Hari-hari berlalu seperti biasa. Selama di kampus, Alyssa dan Kai selalu bersama hingga muncul rumor bahwa mereka sedang berpacaran. Alyssa tidak memperdulikan rumor itu. Ia hanya senang karena sejak ada Kai, Alyssa tidak lagi kesepian. Sejak Ben pergi entah kemana dan tidak ada kabar sampai saat ini, ditambah dengan Steven yang juga bersiap untuk kembali ke Korea karena pekerjaan. Hubungan Alyssa dan Steven belum sepenuhnya kembali seperti semula, namun Alyssa tetap saja berat hati mendengar Steven akan pergi. Yang artinya bahwa Alyssa akan kembali sendirian.
"Halo!" Ucap Kai bersandar di dinding sembari menunggu kelas Alyssa selesai.
"Bagaimana kabar Alyssa?"
"Sejauh ini aman, tuan." Jawab Kai dengan sopan.
"Bagus. Tetap disampingnya sampai aku tiba."
"Iya. Besok Kak Steven juga akan kembali ke Korea-"
"Tunggu! Mengapa kau memanggil Steven dengan sebutan 'Kak' sedangkan aku dengan sebutan 'Tuan'?" Sahut seseorang yang menjadi lawan bicara Kai.
"Um, i-itu k-karena saya sangat mengagumi anda, Tuan Daniel." Kata Kai dengan gugup.
"Jika benar begitu. Berhenti memanggilku tuan, panggil saja 'Kakak' seperti yang kau lakukan dengan Steven." Jelas Daniel.
Kai yang mendengar jawaban Daniel langsung tersenyum senang. Bagaimanapun Daniel memang menjadi sosok panutan bagi Kai. Baginya Daniel adalah seseorang yang sempurna. Ia serba bisa, memiliki wajah tampan, dan juga tubuh yang bagus. Tentu saja, Kai masih normal namun Daniel memang layak menjadi idola baik untuk wanita maupun pria.
Setelah memutuskan panggilan, Kai memasukkan ponselnya ke dalam saku dan melihat dari jendela bagaimana Alyssa. Kai berusaha menjalankan misinya dengan baik yakni menjaga Alyssa. Karena hal ini merupakan pertama kalinya Daniel meminta bantuan secara langsung padanya.
"Aku akan menjagamu dengan baik, Al." Gumam Kai sembari memperhatikan Alyssa yang sedang fokus menyimak penjelasan dari dosen.
***
Ben menatap ponselnya dengan wajah yang memerah. Urat ditangannya tercetak jelas, ia menggenggam ponselnya dengan kuat lalu membantingnya ke lantai."SIAL!" Teriak Ben sambil mengacak-acak rambutnya.
"Mengapa harus sekarang.." desis Ben.
Ben beranjak untuk mengambil kembali ponselnya. Ia juga mengecek apakah ponselnya masih bisa digunakan atau tidak. Ben menghela napasnya lega sebab benda kotak itu masih nyala.
Ben membuka galeri foto yang dipenuhi oleh foto Alyssa. Ia tersenyum kecut menatap foto-foto itu. "Gue kangen lo, Al." Gumam Ben.
Mata Ben menggelap saat notifikasi pesan dari Daniel muncul. Ia langsung membuka dan membaca pesan dari kakak sulungnya.
From : K1
Gue udah siapin pesawat buat lo pergi. Segera urus perusahaan lo dari sekarang. Kurang dari 3 bulan lagi peresmian jabatan lo.
"Dasar b*rengs*k! Lo kira gue gatau kalo ini cuman tipu muslihat lo agar gue jauh dari Alyssa." Ucap Ben dalam hati.
Saat ini, Ben memang belum bisa untuk membantah perintah Daniel. Namun, suatu saat ia pasti akan membalikkan keadaan. Ben sangat yakin untuk itu.
To : K1
Ya. Gue tau.
Setelah mengirim pesan tersebut. Mau tidak mau, Ben harus segera menyiapkan keberangkatannya untuk mengurus perusahaannya sekarang. Ben masih tidak mengerti mengapa baru sekarang Daniel memberikan izin baginya untuk turun langsung menangani perusahaan. Biasanya ia hanya diperbolehkan memantau dari jauh. Jika ini memang trik yang digunakan Daniel agar Ben menjauh dari Alyssa. Bukankah itu langkah yang terlalu jauh?
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Brother
RomanceAlyssa memiliki 3 kakak laki-laki yang sangat posesif. Masing-masing dari mereka memiliki cara untuk melindungi adik bungsunya. Mereka memiliki kisah yang rumit. Semuanya memiliki rahasia yang mereka simpan dan mereka bagikan kepada orang-orang yang...