Ella yang ingin pulang menghentikan langkahnya saat melihat sosok yang dia kenali itu. Dia pun menghampiri Alex yang baru tiba di rumah sakit.
"Alex, apa yang sedang kamu lakukan?" tanyanya pada pria yang membawa anjing pelacak itu.
Alex menoleh dan tersenyum. "Temanku sekarat dan meminta ku membawa peliharaannya." jawab Alex.
Ella merasa kasihan mendengarnya. "Apa temanmu sakit parah?" tanya wanita itu.
Alex mengangguk sambil tersenyum getir sebagai jawabannya.
"Aku turut sedih. Semoga dia lekas sembuh." gumam Ella.
"Seorang pria menusuk perutnya dan membenturkan kepalanya dengan benda tumpul. Apa dia akan baik-baik saja, setelah itu?" tanya Alex. Dia begitu khawatir pada rekannya yang terluka saat menjalankan misinya.
Ella menepuk bahu Alex dan tersenyum ramah. "Semua akan baik-baik saja." ucapnya lembut.
"Ella," panggil Daffin buru-buru menghampiri mereka.
Alex menautkan alisnya dan menatap Ella bingung saat pria itu menghampiri mereka dengan cepat.
"Dia Daffin, suamiku." ucap Ella.
Alex menatap jemari mereka dan kemudian mengangguk-angguk. "Hai, aku Alex teman Ella," ucap Alex mengulurkan tangannya.
"Daffin, aku suami Ella." balas Daffin menerima uluran tangan pria didepannya. Daffin menatap tajam Alex. Dia tidak menyukai pria itu, hal ini jelas dari tatapan dan genggaman tangannya yang mengencang.
Alex tersenyum menyadari tatapan Daffin yang menganggap dirinya sebagai ancaman. Dia senang, setidaknya agar Daffin hati-hati karena dirinya masih menaruh hati pada Ella.
"Kita pulang, sayang." ucap Daffin merangkul pinggang Ella dan membawanya pergi dari sana.
"Sampai jumpa, Alex. Katakan pada temanmu untuk tetap semangat!" ujar Ella seraya melambaikan tangannya.
"Iya Ella, sampai jumpa!"
Ella menghela nafas. "Pekerjaan mereka sangat berbahaya." gumamnya.
Mereka pun tiba di parkiran. Dia yang ingin melepaskan tangan Daffin dari pinggangnya, langsung dipojokkan oleh pria itu.
Daffin mendorong Ella sampai punggung wanita itu menyentuh mobil, dan dengan cepat mengunci pergerakan Ella.
"Ada apa?" tanya Ella panik mencoba keluar dari kungkungan Daffin. Tatapan lekat yang dilayangkan suaminya membuatnya waspada.
Daffin mendongakkan kepala Ella agar wanita itu menatapnya.
"Kamu membuat ku takut." ujar Ella gugup.
Daffin tidak menjawab, dia langsung mencium bibir Ella. Dia memangutnya dengan kasar dan rakus, dan menyesapnya penuh tuntutan.
"Mmphhh... Daffin, mmhh!" Ella langsung mendorong Daffin sekuat tenaganya.
"Kamu sudah gila?" Ella menatap suaminya dengan nafasnya yang tersengal.
"Kamu membuat ku marah. Kenapa kamu tidak mengerti jika aku tidak menyukai pria tadi?" kesal Daffin.
"Biar ku ingatkan, Daffin! Kita menikah ka..."
"Sttt! Diam, sayang." Daffin mendekat menyeka bibir istrinya dengan lembut.
Ella menatap ragu suaminya. Apa pria itu sedang cemburu?
Menyadari sedang ditatap begitu, Daffin yang semulanya fokus menyeka bibir istrinya kembali menatap manik gelap itu. Daffin mencium bibir Ella sekilas dan tersenyum. "Maaf. Kita harus pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Close Your Eyes
Horror(tahap revisi) Terlibat dalam sebuah pernikahan dengan Daffin William, dokter dingin yang memiliki hawa mencekam sekaligus membuat Ella merasa aman. Ella Chesa adalah wanita yang mampu melihat mereka yang tak kasat mata, hidupnya yang selalu saja p...