Ini bukan pertama kali dirinya disembuhkan oleh seorang healer, tapi Jungwon masih merasa takjub. Jungwon tidak merasakan sakit sedikit pun, bahkan cahaya berwarna kehijauan itu terasa hangat.
Heal mampu mengembalikan keadaan tubuh pada kondisi yang seharusnya. Menurunkan demam, menutup luka, dan masih banyak lagi.
"Sihirmu mengangumkan, Soobin," puji Jungwon yang hanya dibalas dengan senyuman ramah oleh Soobin.
Jungwon mengamati lukanya yang perlahan menutup sambil meringis kecil. Itu adalah goresan yang panjang dan lebar sehingga butuh waktu sedikit lama untuk menyembuhkannya.
Saat itu, Nox datang ke ruang tamu dengan tergesa. "Tuan, ada tamu."
"Tamu? Semalam ini? Apa mereka tidak punya sopan santun?" kata kakek sinis. "Siapa?"
"Itu," Nox tampak ragu-ragu. "Tuan muda dari Anderson dan Verity menunggu di depan pintu."
Meskipun kakek terlihat sedikit jengkel, dia tetap mengijinkan kedua tuan muda itu untuk masuk. Anderson dan Verity jelas merupakan nama-nama yang sangat penting di dunia sihir.
Anderson pelindung dunia sihir dan Verity yang memelihara kestabilan di dalamnya. Kedua nama itu adalah yang pertama kali Jungwon pelajari saat ia mencari tahu tentang kehidupan sosial dan pemerintahan masyarakat sihir.
"Ada urusan apa kalian ke sini?" tanya kakek tanpa basa basi.
Bertamu ke rumah orang lain di malam hari tanpa pemberitahuan merupakan tindakan yang tidak sopan. Kakek ingin mendisiplinkan kedua tuan muda itu, makanya dia melarang Nox untuk menyiapkan kudapan apapun, bahkan tidak repot untuk menyuruh Jungwon pindah ke kamarnya.
Merasa gugup, Jake dan Sunghoon bertukar pandang. Jujur saja, meskipun keluarga mereka sama kuatnya, Joseph Alsteris benar-benar sangat mengintimidasi.
"Ada yang harus kami selidiki," Sunghoon memberanikan diri untuk menjawab.
"Dan itu adalah?"
Tak membiarkan temannya berjuang sendirian, Jake pun membantunya menjelaskan. Bagaimana pun juga, Jake-lah yang membawa lencana itu pada Sunghoon. "Kami belum bisa memberikan detailnya karena kami masih menyelidikinya, tapi ini berhubungan dengan Ivy Rodia."
"Kalau itu tentang Ivy Rodia, kenapa kalian datang ke kediaman Alsteris, bukannya ke Ivy Tower?"
Itu adalah pertanyaan yang sederhana, tapi entah kenapa Jake dan Sunghoon kesulitan untuk memberikan jawaban. Belum lagi mata kakek yang menatap tajam ke arah mereka seakan bisa membuat lubang di kepala.
"Kami pikir mereka tidak akan memberikan jawaban yang jujur," jawab Sunghoon pada akhirnya. "Terlebih lagi, otoritas Keluarga Verity tidak dapat menjangkau Ivy Rodia karena mereka memiliki beberapa hak istimewa. Jadi, kami ke sini karena kami tahu kalau Keluarga Alsteris memiliki healer pribadi yang tidak berafiliasi dengan Ivy Tower."
Kakek mengerti maksud dan tujuan dua pemuda itu. Dia lantas menoleh pada Soobin yang masih sibuk menyembuhkan Jungwon di sebelahnya.
"Kalian ingin menanyai healer kami?"
"Benar."
"Kalau begitu, akan ku serahkan pada yang bersangkutan. Soobin, maukah kau menjawab pertanyaan mereka?"
Kedua tuan muda itu menatap penuh harap pada Soobin. Namun, tatapan itu sama sekali tak mempan. Soobin tidak bersuara selama beberapa waktu, hingga kakek memanggil namanya lagi.
"Soobin?"
"Bolehkah saya menolak?" Soobin balik bertanya.
"Tentu saja. Itu hakmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
POLARIS: The Academy of Magic | ENHYPEN
FanfictionJungwon menghabiskan hari-hari dengan menghindari penagih hutang yang mencari ayah brengseknya. Ketika Jungwon mulai putus asa akan masa depan, ayahnya memberitahu Jungwon sesuatu yang tak masuk akal. "Ibumu adalah seorang penyihir." !baku!