Dalam rangka memberikan pengetahuan pada Jungwon mengenai sihir, Nox secara khusus diminta oleh kakek untuk mengajarinya. Nox sendiri merupakan penyihir terkemuka dan terkenal sebagai kaki tangan keluarga Alsteris yang sangat setia.
Singkat cerita, kakek membawa Nox dari salah satu panti asuhan dan dia dibesarkan di rumah ini sedari kecil. Dengan dukungan dari kakek, Nox lulus dengan nilai tertinggi dari akademi sihir bergengsi. Segera setelah dia mendapatkan lisensi penyihir, Nox langsung mengabdikan dirinya untuk bekerja di kediaman Alsteris.
Kesetiaan Nox tumbuh dari rasa terima kasih dan balas budi atas semua kebaikan kakek kepadanya.
Saat ini, mereka duduk di salah satu gazebo yang dibangun di danau yang kemarin Jungwon lihat. Suasananya sangat tenang dengan semilir angin dan suara gesekan dedaunan.
Jungwon bisa saja tertidur di sini kalau dia tidak fokus.
Nox punya rambut merah, disisir rapih ke belakang. Dia menggunakan setelan pelayan berwarna maroon dan sepasang sarung tangan putih. Kalau Jungwon disuruh untuk mendeskripsikan bagaimana wajahnya, maka dia akan bilang kalau Nox itu punya aura om-om tampan.
"Anda bisa mencatat apapun yang saya katakan bila dirasa perlu," Nox meletakkan sebuah buku catatan bersampul kulit di atas meja bersama pena dan tinta.
Jungwon agak ragu menggunakannya. Soalnya dia tahu ini pasti benda-benda mahal. Jungwon pernah lihat harganya bisa mencapai ratusan ribu won di toko buku.
"Mohon maafkan saya. Karena mendadak, saya belum bisa menyiapkan kertas dan pena berkualitas tinggi," kata Nox.
"Oh, itu tidak masalah aku bisa pakai yang ini," Jungwon gelagapan. Dengan buru-buru dia membuka buku itu dan menulis tanggal di sana.
"Baiklah, saya mulai."
Nox menjelaskan banyak hal. Mulai dari sistem pemerintahan yang mengatur masyarakat, sihir seperti apa yang digunakan, dan bagaimana cara menggunakannya.
Jungwon merangkumnya seperti ini.
Masyarakat sihir di dunia ini dipimpin oleh seorang paladin. Dia tinggal di ibukota yang cukup jauh dari kediaman Alsteris. Lalu, di bawah paladin terdapat Keluarga Verity yang menjaga kestabilan dunia sihir dan Keluarga Anderson yang melindungi dunia sihir dari ancaman luar.
Selain kedua keluarga itu, ada Dewan Pertimbangan yang diisi oleh para tetua dan orang-orang yang dianggap kuat di dunia sihir. Merekalah yang membuat aturan dan berperan besar dalam hukum yang berlaku.
Di dunia ini, ada begitu banyak jenis sihir. Namun, bila dikategorikan terdapat empat macam sihir, yaitu alkimia, sihir elemen, sihir keturunan, dan sihir terapan.
"Umumnya, anak seumuran Anda sudah mampu menggunakan satu sihir elemen dan beberapa sihir terapan," Nox mengacungkan satu jari telunjuknya dan muncullah api dari situ.
"Karena aku adalah kasus yang tidak biasa, apakah aku bisa melakukannya?" tanya Jungwon.
"Tentu saja, Anda punya darah Alsteris yang mengalir di tubuh Anda."
Melihat Jungwon yang masih kelihatan tidak percaya, Nox hanya tersenyum maklum. Lagipula, Jungwon baru menghabiskan satu hari di sini dan terlalu banyak informasi yang harus diproses olehnya.
"Mari kita coba dulu. Fireball adalah sihir elemen yang paling mudah dipelajari. Anda bisa memulainya dari sana."
"Baiklah, aku coba, ya," Jungwon mengarahkan telapak tangannya ke depan. "Fireball!"
Tidak ada yang terjadi bahkan hembusan angin sekali pun. Alih-alih, wajah Jungwon yang memanas dan memerah karena malu.
Bukannya Jungwon malu karena tidak bisa membuat bola api. Justru dia malu karena meneriakkan 'fireball' dengan lantang.

KAMU SEDANG MEMBACA
POLARIS: The Academy of Magic | ENHYPEN
FanfictionJungwon menghabiskan hari-hari dengan menghindari penagih hutang yang mencari ayah brengseknya. Ketika Jungwon mulai putus asa akan masa depan, ayahnya memberitahu Jungwon sesuatu yang tak masuk akal. "Ibumu adalah seorang penyihir." !baku!