Saat ini Alyssa bersama Aska yang sedang fokus menyetir mobil. Sudah setengah jam mereka berputar mengelilingi kota dan Alyssa pun mulai merasa bosan karena sedari tadi tidak ada pembicaraan apapun antara dirinya dengan Aska. Lelaki itu hanya diam.
"Aska, sebenarnya ini kita mau kemana?" Tanya Alyssa yang memecah keheningan.
"Sebentar lagi kita sampai, nona." Balas Aska yang fokus menyetir. Wajahnya terlihat serius dengan alisnya yang sedikit berkerut, sebenarnya Aska diam-diam sedang berpikir akan kemana tujuannya saat ini. Itulah mengapa ia hanya diam dan tidak membuka suaranya.
Alyssa mendengus kesal. "Gue udah bilang panggil nama gue."
"Maaf, Al. Saya belum terbiasa." Balas Aska dengan kaku sembari melirik Alyssa sebentar.
"Hm."
Setelah 15 menit berkendara, akhirnya mereka tiba di pasar malam. Sebuah ketidaksengajaan, mata Aska melihat banner di jalan bahwa ada pasar malam di dekat daerah yang ia lewati. Oleh karena itu, Aska langsung menuju kesana.
Mata Alyssa melebar melihat keramaian orang-orang yang lalu lalang. Matanya berbinar-binar melihat banyak jajanan dan permainan disana. Alyssa langsung menoleh ke Aska.
"Jadi Kak Daniel nyuruh gue kesini?" Tanya Alyssa yang sedikit curiga.
Aska tersenyum tipis. "Tidak, Al. Sebenarnya saya yang mengajak anda ke pasar malam. Tentu saja dengan izin Tuan Daniel. Saya hanya ingin membuat anda merasa nyaman dengan saya selama saya menjadi pengawal anda."
Alyssa melihat Aska heran karena lelaki itu menggunakan bahasa yang terlalu formal menurutnya. Namun, ia tidak terlalu menghiraukannya. Alyssa tidak ingin membuang-buang waktu karena bagaimanapun ini adalah pertama kalinya ia pergi ke pasar malam. Alyssa berpikir harus memanfaatkan waktu ini sebaik mungkin untuk jaga-jaga jika kakak sulungnya itu tiba-tiba berubah pikiran dan menyuruhnya pulang.
"Yauda ayo!"
Aska mengerjapkan matanya berulang kali melihat Alyssa yang terlihat begitu senang. Ia pun menganggukkan kepalanya kemudian mengikuti Alyssa yang berjalan kesana-kemari melihat suasana pasar malam itu.
"Wah.. ramai sekali. Aska, belikan aku harum manis itu!" Perintah Alyssa menunjuk pada penjual harum manis yang dikelilingi pembeli.
"Al, jangan membeli jajan sembarangan. Jika anda sakit nanti saya yang kena marah, Tuan Daniel."
"Gabakal. Gue yang tanggung jawab kalo ada apa-apa. Udah sana beliin! Mumpung gue kesini, gue mau cobain semua hal yang belum pernah gue cobain sebelumnya." Ucap Alyssa dengan mata yang berbinar-binar.
Aska yang tak enak hati menolak perintah majikannya itu pun pergi membeli harum manis. "Baiklah. Al, tunggu disini sebentar ya! Saya beli harum manisnya dulu. Jangan kemana-mana!" Kata Aska yang mendapat anggukan dari Alyssa.
Tak lama setelah itu, Aska kembali dengan harum manis di tangannya. Alyssa mengambil harum manis itu dan segera memakannya. Aska lagi-lagi tersenyum tipis melihat tingkah majikannya ini namun disisi lain juga merasa sedikit kasihan, karena bagaimana bisa gadis yang umurnya sudah hampir 20 tahun ini belum pernah sama sekali pergi ke pasar malam. Hidup seperti apa yang telah ia jalani selama ini.
"Aska, makasih ya!" Ucap Alyssa dengan tulus.
"Iya?" Aska melihat Alyssa sedikit heran. Kenapa majikannya ini berterima kasih padanya secara tiba-tiba? Begitulah pikir Aska.
"Makasi udah ajak gue kesini. Sekian lama gue pengen ngerasain bebas jalan-jalan di luar, akhirnya gue bisa ngerasain juga berkat lo." Alyssa tersenyum begitu manis.
Aska menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Hatinya berdegup kencang namun bukan karena sikap manis Alyssa padanya melainkan keputusan dirinya yang mengajak majikannya itu kemari. "Ini gue ga salah ambil keputusan kan ya. Tadi gue emang udah izin ke Tuan Daniel buat bawa Alyssa pergi, namun hanya keliling kota aja bukan izin ke pasar malam." Batin Aska.
"Aska?"
"Iya? Maaf Al, saya tadi berpikir tentang tugas saya yang lain." Kata Aska yang mencari alasan.
"Oh iya, gapapa. Tugas lo harus segera dikerjain?" Jawab Alyssa yang merasa heran dengan sikap Aska.
"Tidak tidak. Tidak masalah, kamu bisa menikmati pasar malamnya sampai puas." Kata Aska sembari menggelengkan kepalanya.
Alyssa yang melihat gerak gerik Aska yang sedikit aneh hanya mengangguk kecil. Lagipula ia tidak ingin terlalu ikut campur dalam urusan pengawalnya itu. Perhatian Alyssa kembali teralihkan dengan beberapa permainan yang ada disana. Alyssa langsung menarik tangan Aska dan mengajaknya kesana untuk segera mencoba permainan itu. Ya, begitulah malam itu Alyssa bersenang-senang, mencoba berbagai hal bersama Aska yang setia mengikutinya.
***
"Kalian abis darimana?" Tanya Daniel dengan suaranya yang dingin. Matanya menatap tajam ke arah Aska dan Alyssa secara bergantian.
Aska menelan ludahnya kasar. Ia tau bahwa apa yang telah ia lakukan salah, karena waktu telah menunjukkan pukul 11 malam. Ya, selama itu mereka berada di pasar malam.
"Maafkan saya tuan-"
"Kakak apa-apaan sih! Al habis ke pasar malam sama Aska. Jadi kita lupa waktu sebentar, makanya pulangnya kemalaman." Potong Alyssa yang mencoba memberikan penjelasan.
"Pasar malam?" Pandangan Daniel mengarah ke arah Aska yang tengah berdiri dengan menundukkan kepalanya.
"Aska, setelah ini dateng ke ruangan saya!" Perintah Daniel dengan dingin.
Alyssa yang melihat itu langsung maju mendekati Daniel. "Kakak mau ngapain, Aska? Aska ngga salah kak. Ini salah Al karena gamau diajak pulang tadi. Jangan marahin Aska ya Kak!" Ucap Alyssa dengan manja dan tak lupa memberikan puppy eyes nya.
Daniel menghela napasnya. Akhir-akhir ini Daniel memang lemah pada Alyssa jika ia sudah mengeluarkan jurus manjanya. Setelah itu, Daniel menyuruh Aska untuk segera pergi dengan memberikan tatapan yang hanya bisa dimengerti oleh mereka berdua. Alyssa diam-diam menghela napas dan tersenyum lega saat melihat Aska pergi. Bagaimanapun, pengawalnya itu telah mengajaknya keluar hingga ia dapat mencoba berbagai hal dan pengalaman yang menyenangkan disana. Jadi ini adalah balas budi yang dapat dilakukan Alyssa padanya.
Daniel menoleh dan mengelus kepala Alyssa dengan lembut. "Yaudah sana cepet tidur! Udah tengah malem ini. Emang besok kamu ngga ada kelas?" Ucap Daniel dengan nada yang lembut.
Sungguh! Alyssa menyukai sikap kakaknya yang lembut seperti ini. Ia merasa seperti sangat disayang.
"Besok cuman ada 1 kelas, Kak. Itupun siang, jadi aman." Balas Alyssa sambil menunjukkan senyumannya.
Daniel tersenyum. "Hmm meski begitu, gabaik anak gadis tidur tengah malem gini. Ayo kakak antar ke kamar!"
Alyssa mengangguk kecil. Ia tersenyum kecut mendengar Daniel mengatakan 'anak gadis'. Dirinya bahkan sudah tidak gadis lagi, mengingat kembali hal itu. Dada Alyssa terasa sesak karena telah membohongi kakak sulungnya ini. Alyssa berjalan dibelakang Daniel yang sedang mengantar dirinya ke kamar. Ia menatap punggung kakak sulungnya itu dengan ekspresi wajah sedih.
"Maaf kak.." gumam Alyssa.
.
..
Haii!!
Update lagi nih.. chapter ini full momen Alyssa sama Aska ya.. tulis dong kalian dukung Alyssa sama siapa? Gimana pendapat kalian sama Aska? Kalian boleh banget kalau mau ngasih saran ataupun kritikan namun dengan bahasa yang sopan ya🥰Jangan lupa untuk tinggalin jejak seperti vote/comment^^ see you on next chapter guys❤️
- A.W.S
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Brother
RomanceAlyssa memiliki 3 kakak laki-laki yang sangat posesif. Masing-masing dari mereka memiliki cara untuk melindungi adik bungsunya. Mereka memiliki kisah yang rumit. Semuanya memiliki rahasia yang mereka simpan dan mereka bagikan kepada orang-orang yang...