Chapter 22

274 14 5
                                    

Minggu depan, Alyssa sudah masuk kuliah sehingga ia mulai sibuk dengan persiapan  beberapa keperluan untuk ospeknya nanti. Setelah kejadian itu, sikap Ben dan Alyssa layak disebut sebagai pasangan kekasih. Meskipun Alyssa berusaha untuk tidak terlalu jatuh kedalam perasaannya, namun Ben selalu menariknya. Diam-diam Alyssa berharap diantara kedua kakaknya itu, ada satu yang kembali ke rumah agar Alyssa bisa menjernihkan pikiran dan menata ulang hatinya. Ia tidak ingin perasaannya terlalu jauh pada Ben.

"Pagi sayang~" sapa Ben dengan ceria. Ben menghampiri Alyssa yang sedang menyiapkan sarapan. Tidak lupa, Ben juga memberikan ciuman kecil padanya.

"Kak.. jangan gini," ucap Alyssa yang mulai merasa tidak nyaman.

Ben memeluk Alyssa erat dari belakang, tangannya mengelus perut Alyssa lalu naik keatas. Tangan Ben menangkup kedua gunung milik Alyssa cukup keras hingga membuatnya meringis.

"Kak Ben! Jangan gini." Kata Alyssa dengan tegas.

"Kamu bilang apa, hm? Ngga suka?" Kata Ben dengan tajam.

"B-bukan begitu kak, situasinya ga tepat. Aku kan lagi nyiapin sarapan." Jawab Alyssa yang sedikit panik karena takut Ben akan marah.

"Oke. Nanti setelah sarapan ke kamar kakak ya."

"Iya kak." Jawab Alyssa dengan pasrah.

Entah bagaimana Alyssa masih bingung dengan perasaannya. Di satu sisi, ia tidak mau melanjutkan hubungan terlarang ini. Tapi di sisi lain, ia lebih tidak ingin Ben marah dan meninggalkannya.

Ben melihat Alyssa melamun lalu ia memegang tangan Alyssa hingga membuatnya terkejut.

"Al, lo gapapa?"

Alyssa menatap Ben lekat. Ia sedikit rindu dengan sikap Ben yang sebagai kakak, bukan sebagai kekasih. Ia rindu Ben yang beradu mulut dengannya bukan Ben yang mengiyakan segala permintaannya. Alyssa juga rindu Ben yang menggunakan 'lo-gue' kepadanya.

"Sayang, kamu sakit?"

"Gue gapapa kak." Jawab Alyssa sambil menepis tangan Ben yang ingin memegang dahinya.

"Gue?" Ben terkejut dengan perilaku dan ucapan Alyssa. Ben menatap Alyssa dengan serius.

"A-ah maaf kak, Al ngga sengaja—"

Ben tersenyum tipis kemudian mengelus rambut Alyssa dengan lembut. "Gapapa Al. Lo boleh manggil gue apapun senyaman lo  aja. Oke?"

Alyssa tertegun melihat sikap Ben yang kembali seperti dulu. Ia pun hanya mengangguk untuk memberikan jawaban.

"Oh iya, hari ini gue harus ke kampus karena ada ujian. Jadi hari ini lo sendiri dulu ya, gapapa?"

"Iya kak, semoga lancar ya ujiannya."

"Kalo ada apa-apa, lo telpon gue aja."

"Eung!"

***

Setelah Ben pergi ke kampus. Alyssa berada sendirian rumah. Ia merebahkan diri di sofa sambil melihat-lihat chanel TV, mungkin saja ada yang membuatnya tertarik untuk menonton.

"Bosan.." ucap Alyssa.

Alyssa berpikir untuk mencari kegiatan untuk menghilangkan rasa bosannya. Tiba-tiba saja, ponselnya berbunyi. Alyssa melihat kakak keduanya —Steven— meneleponnya.

"Halo!"

"Halo Al! Gimana kabar lo?"

Entah mengapa Alyssa merasa sangat senang mendengar suara Steven.

Possessive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang