Chapter 24

198 12 2
                                    

Keesokan paginya, Ben mendiamkan Alyssa. Ia tidak berbicara sepatah katapun dan langsung meninggalkannya begitu saja. Alyssa yang diperlakukan seperti itu, matanya mulai berkaca-kaca. Ia sangat ingin mengadu kepada kedua kakaknya, namun ia juga takut bahwa dirinya hanya menjadi penganggu dan menambah beban mereka.

Alyssa juga sempat mengirim pesan kepada Terry beberapa kali dan ia juga meminta nomor Kai. Namun sampai saat ini tidak ada balasan. Alyssa menatap kosong makanan yang telah disiapkan oleh Ben. Alyssa melamun dan ia tidak tau apa yang harus ia lakukan. Ia mencoba untuk berjalan-jalan di sekitar komplek namun ternyata pintunya dikunci. Ya, jadi bisa dibilang Alyssa dikurung di rumahnya sendiri. Meskipun begitu, Alyssa tetap merasa bersyukur karena setidaknya ia tidak dikurung di kamarnya dan juga masih terdapat beberapa fasilitas yang bisa Alyssa gunakan di rumahnya seperti kolam renang, gym, perpustakaan atau mini theater.

Sekarang Alyssa sedang rebahan dan hanya bermain ponsel. Ia membuka tutup semua media sosial yang ia punya karena tidak punya teman dan tidak tau harus berbuat apa. Ketika Alyssa membuka aplikasi Stargram, ia tidak sengaja melihat bahwa kakaknya itu baru saja mengunggah foto.

 Ketika Alyssa membuka aplikasi Stargram, ia tidak sengaja melihat bahwa kakaknya itu baru saja mengunggah foto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah tampan.." gumam Alyssa.

Alyssa langsung buru-buru menelepon Steven. Ia berharap kakaknya memiliki waktu luang untuk berbincang. Panggilan terus berdering, bibir Alyssa mulai bergerak turun. Namun, Alyssa masih ingin menunggu. Siapa tau Steven tidak mendengar dering ponsel yang berbunyi.

Tak lama setelah itu, akhirnya suara berat Steven terdengar di telinga Alyssa. Hal itu membuatnya langsung tersenyum cerah.

"Halo!"

"Kakak!"

"Iya Al? Ada apa?"

"Lo sibuk ngga kak?"

"Kenapa emangnya? Lo mau gue jawab jujur atau bohong?"

"Ish jujurlah," kata Alyssa.

Suara tawa Steven terdengar dibalik telepon itu. Diam-diam Alyssa mengerucutkan bibirnya.

"Yah cukup sibuk," jawab Steven disela tawanya.

"Bohong!"

"Gue jujur tau!"

"Buktinya bisa tuh upload foto di stargram. Jangan-jangan lo lagi nge-date ya kak?" Goda Alyssa.

"Ngawur! Itu mah gue abis beli bahan makanan di supermarket. Terus karena suasananya bagus buat foto yauda deh sekalian upload juga. Udah lama gue ga aktif di stargram." Jelas Steven.

"Masaaa?"

"Lo godain gue ya?"

Alyssa tertawa lepas. Ia juga mendengar helaan napas Steven di telinganya.

"Ngomong-ngomong lo tau darimana gue upload foto di stargram gue? Emang lo punya akun stargram?" Tanya Steven.

Alyssa membeku. Ia tidak mungkin bilang dia diam-diam membuat akun media sosial karena pasti Alyssa akan mendapatkan amukan dari ketiga kakaknya.

Possessive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang