BRAK
"Anjing kaget!" Steven yang sedang melanjutkan menonton anime di kamarnya terkejut.
Ben langsung berlari dan melompat ke kasur Steven. Kini, mereka duduk saling berhadapan.
"Lo apa-apaan sih,"
"Kak, simpen amarah lo buat gue nanti! Ini penting dan urgent banget-"
"-Sini gue bantu pindahin laptop lo dulu."
Steven diam melihat tingkah Ben yang terlihat aneh baginya. Yah, ini bukan pertama kalinya juga Ben bertingkah aneh. Steven mendengus dan berkata, "Kalo yang lo omongin ga sepenting itu, badan lo gue remukin ya!"
"Iya iya, sini dengerin!" Ben memegang kedua bahu Steven untuk memastikan agar Steven menatap dan mendengarkannya.
"Jadi?" Ucap Steven.
"Jadi... Gue dapet kabar dari Terry kalo kak Daniel otw Indonesia hari ini-"
"Hah!? Beneran?" Wajah Steven terlihat terkejut.
"-Sssttt.. tunggu tunggu belum selesai gue ngomongnya ish."
"Oke lanjutin!"
"Dan katanya kak Daniel kemungkinan sampe di rumah besok pagi,"
Steven terdiam.
"Udah?"
"Udah."
"Terus lo mau gue reaksi gimana? Kaget kaya tadi?" Tanya Steven dengan malas.
"Udah sana lo keluar dari kamar gue! Itu kan urusan lo," Steven mendorong Ben dari kasurnya.
"Kak, "
"Lo ga mikir ya, yang bakal kena marah sama kak Daniel tuh bukan gue aja tapi lo bakal kena juga tau,"
"Ngapain gue jadi terlibat?"
"Ya kan lo juga tau keadaan Alyssa gimana bahkan sekarang lo udah disini dan lo ga ngasi tau kak Daniel juga kan," jelas Ben.
"Jelas lo bakal kena juga." Lanjutnya.
Steven tampak berpikir, "Tapi kan gue baru tau kondisi Alyssa tuh kemarin, gapapa gue yakin kak Daniel gabakal marah sama gue."
Ben mengerucutkan bibirnya, "Terus gue gimana kak? Bantuin dong.. gue gamau digeprek sama kak Daniel."
"Ya salah lo sendiri lah ngapain pake nyembunyiin segala,"
"Ya kan gue takut, kalo waktu itu gue ngasi tau langsung bisa-bisa gue mati di tangan kak Daniel."
"Lebay lo!"
"Kak... Bantuin..."
"Apasih! Sana-sana keluar!"
Ben menggoyang-goyangkan lengan Steven.
"Bantuin dulu, minimal belain gue nanti."
"Ya ya, udah sana!"
"Janji?"
"Keluar ga lo!"
"Janji dulu,"
Steven memutar bola matanya malas, terkadang sikap Ben benar-benar manja mengalahkan adik bungsunya dan membuatnya jengah.
"Kalian berdua ngapain?" Tanya Alyssa berdiri di depan pintu kamar Steven.
"Oh ini itu anu-" jawab Ben yang bingung harus menjawab seperti apa.
"Katanya besok kak Daniel pulang." Jawab Steven dengan santai.
Alyssa terdiam dan wajahnya pucat. Ia menatap ke arah Ben seakan bertanya apakah itu benar. Ben yang mengerti maksud dari tatapan Alyssa pun mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Brother
Lãng mạnAlyssa memiliki 3 kakak laki-laki yang sangat posesif. Masing-masing dari mereka memiliki cara untuk melindungi adik bungsunya. Mereka memiliki kisah yang rumit. Semuanya memiliki rahasia yang mereka simpan dan mereka bagikan kepada orang-orang yang...