Keesokan harinya, rumah sudah begitu berisik. Semuanya sudah beraktivitas sejak fajar belum muncul. Ben tiba-tiba membuat keputusan bahwa dirinya akan pergi untuk mengurus perusahaan. Beberapa orang membuat reaksi yang berbeda dengan keputusannya itu. Alyssa yang terkejut, Steven yang merasa heran, Terry dan Daniel yang malah merasa curiga.
Semuanya sudah berkumpul di depan rumah untuk mengantar Ben pergi. Ben menghampiri Alyssa dan mengelus rambut kepala adiknya itu.
"Kakak pergi sebentar, kamu disini jaga diri baik-baik ya." Ucap Ben dengan lembut.
Alyssa mengangguk sembari menatap balik Ben. Lalu, Ben menarik Alyssa kedalam dekapannya dan memeluknya dengan erat. Ia menghirup aroma Alyssa dalam-dalam seperti tidak ingin berpisah. Tangannya mengelus kepala Alyssa dengan lembut.
"Jangan macem-macem selama kakak engga ada sayang." Bisik Ben tepat di telinga Alyssa.
Tubuh Alyssa yang sedari tadi tegang semakin tegang akibat perkataan Ben. "Kak lepasin, diliat sama yang lain." Bisik Alyssa dengan memohon.
Ben tidak menghiraukan Alyssa dan malah merengkuh pinggang Alyssa dengan erat dan posesif.
"Kak Ben.." rengek Alyssa yang berusaha melepaskan diri.
"Kakak selalu memantau aktivitas kamu ya. Jadi inget pesan kakak." Ancam Ben lalu melepaskan pelukannya.
Ben melirik ke arah Daniel yang daritadi menatapnya dengan tajam. Salah satu alis Ben terangkat kemudian tersenyum manis.
"Gue pergi dulu ya kak. Gue bakal kasih liat kemampuan gue yang sebenarnya." Kata Ben.
"Gue tunggu." Jawab Daniel dengan singkat.
Ben terkekeh lalu berbalik melihat ke arah Steven yang wajahnya terlihat sedikit pucat.
"Kak Steven, lo sakit?"
Berkat ucapan Ben, sontak semua menoleh ke arah Steven yang membuatnya sedikit gelagapan.
"Gue engga sakit. Cuman lagi ngga enak badan aja." Jawab Steven dengan nada meyakinkan.
"Kalo sakit, abis ini kita ke rumah sakit aja." Ucap Daniel dengan ekspresi khawatir.
Ben tersenyum tipis. Ia menepuk bahu Steven. "Gue titip Alyssa ya kak." Kata Ben dengan mata yang menatap lurus ke arah Steven.
Steven mendengus pelan agar tidak terdengar oleh Daniel. Setelah itu, Steven menggenggam tangan Alyssa. Ben melihat tindakan Steven itu namun tanpa diduga Ben memperlihatkan senyuman di wajahnya.
"Sabar ya sayang, tunggu sebentar lagi." Ucap Ben tepat di depan wajah Alyssa dengan pelan.
Namun, suara Ben masih bisa didengar oleh Steven dan juga Aska. Daniel dan Terry hanya diam memperhatikan tingkah Ben. Setelah itu, Ben berjalan dan masuk ke dalam mobil. Tepat sebelum ia masuk, Ben menoleh ke arah Daniel yang juga menatapnya tajam lalu tersenyum smirk.
Setelah Ben pergi, entah mengapa perasaan Alyssa menjadi gelisah. Steven yang menyadari itu mengusap lembut tangan Alyssa berusaha menenangkannya.
"Ayo masuk dek!" Ajak Steven.
***
Siang harinya, Alyssa bersaudara berkumpul bersama di taman belakang. Disana ada Terry, Kai, Naya, dan juga Syifa yang baru datang. Ya, mereka semua berkumpul karena hari ini acara Alyssa yang ingin memperkenalkan temannya kepada kakak-kakaknya.
"Maaf ya kemarin gue tunda sehari," sesal Alyssa. "Tapi sekarang gue seneng banget akhirnya kalian berdua dateng juga." Lanjut Alyssa sembari memeluk kedua sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Brother
RomanceAlyssa memiliki 3 kakak laki-laki yang sangat posesif. Masing-masing dari mereka memiliki cara untuk melindungi adik bungsunya. Mereka memiliki kisah yang rumit. Semuanya memiliki rahasia yang mereka simpan dan mereka bagikan kepada orang-orang yang...