"Jadi gue punya tiga kakak dan yang paling deket sama gue itu Kak Ben, kakak paling bungsu. Kak Ben yang selalu nemenin gue dan jagain gue dari kecil. Kemana-mana kita selalu bareng. Semua kenangan kecil gue pasti bareng Kak Ben. Terus ada Kak Steven, kakak kedua. Dulu gue takut sama dia, bahkan ada rasa canggung di hati gue karena kita jarang banget ketemu. Kalo gue inget-inget, rasanya juga kita gaada kenangan apapun. Makanya gue sama Kak Steven dulu kaya orang asing, bahkan gue takut sama dia karena dia cuman diem ngeliatin gue doang kalo lagi di rumah. Tapi beberapa bulan ini, hubungan gue sama Kak Steven udah mulai membaik. Yah.. meskipun jadi renggang lagi karna suatu hal." Jelas Alyssa tersenyum tipis.
Kemudian, ia melanjutkan kembali setelah melihat reaksi kedua sahabatnya. "Terus yang terakhir... Kak Daniel-"
Alyssa berhenti sejenak berpikir dan sedikit ragu. Naya dan Syifa yang sedang fokus mendengarkan bingung melihat ekspresi Alyssa yang berubah.
"Kenapa Al?" Tanya Syifa.
"Um kalo lo gabisa crita, gausa dilanjut gapapa. Setidaknya kita udah tau gambaran besarnya." Ucap Naya sambil tersenyum.
"Engga. Gapapa, gue yang emang pengen cerita ke kalian. Jadi... Kak Daniel itu kakak pertama gue, dia yang ngatur semuanya setelah orang tua gue meninggal. Jadi karena itu, gue sama sekali gapernah ketemu sama dia. Gue gaada ingatan apapun juga tentang dia, kecuali rasa takut yang ada didalam diri gue. Gue gatau penyebabnya, tapi setiap denger namanya atau ngeliat wajahnya. Gue selalu ketakutan dan gue rasa ada suatu hal penting yang gue lupain. Tapi setiap gue berusaha buat inget itu, tubuh gue bereaksi ketakutan tanpa alasan yang jelas." Jelas Alyssa.
"Aneh.. kenapa lo takut sama Kak Daniel kalo lo aja gapernah ketemu dia?" Tanya Syifa.
Alyssa menunduk dan berpikir. "Itu juga yang masih jadi misteri buat gue." Ucap Alyssa.
"Bentar, terus kenapa Kak Ben ngaku-ngaku jadi pacar lo waktu itu?" Tanya Naya yang terlihat begitu penasaran dengan Ben.
Wajah Alyssa berubah sedikit tegang. Namun, ia berusaha untuk menyembunyikannya. Alyssa berusaha terlihat tersenyum.
"Um, i-itu.. Kakak gue emang agak posesif, Nay." Jawab Alyssa dengan sedikit ragu-ragu.
"Posesif gimana maksud lo?"
"Wah jangan-jangan kakak lo kena siscom lagi," tuduh Naya.
"Siscom apaan?" Tanya Alyssa.
"Sister Complex. Jadi kakak lo suka sama lo padahal tau kalo kalian saudara kandung." Jelas Naya secara singkat.
"Ihh serem banget sih itu. Gue gabisa bayangin kalo gue suka apalagi sampe pacaran sama abang gue. Gabanget lah!" Kata Naya yang terlihat seperti membayangkan hal itu.
Tanpa mereka berdua sadari, Wajah Alyssa terlihat sedikit pucat. Jantungnya berdegup dengan kencang. Ia ingin bertanya lebih lanjut tentang hubungan itu. Tapi Alyssa masih mengumpulkan keberanian untuk menanyakan hal itu.
"Um, emangnya itu gaboleh ya?" Ucap Alyssa tanpa sadar.
"TENTU SAJA!" Jawab Naya dengan sedikit teriak hingga membuat Alyssa sedikit terkejut.
"Kenapa?" Tanya Alyssa dengan polosnya.
"Al, plis deh! Bayangin kalo salah satu kakak lo suka sama lo. Kalian saudara kandung kan, jadi itu sama sekali tidak diperbolehkan. Itu dilarang!" Jelas Naya dengan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Brother
RomanceAlyssa memiliki 3 kakak laki-laki yang sangat posesif. Masing-masing dari mereka memiliki cara untuk melindungi adik bungsunya. Mereka memiliki kisah yang rumit. Semuanya memiliki rahasia yang mereka simpan dan mereka bagikan kepada orang-orang yang...