40 - Walpurgis (6)

903 177 17
                                    

Bugh!

Punggung Sunoo menabrak rerumputan yang cukup tebal. Tetap sakit memang, tapi dia baik-baik saja.

"Jungwon, bagaimana keadaanmu?" tanya Sunoo.

Jungwon mengecek tubuhnya, lalu mengedarkan pandangannya ke sekitar. "Aku baik-baik saja, tapi di mana kita?"

Tempat mereka jatuh terasa asing, tapi tampaknya masih berada di sekitar akademi karena Jungwon bisa melihat atap gedung akademi yang berwarna biru dongker. Mereka mungkin berpindah sekitar satu atau dua kilometer dari lokasi mereka sebelumnya.

"Sunoo." Jungwon menyadari sesuatu. "Kau bisa berpindah tempat? Sama seperti Kak Heeseung dan Beomgyu?"

Butuh waktu bagi Sunoo untuk mengerti apa yang Jungwon maksudkan. "Oh, kau benar! Kok bisa, ya?"

Sebenarnya, kalau ditilik dari silsilah keluarganya, tidak aneh bila Sunoo bisa melakukan teleportasi juga. Paladin sebelumnya adalah bibi Sunoo. Walaupun nama belakang Sunoo sekarang adalah Gildeharde, darah Charlotte yang mengalir di tubuhnya bisa dibilang masih cukup kental.

"Ada di sini rupanya."

Sebuah suara yang asing terdengar mendekat. Dari balik pepohonan lebat, seorang pria bertudung hitam muncul. Jungwon dan Sunoo langsung merapatkan diri secara insting –waspada.

Dengan tudung hitam itu, mereka hanya bisa melihat wajahnya saja. Pria itu kelihatannya berusia empat puluhan, bertubuh besar, dan memiliki rahang yang tegas.

Tidak ada wajah seperti itu di antara semua guru Akademi Polaris. Jungwon tidak tahu tentang personil keamanan, tapi para pengawal yang dibawa Verity maupun Anderson seharusnya punya lambang keluarga di jubah mereka.

"Siapa kau?"

Pria itu tidak memberi Jungwon jawaban. Dia justru berkata, "Mari ikuti saya, Tuan Muda."

"Kenapa aku harus? Aku tidak mengenal siapa dirimu."

"Anda akan ikut saya dengan langkah sendiri atau– "

Sunoo melemparkan mermaid tears pada pria itu dan membuatnya melompat menjauhi mereka. "Kau pasti salah satu dari orang-orang yang mau membawa Jungwon tadi."

Penjara air naik oleh kekuatan mermaid tears. Sunoo melihat kesempatan untuk menyerang, jadi dia menghunuskan ujung tombaknya pada pria itu. Namun, entah kenapa tampaknya penghalang air itu sama sekali tidak menyulitkannya. Pria itu tetap diam di tempat, menunggu Sunoo mendekatinya dengan tenang. Dia mengamati gerakan Sunoo, menangkap ujung tombaknya, lalu menghancurkannya.

Efek mermaid tears menghilang seketika. Sunoo yang sudah terlanjur bergerak tertalu dekat, tak mampu mundur lagi. Tangan pria itu mencengkeram leher Sunoo dan menancapkan kuku-kuku tajamnya.

Jungwon berteriak, "Lepaskan Sunoo!"

Namun, domination-nya tak bekerja pada pria itu. Mungkin karena dia terlalu banyak menggunakan domination pada Jake tadi atau karena orang itu memang lebih kuat darinya.

Denyut kuat terasa di kepala Jungwon. Begitu hebat sakitnya sampai Jungwon menjatuhkan lutut.

Di sisi lain, Sunoo berusaha memberontak. Akan tetapi, tenaganya tak sebanding. Saat ini, dia sudah tidak memiliki energi sihir yang tersisa karena sudah habis dipakai untuk mengisi baterai golem tadi.

Saat darah Sunoo mengalir lebih banyak, Jungwon memohon, "Aku akan ikut denganmu, jadi lepaskan Sunoo sekarang, aku mohon..."

"Baiklah."

Sayangnya, mungkin waktu itu Jungwon terlalu lama memohon. Ketika tubuh Sunoo dilempar begitu saja ke samping, Sunoo sudah tidak bergerak lagi.

"Sunoo?" Jungwon menatap Sunoo yang tergeletak memunggunginya dengan tatapan nanar. Tiba-tiba ingatan tentang kematian ibunya menjadi tumpang tindih.

POLARIS: The Academy of Magic | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang