25. Emang boleh?

8.3K 235 20
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM

SP NIH YANG NUNGGUIN UPP??

..HAPPYREADING..

Seusai Transfusi darah,Tubuh abyan terasa sangat lemas dan ia hanya bisa duduk di kursi tunggu sambil menyandarkan kepala nya ke kepala kursi itu ,untuk menunggu keadaan Afina.

"Kenapa melas sekali?" Tanya Abyan pada dirinya sendiri.

Ia mengingat jika ia harus mengonsumsi zat besi agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan,karena itu ia menelepon dan meminta Kelvin untuk membeli ayam goreng dan Sayur hijau.

"Kelvin tolong belikan saya Ayam goreng dan Sayur bayam."

"Baik Tuan ada tambahan lain?"

"Nasi dan Air." Jawab Abyan.

"Maksud saya selain itu Tuan."

"Tidak ada."

Abyan memutuskan panggilan itu,ia meletakam ponsel nya lalu kembali menyandarkan kepala nya ke kepala kursi dengan mata tertutup.

"Hey bro." Panggil seseorang sambil menepuk pundak Abyan.

Dengan lemas Abyan membuka mata nya dan melihat siapa yang berani menepuk nya.

"Jacob?" Tanya Abyan.

"Iya,Rasa nya Rindu sekali hampir 2 tahun kita tidak bertemu." Ucap Jacob sembari duduk di samping Abyan.

"Alay." Celetuk Abyan.

"Hah? Ngatain gue lo?" Kesal Jacob.

Usia jacob lebih muda 4 tahun dari Abyan,jadi Jacob berbicara seperti anak anak modern atau di sebut dengan "Gaul".

Sebenarnya Jacob dari dulu sudah berbicara dengan kosa kata Lo-Gue tapi Paman nya mengajarkan jika lelaki itu harus tegas,dan Akhirnya Jacob di latih terus menerus oleh Paman nya (Ayah Abyan/tuan Besar Edzwar).

Ia berlatih sejak umur 13 tahun bebarengan dengan Abyan yang berusia 17 tahun,maka dari itu Jacob menganggap Abyan seperti Kakak nya sendiri.

"Saya tidak suka dengan gaya bicaramu itu." Ucap Abyan.

"Suka suka gue! Lagian paman udah gak ada." Ujar Jacob.

Abyan langsung memandang sengut sang sepupu.

"Nggak nggak,cuman bercanda." Gelaga Jacob

"Tidak ada yang pantas di Candakan." Ucap Abyan dengan dingin dan tangan mengodok Si Kecil yang berada di dalam sakunya.

"I-iya,Maaf." Ucap Jacob dengan menunduk.

Cklekk

Dokter keluar dari ruangan Afina,dengan cepat Abyan memasukan Si kecil ke dalam sakunya.

"Selamat." Batin Jacob.

"Peluru di dalam perut nona berhasil kami keluarkan,Nona memang sangat Kuat,walaupun luka Tembakan dan tusukan nya sangat dalam,Nona masih bisa bertahan,"

"Entah apa yang nona makan." Lanjut Dokter di dalam hati.

Abyan menghembuskan Nafas lega.

"Terimakasih,ini semua juga berkat anda Dan ke ajaiban Allah." Ucap Abyan.

"Terimakasih? Tumben amat." Gumam Jacob yang heran atas apa yang di ucapkan Abyan.

"Iya sama sama,itu sudah ke wajiban saya untuk menyelamatkan pasien sekuat mungkin." Jawab Dokter pada Abyan.

AfinanBian (END!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang