64 - Keturunan Peridot (1)

801 156 14
                                    

Kira-kira tiga hari sebelum semester baru dimulai kembali, Jungwon menyempatkan dirinya untuk mengunjungi kediaman Charlotte. Dia pergi di hari yang sama dengan hari di mana kakeknya harus mengambil pesanan jahit di Capitol.

Kediaman Charlotte sesungguhnya tidak lebih besar dari tempat Jungwon tinggal. Hanya ada sebuah taman dan satu bangunan utama setinggi dua lantai. Keluarga Charlotte cenderung memilih gaya hidup yang hemat dan sederhana. Kalau kata Beomgyu, "Tidak perlu juga punya rumah besar, toh kebanyakan waktu kami habiskan di menara paladin."

Penjaga gerbang kediaman Charlotte adalah orang-orang yang bekerja untuk paladin. Bisa dibilang mereka bukan orang-orang Charlotte, melainkan pegawai negeri seperti halnya petugas keamanan di Capitol.

Jungwon akhirnya berhasil melewati gerbang setelah serangkaian pemeriksaan. Seperti biasanya, kediaman Charlotte sangat sepi dan sunyi. Ada beberapa sudut kediaman yang terlihat tidak terawat karena pemiliknya terbaring sakit selama paling tidak sebulan lamanya.

"Aku tidak minta kunjunganmu," kata Heeseung pada Jungwon yang berdiri di depan pintu dengan satu bingkisan makanan penutup yang dia beli di toko dessert depan perpustakaan Capitol.

Jungwon tahu si kembar menyukai dessert dari toko itu, jadi dia sengaja membawanya karena dia juga tahu kalau Heeseung tidak akan begitu saja mempersilahkannya berkunjung mengingat bagaimana tabiatnya yang sukar ditebak.

"Dia mengunjungiku! Minggir dari sana dan biarkan dia masuk!" Beomgyu berseru dari dalam rumah.

Dengan sedikit tak rela, Heeseung akhirnya menggeser tubuhnya dan membiarkan Jungwon duduk di ruang tamu. Heeseung sebenarnya tidak benar-benar bermaksud mengusir Jungwon. Hanya saja, mereka belum selesai membersihkan rumah dan rasanya sedikit tak pantas untuk menerima tamu sekarang meskipun itu teman sendiri.

"Kenapa tidak mencari pelayan saja?" tanya Jungwon. "Seharusnya situasinya sudah lebih aman untuk kalian. Lagipula, orang sekuat apa yang bisa menyakiti kalian di sini?"

Jungwon mungkin lupa kalau paladin sebelumnya terbunuh begitu mudahnya oleh secangkir teh beracun.

"Kami juga sedang memikirkannya, tapi masih belum ada kesempatan untuk mencari. Mungkin setelah Heeseung lulus," jawab Beomgyu. Dia mendekatkan wajahnya pada Jungwon dan berbisik, "Walaupun suka bolos, Heeseung itu sebenarnya sangat sibuk karena sudah di tahun ketiga."

"Hak istimewa keanggotaan Octagon tidak bisa membuat Kak Heeseung lulus begitu saja?"

Beomgyu menggeleng. "Dia bisa melewatkan magang, tapi dia masih harus melakukan penelitian untuk kelulusannya."

"Memangnya Kak Heeseung meneliti apa?" tanya Jungwon pada Heeseung.

Heeseung menampilkan sebuah senyum miring yang sedikit mencurigakan bagi Jungwon. "Perubahan."

Alis Jungwon menukik. "Perubahan?"

"Mm, perubahan yang harus dan pantas," Heeseung mengakhiri kalimatnya dengan bunyi plek! dari pelnya yang menggosok lantai.

Sesungguhnya, Jungwon merasa sedikit tidak enak. Dia datang di situasi yang sangat tidak tepat. Oleh karena itu, dengan sangat alami, Jungwon mengambil kain lap dan ikut membantu Beomgyu membersihkan kaca.

"Beomgyu, bolehkah aku tahu apa yang sebenarya terjadi pada dunia sihir saat pertempuran kemarin? Bagaimana waktu bisa diputar kembali?" Jungwon akhirnya menanyakan alasan utamanya datang ke sini.

Beomgyu sempat melirik pada Heeseung, bertanya apakah dia boleh memberitahu Jungwon tentang masalah ini. Heeseung hanya membalasnya dengan ekspresi acuh dan berlalu pergi untuk mengganti air di embernya.

POLARIS: The Academy of Magic | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang