51

6.5K 400 0
                                    

Setelah yakin Andrew pergi, Ella langsung sibuk mencari-cari jalan keluar. Dia melihat sekelilingnya namun tidak menemukan celah.

Dia menatap keluar dari jendela besar itu, namun nyalinya menciut melihat ketinggiannya.

"Daffin aku takut," isaknya dan duduk di lantai.

"Maafin mommy sayang! Mommy janji, baby Elvin akan baik-baik saja!" Ujarnya mengelus lembut perutnya.

"Psttt! Ibu hamil!"

Panggilan itu membuat Ella menoleh. Dia tidak terkejut dengan kedatangan para korban Andrew itu.

"Sudah ku bilang dia bisa melihat kita!" Ucap salah satunya.

"Aku bisa melihat kalian, tolong bantu aku untuk keluar dari sini!" Balas Ella.

"Tentu saja! Tapi dengan satu syarat." Ujar salahsatunya mendekati Ella. Hantu-hantu wanita dengan paras menyeramkan itu tiba-tiba berubah menjadi arwah pucat yang tidak dipenuhi darah dan luka lagi.

"Kamu harus membantu kami menegakkan hukum yang setimpal pada pembunuh itu, beritahu polisi tentang ini dan beritahu keluarga kami." Ujar seorang wanita dengan seragam pramugari.

"Aku mengerti, setuju." Balas Ella cepat.

"Jadi bagaimana caranya aku keluar?"
Mereka semua langsung termenung, mereka tidak tahu caranya. Jika mereka tahu, mereka juga pasti tidak akan menjadi hantu.

"Tenang sayang, makanan kita sebentar lagi tiba." Gumam Ella mengelus perutnya.

"Seperti itu!" Pekik hantu siswi.

"Gunakan simpatinya! Pembunuh itu bahkan tidak menyayat tanganmu, dekati dia sampai kita menemukan celah." Ujarnya.

Ella menatap mereka iba dan kemudian mengangguk.

Satu jam kemudian Andrew kembali pulang.

Para hantu itu hanya bisa mengawasi dari jauh karena sesuatu yang melindungi Ella itu. Cincin yang dia kenakan dan ikatannya dengan Daffin membuat mereka terancam jika berdekatan dengan Ella, bayi di dalam perutnya pun memiliki hawa mencekam.

"Apa kamu membawa semuanya?" Tanya Ella semangat. Dia sangat menantikan makanan yang di pesan itu sampai lupa dengan masalahnya, benar-benar lupa.

Andrew menatap Ella dingin, wanita itu bahkan langsung menarik kantongan besar yang dia bawa dan duduk di sofa.

"Ku rasa dia memang sedang kelaparan." Ujar salah satu hantu yang berhimpit di sudut ruangan itu.

"Terimakasih." Gumam Ella tersenyum manis saat melihat es krim vanila yang berada di bagian paling atas kresek itu.

"Daffin selalu saja melarang ku memakan es krim, kamu mau?" Tanya Ella menyodorkannya pada Andrew yang menatapnya dingin.

Andrew menghampiri Ella dan duduk di depannya.

"Aku sedang menculik mu, Ella Chesa!" Ujarnya.

"Benar juga! Untuk apa aku menawarkan makanan ku pada pria bejat seperti mu?" Tanya Ella santai dan mulai memakan makanan-makanan itu.

"Ini sangat enak. Terimakasih ehh.. siapa namamu?" Tanya Ella dengan mulutnya yang penuh dengan makanan.

"Apa wanita hamil memang seperti itu?" Tanya hantu perawat pada hantu wanita paruh baya yang berdiri paling depan.

"Aku khawatir padanya dan bayinya." Ujar para hantu terdengar sedih.

"Kamu mendengarku?" Tanya Ella lagi.

"Andrew Romdinne. Kamu tidak akan tahu jika kakekmu dan Evans si brengsek itu memang menyembunyikan mu dari publik." Jawab Andrew.

"Ada paha ayam juga. Terimakasih Andrew, aku menyayangimu!" Ujar Ella langsung memakannya.

Ingatan itu terbesit lagi di dalam pikiran Andrew. Istrinya selalu mengatakan bahwa dia menyayanginya jika Andrew membelikannya paha ayam goreng.
Jika Ella sedang tidak hamil, dia benar-benar akan membunuhnya di depan Evans. Dia mengurungkan niatnya untuk rencana barunya, juga karena Ella mengingatkannya pada istrinya yang berpulang karena dia lalai, Andrew sibuk dengan dendamnya sampai tidak peduli dengan istrinya yang jatuh sakit dan menunggunya di rumah.

"Makanlah dengan baik karena kamu tidak akan pernah pulang, Chesa! Hanya bantuan keajaiban yang bisa menyelamatkan mu dari ku." Ucap Andrew.

Ella tersenyum dan mengangguk. Itu membuat Andrew kebingungan. Pria itu tidak tahu jika Ella punya kemampuan yang luar biasa, dan dia sudah memberikan gambar tentang lokasi yang sama persisnya dengan mimpi Ella pada Alex. Hal itulah yang membuat dia  berharap akan keselamatan.

Close Your Eyes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang