Hari ini, ketiga bersaudara itu pergi ke bandara untuk menjemput sepupu mereka, Terry. Terry adalah sepupu dari pihak Ibu dan satu-satunya saudara yang masih menjalin hubungan baik dengan keluarga Obelia. Sejak Daniel memegang kuasa penuh atas Obelia, Daniel menyingkirkan saudara-saudaranya semua yang hanya bersikap baik dengan tujuan mengambil untung dari keluarga mereka. Oleh karena itu, Daniel benar-benar bersikap sangat tegas dalam hal memimpin keluarga. Hal ini tidak diketahui oleh kedua adiknya, Ben dan Alyssa. Steven menjadi satu-satunya orang yang tahu dibalik kepribadian Daniel dan ia juga mengambil posisi sebagai penegah keluarga.
Setelah sampai di bandara, Ben melangkah duluan untuk mencari Terry karena sebetulnya sudah lewat 20 menit dari jam kedatangan Terry. Alyssa bersama Steven berjalan pelan sambil mencari Terry.
"Kak!" Panggil Alyssa.
"Apa?" Jawab Steven.
"Kak Terry orangnya gimana? Kayanya gue gaada ingatan apapun tentang dia." Kata Alyssa sambil mencoba mengingat.
"Ya wajar kalo lo ga inget, terakhir kali lo ketemu dia tuh waktu pesta keluarga besar di Korea. Kayanya itu pertemuan pertama dan terakhir lo deh, setelah itu kan-" Steven tidak ingin melanjutkan kalimatnya dan menatap Alyssa dengan tatapan sedih.
Alyssa menatap Steven dengan tatapan heran. "Kok ga dilanjut sih,"
Steven mengalihkan pandanganya. "Ah ya gitu deh. Selama ini dia kerja bareng sama Kak Daniel. Semacam asisten gitu setau gue."
Alyssa mengangguk paham.
"RI!" Teriak Ben sambil berlari ke arah kerumunan laki-laki yang kebetulan sedang berjalan ke arah mereka.
Alyssa fokus melihat ke arah Ben karena penasaran dari sekian banyak laki-laki disana, yang mana sepupu mereka.
"WOI!" Ben dan Terry berpelukan. Steven dan Alyssa menghampiri mereka. Alyssa fokus menatap laki-laki yang ada dihadapannya saat ini. Bagi Alyssa, wajahnya tidak kalah tampan dari ketiga kakaknya dan stylenya pun sangat fashionable.
"Udah kali liatnya," ucap Steven melirik Alyssa agar berhenti menatap Terry.
Terry dan Ben melepaskan pelukannya, kemudian Terry memeluk singkat Steven. "Long time no see, Kak!" Ucap Terry.
"Welcome in Indonesia. Semoga lo betah ya disini," kata Steven.
Terry tertawa. "Wah lo kaya gatau gue aja."
"Loh bisa bahasa Indonesia?" Ucap Alyssa tanpa sadar yang membuat ketiga orang itu menoleh ke arahnya dengan tatapan bertanya.
Alyssa gugup dan sedikit takut saat Terry menatapnya.
"Eh, ini ya yang namanya Alyssa?" Ucap Terry dengan lembut.
Alyssa mengangguk.
"Lo lupa sama gue ya, Al? Yah ga heran juga sih soalnya ini pertama kali kita bertemu sedekat ini," kata Terry yang mendapatkan sikut dari Ben.
"Ah i-iya kak." Jawab Alyssa yang bingung harus mengatakan apa.
Terry tertawa dan mengelus rambut Alyssa singkat karena langsung dihalangi oleh Ben serta mendapatkan tatapan tajam dari Steven.
"Gapapa, kita masih punya waktu buat lebih deket." Kata Terry sambil tersenyum.
"Udah udah, lo laper engga? Engga kan. Yaudah kalo gitu kita mau kemana, Al?" Sela Ben dengan cepat.
"Lo ngga niat nanyain gue ya?" Tanya Terry.
"Iya, gue seneng lo peka." Jawab Ben sambil tersenyum.
Terry menggelengkan kepalanya. Alyssa menatap Terry dan Ben bergantian. Lalu, menatap Steven. "Kita ke mall aja kalo gitu, kak Terry beneran ga laper?"
"Gue ngikutin kalian aja, tadi gue juga udah makan ringan kok sambil nungguin kalian tadi," jawab Terry.
"Maaf ya kak, itu gara-gara gue yang dandannya lama." Ucap Alyssa.
"Santai aja dek, dia mah nunggu sejam juga gapapa. Palingan ntar balik sendiri ke rumah," kata Ben santai.
"Udah, yuk ke mall! Keburu siang," kata Steven.
***
Mereka berempat jalan-jalan di mall. Ben dan Steven berada di samping Alyssa serta menawarkan berbagai macam barang yang mereka lihat. Mereka tidak sadar bahwa mereka telah menjadi pusat perhatian disana. Steven menatap tajam ke arah laki-laki yang melirik Alyssa sedangkan Ben, ia merangkul pinggang Alyssa dengan erat. Terry yang melihat semuanya dari belakang hanya menggelengkan kepala.
"Al, lo mau gue kenalin sama temen gue ngga?" Tanya Terry yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Ben dan Steven.
"Boleh kak! Kebetulan sejak keluar dari RS, gue jarang kontakan lagi sama temen SMA." Jawab Alyssa dengan cepat.
"Gaboleh!" Cegah Ben.
"Kenapa?" Tanya Alyssa.
"Dek, lo tau engga kalo temennya dia tuh gaada yang bener," jawab Steven.
"Bener, Al! Udah lo jangan percaya apapun yang keluar dari mulut dia," ucap Ben.
"Cih! Padahal temen gue softie loh," kata Terry. Alyssa mendekat ke Terry sambil berbisik, "kak gue mau kok dikenalin."
Terry mengangguk dan tersenyum kecil. Steven melirik ke arah mereka dan Ben menatap tajam Terry. Terry hanya bersikap seolah-olah ia tidak melakukan apapun.
Haii... Semoga masih ada yang baca ceritaku ini ya. Untuk kalian yang penasaran kenapa Daniel jarang muncul, sabar yups. Karena semua ada waktunya hehe☺️
Jangan lupa tinggalin jejak ya kawan❤️
Mohon maaf jika masih banyak kekurangan. See u on next chapter~- A.W.S
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Brother
RomanceAlyssa memiliki 3 kakak laki-laki yang sangat posesif. Masing-masing dari mereka memiliki cara untuk melindungi adik bungsunya. Mereka memiliki kisah yang rumit. Semuanya memiliki rahasia yang mereka simpan dan mereka bagikan kepada orang-orang yang...