Chapter 3

1K 45 0
                                    

"Hati-hati Al!!"

"Liat ke depan jalannya nanti kesandung,"

"Iya kak, gue tuh udah sehat! Kenapa pada gapercaya sih," dumel Alyssa. Ia sangat kesal karena diperlakukan seperti barang yang sangat rapuh.

Saat ini di kanan-kirinya, kedua kakaknya itu memegang kedua tangannya dengan hati-hati sambil menuntun jalan ke ruang tamu rumah mereka secara perlahan.

"Aish lepas lepas!!" Ucap Alyssa yang sudah tidak tahan dan mencoba melepaskan diri.

"Aduh, jangan banyak gerak dulu dek!"

"Demi Tuhan, gue udah gapapa kak."

"Lo tuh dikasih tau nurut kek!" Sewot Ben yang mulai kesal dengan Alyssa.

"Jangan mulai ya!!" Cegah Steven. Ia  sangat mengenal situasi saat ini, tidak lama lagi pasti kedua adeknya itu akan bertengkar.

Alyssa mendengus dan tidak memperhatikan kedua kakaknya. Ia berjalan menuju kamarnya, sungguh ia ingin sendiri.

Ben dan Steven saling menatap."Dia kenapasih kak?"

"Gara-gara lo tau!" Jawab Steven.

"Dih semua aja salah gue,"

"Ya emang salah lo! Lagian lo sih jagain Alyssa nya keterlaluan, tuh bocah kan butuh kebebasan juga."

Ben memalingkan wajahnya, "lo tuh gatau!"

"Ya mana gue tau kalo lo ga jelasin ogeb!"

"Gue emang gamau jelasin ke lo."

"Cih yauda." Steven meninggalkan Ben sendirian di ruang tamu.

"Yauda! Semua aja ninggalin gue huh,"

Ben duduk di sofa sambil mengerucutkan bibirnya.

Drrrttt ddrrtttt ddrrtttt

Ponsel milik Ben bergetar tertera nama Damian disana. Salah satu sahabatnya meneleponnya.

"Halo?"

"..."

"Wah gede juga tuh hadiahnya, okelah gue ikut!!"

"..."

"Tunggu 30 menit lagi gue nyampe, daftarin gue ya."

"..."

"Oke, lo emang sobat gue"

Ben tertawa senang, kemudian ia segera menuju garasi untuk menaiki mobil favoritnya. Ia akan mengikuti balapan, salah satu hobi yang bisa membuatnya bahagia.

***

Malam harinya, Alyssa dan Steven sedang bersantai di sofa ruang tengah. Keduanya tampak asik menonton anime sambil ditemani oleh pizza dan soda.

Saat Alyssa ingin mengambil kaleng soda itu, tangan Steven langsung menahannya. Alyssa menoleh, "Jangan minum soda dulu, dek." Ucap Steven yang matanya masih fokus ke TV.

Alyssa mendengus, "Terus gue minum apa?"

"Yang lain. Liat aja apa yang ada di kulkas, pokonya selain soda."

"Red wine berarti,"

Steven melirik Alyssa, "Ya ngga itu juga,"

"Katanya apapun selain soda, gimana sih!"

"Susu atau jus aja,"

"Yauda ambilin!"

"Ambil sendiri sana! Gausa manja,"

Alyssa mengerucutkan bibirnya, Steven melirik sedikit ke arah Alyssa sambil tertawa kecil.

"Jahat banget jadi kakak, padahal adeknya baru keluar dari rumah sakit,"

Possessive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang