65 - Keturunan Peridot (2)

772 148 4
                                    

Kim Taehyung, tiga puluh satu tahun, berprofesi sebagai penyanyi dan juga aktor yang telah membintangi puluhan judul drama dan film populer. Dia memulai debutnya sebagai peran anak-anak dalam sebuah drama sejarah ketika masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar dan memulai karir sebagai penyanyi saat usianya baru tujuh belas.

Para penggemar menyebutnya sebagai selebriti yang tidak mungkin muncul dua kali dalam seribu tahun, sedangkan media dengan sederhana menjulukinya sebagai 'superstar'. Kim Taehyung dengan pengalaman dua puluh tahun adalah seorang legenda dalam dunia hiburan.

Taehyung tidak pernah mengenal kesulitan dalam hidupnya. Dia terlahir sebagai putra bungsu keluarga konglomerat generasi ketiga, tampan, berbakat, dan memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Satu-satunya hal yang menggangu Taehyung di dunia ini adalah kenyataan bahwa hidupnya berjalan terlalu mudah. Rasanya seperti sedang memainkan game dalam easy mode atau bahkan tutorial.

Taehyung merasa hidupnya begitu membosankan hingga suatu hari sesuatu terjadi padanya.

"Hyung, aku haus, bisa belikan aku minuman di minimarket dekat sini?" pinta Taehyung pada manajernya.

"Oke."

Setelah beberapa meter, ketika si manajer melihat ada sebuah minimarket, dia meminggirkan mobilnya dan berhenti untuk membeli minuman yang Taehyung minta. Sementara itu, Taehyung menunggu di dalam mobil sambil memeriksa naskah drama yang akan dia mainkan hari ini.

"Sepertinya akan lama." 

Taehyung dapat melihat antrean yang cukup panjang di minimarket itu. Dia memeriksa jam tangannya, ada sekitar dua puluh menit sebelum syuting dimulai. Tidak ada yang akan memarahinya meskipun ia terlambat, tapi Taehyung selalu mengutamakan profesionalitas.

"Apa tidak jadi saja, ya daripada terlambat?"

Ketika Taehyung terus menatap minimarket itu dalam kebimbangan, dia tidak tahu bahwa ada sebuah truk yang bergerak dalam kecepatan tinggi menuju mobilnya.

Bagaimana rasanya kematian?

Itulah yang Taehyung pikirkan pertama kali tatkala truk itu menabrak mobilnya dari belakang. Untuk sekilas, Taehyung merasakan sakit luar biasa pada punggung dan kakinya. Begitu sakit hingga akhirnya tidak terasa apa-apa. Waktu itu, Taehyung melihat jam tangan yang melilit di tangan kirinya masih terus berdetak meskipun kacanya sudah pecah berkeping-keping.

Seandainya jarum jam itu bergerak ke arah lain...

Sebelum kesadaran Taehyung hilang, sebuah suara memanggilnya dengan keras.

"Taehyung!" itu manajernya yang memanggilnya dari kursi kemudi.

"Oh, hyung? Kau bak-baik saja?" tanya Taehyung kebingungan. Dia menunjuk ke arah minimarket. "Bukannya barusan kau ada di sana?"

"Apa sih kau ini?" Dahi manajer Taehyung berkerut. "Aku dari tadi tanya kau mau pocari seperti biasa atau yang lain? Jangan minta sparkling water, tidak ada di sini."

Taehyung gelagapan. "Lolipop saja."

"Hah? Tadi minta minum sekarang malah lollipop. Aneh-aneh saja." Si manajer keluar dari mobil dengan menggerutu.

Taehyung berkedip cepat sambil memeriksa seluruh tubuhnya. Kemudian, dia melihat jam tangannya kembali. "Sisa dua puluh menit sebelum syuting dimulai..."

Buru-buru Taehyung keluar dari mobil sambil membawa barang-barangnya. Dia bergerak sangat cepat hingga kakinya tersangkut pembatas jalan dan terjatuh di trotoar. Saat itu, dia sempat melihat wajah mengantuk si supir truk sebelum akhirnya truk itu menabrak mobilnya.

POLARIS: The Academy of Magic | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang