Chapter 56

132 15 2
                                        

Alyssa berjalan di koridor kampus setelah menyelesaikan semua kelasnya. Alyssa selalu senang saat ia bisa berbaur dengan begitu banyak orang. Dia benar-benar menyukai kehidupan kampusnya.

Tidak jauh dari posisi Alyssa, Kai terlihat melambaikan tangannya lalu menghampiri Alyssa dengan senyuman di wajahnya.

"Hai Al! Kelas lo udah selesai?" Sapa Kai berjalan di samping Alyssa.

Ya, hubungan Alyssa dengan Kai dan juga Terry semakin baik beberapa hari terakhir. Alyssa juga semakin akrab dan merasa nyaman dengan keduanya.

"Udah Kai. Lo sendiri gimana?"

"Masih ada 1 kelas lagi nanti sore. Jalan yuk!" Ajak Kai.

"Eh? Seriusan?" Mata Alyssa berbinar mendengar ajakan Kai.

Tentu saja, karena Alyssa masih kesulitan keluar kemanapun ia pergi. Hal itu disebabkan karena Daniel sering melarangnya untuk pergi keluar meski hanya ke minimarket sekalipun.

"Ayo!" Kai memperlihatkan senyuman manis di wajahnya.

Alyssa sedikit terpesona dengan ketampanan Kai. Bagaimanapun, wajah Kai benar-benar tidak manusiawi. Ia benar-benar seperti pangeran jika dilihat dari dekat. Begitulah penglihatan Alyssa.

"Malah ngelamun," ucap Kai menjentikkan jarinya di depan wajah Alyssa.

"Eh bentar! Gue harus izin dulu ke Aska."

Kai berdecak pelan agar tidak terdengar oleh Alyssa, tapi tetap mengikutinya untuk menemui Aska. Alyssa melihat Aska yang duduk tak jauh dari mobilnya memandang para mahasiswa lalu-lalang.

Entah mengapa itu membuat Alyssa sedikit sedih. Apalagi mengingat umurnya dengan Aska yang tidak jauh berbeda. Aska melihat Alyssa yang berjalan menghampirinya langsung berdiri dan menunduk hormat. Wajahnya tersenyum setiap kali dia memandang Alyssa.

"Udah selesai, Al?" Tanya Aska.

Ya. Mereka berdua sepakat untuk berbicara informal jika sedang berdua. Tentu saja itu adalah permintaan Alyssa agar dirinya merasa nyaman saat membawa Aska kemanapun ia pergi.

"Udah. Lo bosen ya?" Tuduh Alyssa.

"Gapernah gue ngerasa bosen kalo itu menyangkut lo." Balas Aska tersenyum manis.

Kai menaikkan salah satu alisnya dan menatap Aska tajam. "Sejak kapan kalian berdua deket gini?" Tanya Kai dengan penuh rasa curiga.

Alyssa menoleh. "Oh itu gue yang nyuruh Aska bicara informal ke gue. Ya, rasanya engga enak aja kalo dilihat sama temen-temen. Dia manggilnya 'saya' 'nona' nanti gue dikira aneh atau gimana-gimana lagi sama mereka."

"Tapi kalo Kak Daniel tau gimana?" Sahut Kai dengan nada yang tidak bersahabat.

"Ya jangan sampai tau, Kai." Balas Alyssa santai.

"Jadi jangan bilang-bilang ya ke Kak Daniel. Awas aja!" Ancam Alyssa menatap Kai dengan tajam.

Kai menatap Aska sedikit tajam. Namun secepat kilat ia mengubah ekspresi wajahnya kembali normal dengan senyuman bak malaikatnya itu.

"Oiya, Gue sama Kai mau jalan dulu ya sebelum pulang." Kata Alyssa pada Aska yang terlihat tidak fokus.

Mata Aska sedari tadi memperhatikan sekelilingnya. Ekspresi wajahnya begitu serius membuat Alyssa mengernyitkan dahi.

"Ada apa sih?" Ucap Alyssa mengikuti pandangan Aska.

"Gaada apa-apa. Tadi kenapa Al? Sorry tadi ga fokus." Kata Aska sambil tersenyum tipis.

Alyssa berdecak. "Ish! Gue sama Kai mau jalan dulu sebelum balik, bisa kan?"

Aska menatap Kai dengan tatapan yang sedikit tajam. "Maaf Al, tapi gue gabisa. Tuan Daniel udah ngasi perintah untuk langsung pulang hari ini. Lebih baik lo minta izin dulu deh ke Tuan Daniel—"

"Tuh kan," potong Alyssa sambil mengerucutkan bibirnya.

Alyssa menoleh ke arah Kai, tatapan matanya memelas dengan ekspresi wajah yang sedih.

"Kita gabisa jalan." Kata Alyssa dengan pelan.

Kai mengacak rambut Alyssa sembari tersenyum manis. "Gapapa, next time kita izin dulu sama kakak lo ya."

Alyssa mengangguk pasrah. "Maaf ya Kai, gue gabisa nemenin lo."

"Ga masalah. Gue bisa ke perpus sambil nunggu kelas." Kai mengelus kepala Alyssa dengan lembut.

"Yauda gue duluan ya, Al!" Pamit Kai pada Alyssa. Kai juga sempat bertatapan dengan Aska sebentar lalu pergi tanpa mengatakan apapun.

Setelah itu, Alyssa menatap tajam Aska sambil mengerucutkan bibirnya. Ia berjalan lalu masuk ke dalam mobil dengan perasaan kesal.

"Nona," panggil Aska yang kini sudah duduk di kursi sopir.

Alyssa memalingkan wajahnya melihat ke luar jendela dengan melipat kedua tangannya di dada. Aska tetap diam lalu mengemudikan mobilnya sembari sesekali melihat ke arah kaca mobil.

"Gue harus secepat mungkin sampe di rumah. Keselamatan nona dalam bahaya sekarang," batin Aska.

Aska bergumam pelan untuk memberitahu rekannya yang lain melalui intercom, alat komunikasi yang digunakan para pengawal.

"Siaga! Gue liat ada mata-mata yang ngikutin nona daritadi." Gumam Aska.

"Ready!" Sahut salah satu rekan Aska.

Aska baru menghela napas lega kala melihat salah satu mobil rekannya berada di belakangnya. Kemudian, mata Aska melirik ke belakang melihat Alyssa yang tetap diam memperhatikan jalan dengan ekspresi wajahnya yang terlihat kesal.

"Alyssa," panggil Aska pelan.

"Hm?" Sahut Alyssa tanpa minat.

"Maaf, gue gabisa melanggar perintah dari tuan Daniel."

Mata Alyssa beralih melihat Aska yang fokus menyetir. "Tapi biasanya lo bisa diajak kerja sama. Kenapa sekarang engga?"

Aska terlihat tidak fokus karena dirinya sedang mendengarkan Alyssa dan mendapatkan pesan dari rekan lainnya secara bersamaan. Wajah Aska terlihat berubah tegang dan mencengkeram setir mobilnya dengan kencang.

"Gue janji lo gabakal kena marah sama Kak Daniel, Aska." Ucap Alyssa yang tidak tau bahwa keselamatannya saat ini dalam bahaya.

"Aska!" Sentak Alyssa dengan kesal.

"I-iya, Al. Maaf gue tambah kecepatan mobilnya ya, pegangan." Jawab Aska gugup.

Belum mendengarkan jawaban Alyssa, Aska menambah kecepatan mobilnya membuat Alyssa terkejut.

"Ada apa?" Ucap Alyssa bingung melihat gelagat Aska yang terlihat aneh.

"Al, gue mohon. Untuk saat ini, diem dan nurut ya. Nanti gue jelasin waktu di rumah." Kata Aska berusaha untuk tetap tenang. "Sekarang, menunduklah!"

Alyssa mau tidak mau mengikuti ucapan Aska karena firasatnya sudah mulai tidak enak. Kepalanya ia tundukkan tepat di belakang kursi sopir. Sebenarnya Alyssa sangat penasaran apa yang sedang terjadi.

Tiba-tiba terdengar bunyi tembakan yang sangat keras membuat Alyssa begitu terkejut dan memejamkan matanya. Tubuhnya mulai bergetar dan perasaan takut mulai menyelimuti dirinya.

"A-aska.." panggil Alyssa pelan.

"Al, gue pastiin lo bakal sampe rumah dengan selamat. Percaya sama gue." Ucap Aska dengan tegas.

Huhuhu agak sedih soalnyaa votenya sedikit. Jadi, aku mau percepat untuk endingnya. Terus juga aku mau infoin kalo cerita ini juga aku upload di apk sebelah yg depannya F*z*o :) ya, disana bakal ada sedikit beda & tentu saja endingnya juga berbeda 😊

Jadi kalo kalian berminat untuk baca cerita ini versi lebih panjang nya, bisa baca disana. Judulnya "My Crazy Brothers" by auawau. Baru aku update sekitar 20-an bab.

Terimakasih yang udah stay baca sampai chapter ini🥰 happy Reading Readers 😙

- A.W.S

Possessive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang