Chapter 50

143 11 0
                                    

Alyssa merasa hidupnya lebih berwarna sejak adanya Aska di sampingnya. Entah mengapa, bersama Aska ia merasa sedikit bebas dan ia juga bisa menjauh dari Ben untuk sementara. Alyssa berpikir memiliki pengawal ternyata tidak seburuk itu. Hal itu disebabkan karena Aska sangat mengerti posisinya, ia tidak akan terlalu mendekat padanya jika ia sedang bersama teman-temannya dan Aska pun bisa menjaganya dari jarak yang jauh.

"Lo seneng banget ya akhir-akhir ini," celetuk Naya melihat wajah seri Alyssa yang baru saja bergabung di kantin.

Alyssa terkekeh. "Akhirnya gue bisa ngerasain yang namanya hidup."

Naya memutar bola matanya, "Lah emang selama ini lo ngga hidup?"

Alyssa tersenyum kecut menolehkan pandangannya ke arah lain. Disisi lain, Syifa terus memperhatikan ekspresi Alyssa.

"Gue seneng kalo lo seneng." Sahut Syifa.

"Eh Al, cowo yang nganter jemput lo itu siapa? Gebetan lo?" Tanya Naya penasaran.

Alyssa tertawa kecil. "Bukan, dia pengawal pribadi gue."

"Wah bener-bener... hidup lo sendok emas banget ya. Kebaikan apa yang lo lakuin dulu Al sampe bisa dikelilingi cogan begitu." Kata Naya dengan nada bercanda.

"Lebay lo ah!" Ledek Syifa yang mendapat tatapan tajam dari Naya.

"Gue kan cuman penasaran. Emang salah?" Balas Naya. Setelah itu, ia menolehkan kepalanya ke Alyssa. "Al, boleh kali kenalin salah satu pengawal lo yang ganteng ke gue."

"Jijik banget gue dengernya. Jangan Al! Gausa diturutin omongannya dia." Sindir Syifa

Naya memutar bola matanya malas mendengar ucapan Syifa. "Yaelah lo ga kasian liat temen lo jomblo terus."

"Lo emang jomblo, tapi gebetan lo banyak. Jangan bilang gue gatau ya." Balas Syifa.

Naya berdecak. Alyssa yang berada di tengah-tengah adu mulut kedua sahabatnya itu hanya diam dan menonton saja.

"Udah udah. Lo deketin Kai aja gimana?" Ucap Alyssa yang membuat Naya menoleh dengan cepat.

"Serius?"

Alyssa mengangguk.

"Eh tapi gue gayakin kalo Kai mau sama lo.  Lo sama dia tuh bagaikan langit sama bumi." Sahut Syifa.

"Gue langitnya?" Kata Naya dengan percaya dirinya. "Gue masalah kok, gue bisa nerima Kai apa adanya-"

"Bukan, lo buminya." Potong Syifa.

Hal itu membuat Alyssa sedikit tertawa membuat Naya sedikit ngambek karena kedua temannya itu menggodanya.

"Males banget gue sama lo berdua!" Ucap Naya sambil melipat tangannya di dada.

Alyssa menyeka air matanya yang keluar akibat tertawa dari tadi. "Udah udah, gue punya ide. Gimana kalo kalian besok ke rumah gue? Biar gue kenalin ke kakak-kakak gue. Lumayan kan buat cuci mata." Saran Alyssa.

"Mau!!! Eh-" Naya sangat bersemangat sesaat namun setelah itu ia terdiam seperti melupakan sesuatu.

"Kenapa?" Tanya Alyssa heran melihat tingkah laku temannya yang tiba-tiba diam.

"Itu berarti kita bakalan ketemu sama kakak sulung lo dong. Serem ah! Gamau gue, takut." Ucap Naya sambil bergidik ngeri.

Syifa pun ikut mengangguk karena ia pun juga masih ingat memori saat dimana dirinya melihat bagaimana seramnya Daniel saat itu.

"Kak Daniel engga seserem itu kok. Sekarang dia udah berubah, jadi baik banget. Percaya deh sama gue." Ucap Alyssa berusaha meyakinkan kedua temannya itu.

Possessive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang