Semester baru telah tiba. Banyak orang tua yang menyayangkan keputusan akademi untuk memulai semester baru di tengah kekacauan dan kekalutan akan teror Federasi Kebebasan. Namun, pihak akademi meyakinkan bahwa mereka telah bersiap untuk semua kemungkinan dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
Selain itu, sihir Crown Protection akan melindungi akademi dan menjadikannya tempat paling aman di dunia sihir. Salah satu hadiah yang didapatkan dari memenangkan Walpurgis adalah sihir yang melindungi raja, yaitu sihir yang meniadakan semua serangan, penyusupan, bahkan niat buruk.
"Siapa yang mengira kalau mahkota itu betulan berguna," kata Niki. "Sepertinya aku telah banyak berburuk sangka."
Jungwon menghela napas panjang. "Itulah alasan kakekku menyuruhku tetap berangkat sekolah dan membatalkan tiket liburan kami."
Hal yang biasa bagi siswa untuk memperpanjang liburan mereka sendiri. Jungwon tidak terkecuali. Bila Jungwon tidak sedang diincar oleh organisasi penjahat, mungkin Jungwon akan memanjangkan liburannya seminggu lagi.
"Sstt... Kepala akademi datang," tegur Sunoo.
Kepala Akademi Polaris bernama Harvey Caligula. Jungwon hanya pernah bertemu dengannya dua kali; saat upacara masuk akademi dan sekarang. Nox bilang dulu dia adalah kakak kelasnya dan sangat ahli dalam sihir elemen. Namanya terkenal bukan hanya karena dia memiliki 4 spirit, tapi juga karena dia merupakan seorang pembaca mantra yang berhasil menerbitkan lebih dari 20 magic scroll.
"Magic scroll yang ku pakai kemarin juga buatannya," bisik Sunoo.
Saat ini, mereka semua berkumpul di aula. Sunoo bilang hari ini akan ada perayaan spesial, entah apa itu.
"Untuk kinerja yang sangat bagus selama satu semester, nama-nama yang dipanggil silahkan naik ke atas panggung." Terdengar suara dari keong-keong besar yang menempel di dinding aula. Jungwon pikir itu sejenis pengeras suara yang pernah dipakai Yeonjun sebelumnya. "Tahun pertama, Jungwon Alsteris."
Jungwon sempat kaget dan menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi tidak percaya, tapi dia cepat-cepat keluar dari barisan daripada harus kena cibir yang lainnya karena menambah durasi upacara.
"Tahun kedua, Jake Anderson."
Jake berjalan dengan langkah percaya diri. "Tambah lagi koleksi bintangku."
Harvey memberi dua buah bintang emas masing-masing pada Jungwon dan Jake. Biasanya hanya satu bintang untuk pemegang nilai tertinggi di ujian tulis dan ujian praktik, tapi karena tahun ini terjadi beberapa masalah akhirnya dua bintang itu diberikan sekaligus pada MVP ujian semester.
Saat Jungwon menerima bintang itu, dia sempat melirik ke arah Jake. Dari lengan bajunya yang sedikit naik, Jungwon dapat melihat sebuah gelang yang dibuat dengan menyusun bintang-bintang emas yang sama dengan yang Jungwon pegang sekarang.
Jungwon membatin, "Banyak sekali bintang yang Kak Jake kumpulkan."
Jungwon dan teman-temannya tidak tahu ini, sebenarnya pemilik bintang paling banyak di tahun kedua adalah Jake. Jake mendapatkannya tidak dari nilai –karena semuanya sudah dikuasai oleh Jay, melainkan dari kontribusinya di luar sekolah. Karena Jake suka kompetisi, namanya ada di hampir setiap poster daftar pemenang lomba di luar sana.
Sementara itu, di antara barisan siswa, Niki bertanya pada Sunoo. "Kenapa tahun ketiga tidak ada yang dipanggil?"
"Karena tahun ketiga sudah tidak ada ujian-ujian lagi." Bukan Sunoo melainkan Jay yang berbaris di dekat mereka yang menjawabnya.
"Tidak ada ujian?"
Jay mengangguk. "Tahun ketiga itu waktunya untuk mempersiapkan masa depan. Hanya ada magang enam bulan dan penelitian untuk kelulusan."
![](https://img.wattpad.com/cover/348429128-288-k965560.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
POLARIS: The Academy of Magic | ENHYPEN
FanfictionJungwon menghabiskan hari-hari dengan menghindari penagih hutang yang mencari ayah brengseknya. Ketika Jungwon mulai putus asa akan masa depan, ayahnya memberitahu Jungwon sesuatu yang tak masuk akal. "Ibumu adalah seorang penyihir." !baku!