59 - To Protect What is Precious To You (2)

809 158 33
                                    

"Untuk ayahku."

Magnetic stone bergerak sangat cepat, berputar dan menghancurkan setiap homunculus yang dilewatinya. Setelah Jake selesai dengan satu homunculus, batu-batu kecil itu langsung berpindah ke target selanjutnya tanpa jeda. Jake juga terus menggerakkan tangan-tangannya untuk menghindarkan siswa-siswa dari serangan atau menekan homunculus ke tanah bila magnetic stone belum bisa mencapai mereka.

Jake menggunakan semua teknik sihir gravitasi yang dia tahu. Sihirnya yang menguar sembarangan menyebabkan beberapa orang terpaksa menunduk dan berlutut karena tidak bisa menahan tekanan gravitasi yang kuat di sekitar Jake.

Saat ini Jake sedang marah dan tidak ada satu pun yang dapat menghentikannya.

Jungwon yang melihat aksi Jake dari kejauhan menutup mulutnya dengan tangan. Dia berpikir, bila Jake bisa melakukan semua itu sendirian bahkan tanpa pengaruh domination, maka masa depan Anderson benar-benar cerah.

"Jungwon, ku rasa aku menemukan Ivarr." Tepukan Niki pada pundaknya mengembalikan fokus Jungwon.

Niki menunjuk pada seseorang yang berdiri tak jauh dari gedung akademi, tepat di bawah langit di mana Heeseung dan Lotte sedang bertarung. Jungwon tidak dapat melihat sosoknya dengan jelas, tapi gerak-geriknya yang santai itu benar-benar membedakannya dari homunculus lain yang sibuk menyerang.

Jungwon, Niki, dan Sunoo bertukar tatap seolah berbicara dengan bahasa yang hanya mereka sendiri mengerti, lalu mengangguk bersama-sama.

Sunoo mengeluarkan magic scroll dan mulai membaca mantra pelindung. Setelah cahaya kekuningan menyelimuti tubuh Jungwon dan Niki, mereka mengambil ancang-ancang untuk berlari. Akan tetapi, sesuatu yang sangat berat menahan kaki Jungwon.

"Tunggu."

"Jungwon, ada apa?"

Ternyata itu Gnome –spirit tanah milik Jay. "Gnome?"

Gnome memaksa Jungwon untuk membungkuk, lalu mengulurkan sesuatu pada Jungwon. "Relikku! Kau pasti memungutnya tadi. Terima kasih!"

Gnome hanya memberikan jempol yang dia bentuk dari tangan-tangan batunya, kemudian pergi ke tempat Jay dengan melompat-lompat riang. Gnome mungkin adalah spirit paling ceria di dunia sihir.

Jungwon mengenakan gelang itu kembali dan dalam satu ayunan ke bawah, dua buah pedang sudah ada di tangannya.

"Ayo!"

Mereka berdua menyerang Ivarr bersama-sama. Niki menendangnya dari belakang dan ketika itu berhasil dihindari, maka Jungwon akan menyambutnya dengan sabetan pedang dari bawah. Serangan Jungwon berhasil memotong kaki kiri Ivarr, tapi itu langsung tersambung kembali.

"Kenapa kau justru datang padaku saat aku sudah tidak membutuhkanmu lagi?" Tangan kanan Ivarr tiba-tiba memadat dan menjadi tajam seperti pisau besar. Jungwon berhasil melompat untuk menghindarinya, sementara Niki dari belakang mencengkeram lengan itu dan menariknya sampai putus.

Jungwon berdecak kagum. "Kuat sekali cengkeramannya."

Sayangnya, seperti sebuah adegan berulang, tangan Ivarr yang sudah terputus pulih seperti sedia kala. Kedua anak itu berdiri bersisian dengan pikiran yang sama-sama buntu. Kalau saja mereka punya sihir seperti Jake yang bisa menghancurkan homunculus sampai jadi serpihan, mereka tidak akan kesulitan seperti ini.

"Aku sudah tidak ada urusan denganmu, jadi menjauhlah."

Saat tiga homunculus datang melindungi Ivarr, Niki mendengus kesal. "Sebenarnya berapa banyak homunculus yang si brengsek ini punya?"

Memikirkan bahwa sebelumnya homunculus-homunculus ini adalah manusia sungguhan membuat Niki bergidik ngeri. Sekarang dia mengerti mengapa ayahnya sangat berdedikasi dalam pekerjaannya mengurus dunia bawah. Kalau ada sepuluh orang saja yang seperti Ivarr betapa mengerikannya dunia ini.

POLARIS: The Academy of Magic | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang