Chapter 59

83 6 2
                                    

Sepanjang perjalanan pulang. Alyssa melirik Aska yang berkali-kali melihat ke arah spion.

"Aska, ada apa?" Tanya Alyssa penasaran.

Aska menoleh lalu menggeleng samar. "Gaada apa-apa."

Alyssa mengerucutkan bibirnya kesal. "Aska, gue tau ya pasti ada sesuatu yang terjadi sampe lo narik gue kaya tadi. Jujur sama gue!"

"Sungguh! Gaada apa-apa, nona."

"Kenapa semuanya nganggep gue bodoh sih," gumam Alyssa yang masih dapat didengar oleh Aska.

"Maaf nona.." kata Aska tulus.

Alyssa bergumam lalu membuang wajah memandang ke arah luar jendela menikmati pemandangan jalan yang ia lewati.

.
.

Sesampainya di rumah, Aska mengantar Alyssa ke kamarnya. Setelah itu, ia pergi bertemu dengan Daniel di ruang kerjanya.

tok tok tok

"Masuk!" Terdengar suara tegas dari dalam ruangan.

Aska masuk sambil menundukkan kepalanya hormat. "Tuan, nona Alyssa sampai dengan selamat."

"Kerja bagus." Kata Daniel singkat tanpa melihat Aska.

Tangannya berhenti sejenak lalu mengambil ipad dan memberikannya kepada Aska.

"Jelaskan!" Perintah Daniel.

Aska melihat layar ipad itu. Disana terlihat jelas video saat Alyssa berbicara dengan Melodi lalu layar berganti saat Alyssa berbincang dengan Eric.

"Maaf tuan. Saat itu nona pamit pergi ke toilet menyusul kedua temannya." Jelas Aska.

"Dan kau tidak mengawalnya?" Sahut Daniel.

"Saya dan Terry terdistract dengan seseorang berpakaian hitam yang telah mengikuti kami sejak awal. Kami mengejarnya karena ia terlihat mencurigakan dan ternyata dia juga memiliki janji dengan seseorang —"

"Kau termakan jebakan mereka." Potong Daniel menatap tajam Aska.

Kepala Aska tetap menunduk dan memejamkan matanya menyadari kesalahan yang ia lakukan.

"Maaf tuan.."

"Sudahlah! Mulai sekarang jangan biarkan Alyssa keluar dari rumah sebelum keadaan membaik. Aku perlu bertemu Ale untuk membahas rencana berikutnya." Kata Daniel tanpa bantahan.

"Baik, tuan." Ucap Aska sigap.

"Pergilah! Lalu suruh Terry menemuiku!" Perintah Daniel.

Aska mengangguk lalu pamit pergi meninggalkan ruangan kerja itu. Segera ia menghampiri Terry untuk menyampaikan pesan Daniel padanya.

"Haahh... Gue harus nemenin Alyssa sekarang," gumam Aska.

***

Alyssa berbaring di kasurnya. Pikirannya terasa penuh memikirkan berbagai kemungkinan yang terjadi hari ini.

"Melodi, apa dia baik-baik aja? Kenapa sampai hamil sih, emangnya ngga pakai pengaman." Dumel Alyssa.

"Untung gue udah putus sama Eric. Bisa-bisanya dulu gue mau sama cowok bodoh kaya gitu." Alyssa mengambil ponselnya lalu membuka history pesan dirinya bersama Ben.

Alyssa menghela napasnya. "Kak Ben, kemana ya? Kok gaada kabar. Biasanya juga ngechatin mulu. Kalo gini kan gue jadi kangen sama dia." Alyssa terus bermonolog.

"Kak Ben, Al bingung sama perasaan Al. Sekarang Al harus gimana, kak? Kakak kemana?" Alyssa menatap sendu foto profil Ben. Tiba-tiba air matanya jatuh tanpa permisi.

Possessive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang