan buat lo emang buat siapa lagi," kata Daniel.

Alyssa memeluk Daniel dan mencium pipinya sekilas. Hal itu membuat tubuh Daniel membeku seketika. Bagaimanapun ini adalah pertama kali buat dirinya.

Pipi Daniel memerah. Ia menutupi wajahnya karena malu. "Al, siapa yang ngajarin lo cium-cium gitu hm?"

Alyssa terkekeh. "Kak Ben hehehe..."

Daniel ternganga mendengarnya lalu ia mengernyitkan dahinya.

"Al, dengerin kakak! Yang lo lakuin tadi itu hanya boleh buat keluarga lo aja, oke? Orang lain bahkan sepupu juga gaboleh."

"Kak Terry juga gaboleh?"

"Iya, Terry juga gaboleh."

"Kenapa?" Tanya Alyssa yang membuat Daniel berpikir keras.

"Ah itu— pokonya cuman boleh kita bertiga aja," Daniel tidak bisa berpikir jernih saat ini. Kemudian ia mengalihkan topik pembicaraan.

"Gimana kabar lo selama ini?"

Alyssa mengernyit keheranan. Alyssa bingung kenapa Daniel tiba-tiba mengalihkan pembicaraan.

"Ya yang seperti kakak lihat. Gue baik dan sehat."

"Baguslah," jawab Daniel. Setelah itu, ia diam seperti sedang memikirkan sesuatu.

Alyssa memperhatikan Daniel yang terlihat serius seperti sedang memikirkan sesuatu. Tiba-tiba tubuhnya merinding. Ia jelas mengetahui perasaan itu, namun Alyssa mencoba untuk melawannya. Karena Alyssa tau bahwa Daniel juga sedang berusaha untuk mendekatinya. Alyssa percaya lama-kelamaan mereka pasti jadi lebih nyaman.

"Um kak!" Ucap Alyssa yang memecah keheningan.

"Iya?"

"Gue-gue mau ngomong sesuatu," kata Alyssa ragu-ragu.

Daniel menatap Alyssa keheranan. "Ngomong aja Al, gausa takut." Balas Daniel sambil tersenyum.

"Jadi... Bentar lagi kan Al mau kuliah—" Alyssa merutuki kebodohannya karena memanggil dirinya sendiri saat berbicara. Hal yang dulu ia lakukan saat bersama Ben.

"Kuliah, terus?" Daniel menunggu Alyssa berbicara dengan menatapnya lembut.

"Iya. Jadi Al mau kuliah di Universitas Negeri." Ucap Alyssa dengan tegas. Ia masa bodoh terlihat seperti anak kecil. Alyssa juga menutup matanya karena takut akan respon dari  Daniel.

Daniel diam dan berpikir serius. Ia juga menatap Alyssa yang sedang menutup matanya itu.

Daniel mengelus pucuk kepala Alyssa dengan lembut, ia sebisa mungkin tersenyum dan mengontrol emosinya.

Possessive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang