Chapter 28

182 12 1
                                    

Seperti biasa, Alyssa menunggu kelas mata kuliah berikutnya sambil duduk di kantin. Melihat orang lalu lalang sepertinya menjadi favorit Alyssa sekarang. Ia mengecek ponselnya beberapa kali untuk melihat apakah waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang, karena mata kuliah berikutnya dimulai pukul 14.15 WIB.

"Alyssa ya?" Sapa seorang cowo yang familiar bagi Alyssa.

"Iyaa," balas Alyssa dengan ramah.

Alyssa memperhatikan lagi wajah cowo yang berada dihadapannya ini. Akhirnya Alyssa ingat, dia adalah ketua BEM saat ini. Meski Alyssa ingat siapa cowo yang saat ini mengajaknya bicara. Namun, tetap saja ia tidak mengingat namanya.

"Boleh duduk disini?" Ucap cowo itu dengan hati-hati.

"O-oh boleh, duduk aja."
Alyssa gugup. Ini pertama kalinya ada cowo yang mendekatinya secara intens karena biasanya mereka hanya mengirim bunga, cokelat, atau surat secara anonim.

"Lagi nunggu kelas ya?"

"Iya." Jawab Alyssa singkat. Ia melirik cowo yang duduk didepannya.

"Kenapa?" Ketua Bem sadar akan sikap Alyssa.

"Um gapapa."

"Lo tau siapa gue?"

Alyssa mengernyitkan alisnya. "Ketua BEM kan?"

Cowo itu tertawa. "Maksud gue nama. Lo tau nama gue?"

Alyssa tersenyum kecil sambil menggeleng.

"Gapapa. Semua orang emang ga harus tau nama gue kok. Kalo gitu, kenalin gue Angga." Kata cowo yang kini diketahui Alyssa bernama Angga itu.

"Iya, salam kenal Kak. Gue Alyssa." Jawab Alyssa.

"Besok lo ada waktu luang?"

"Ada. Kenapa?"

"Mau pergi jalan-jalan sama gue?"

Alyssa bingung. Ia tidak tahu harus menjawab bagaimana. Haruskah ia menerima atau menolaknya?

"Um gue gabisa ngasih jawaban langsung. Soalnya gue harus izin sama kakak gue dulu, gapapa?"

Wajah Angga terlihat sedikit terkejut namun dengan cepat ia mengubah ekspresinya menjadi normal kembali.

"Iya gapapa. Gue minta nomor lo ya kalo gitu."

"Iya boleh." Jawab Alyssa lalu memberikan nomor ponselnya kepada Angga.

Waktu menjelang malam, setelah Alyssa menyelesaikan kelasnya. Kini Alyssa, Naya dan Syifa sedang berjalan bersama. Mereka saling berbagi cerita. Alyssa juga menceritakan ajakan Angga kepada Naya dan Syifa serta meminta saran kepada mereka.

"WAH GILA! ANGGA KETUA BEM YANG ITU?" Teriak Naya.

"Sstt!! Berisik banget mulut lo," dumel Syifa.

"Ya gue kan reflek. Gila aja, pesona Alyssa ternyata udah sampe ke ketua BEM ya. Gue penasaran apa bakal naik tingkat lagi jadi ketua EM?" Kata Naya yang terlihat sedikit berpikir.

Syifa menoyor kepala Naya. "Yang bener aja omongan lo! Udah Al, jangan minta saran dari dia." Ucap Syifa dengan tegas.

Alyssa hanya tersenyum melihat kelakuan kedua temannya itu.

"Jadi menurut kalian gimana? Haruskah gue terima? Atau gue tolak?" Alyssa berhenti sejenak untuk mengambil napas.

"-lo tau kan gimana protektifnya kakak gue."

Naya dan Syifa saling menatap satu sama lain. Mereka berdua sedikit mengetahui hubungan antara Alyssa dengan kakaknya, karena Alyssa sempat bercerita tentang Steven dan Ben.

Possessive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang