ASSALAMU'ALAIKUM..
UP UP UP
..HAPPYREADING..
Sudah satu minggu Jacob dan Zahra menikah,kini mereka hidup tentram dan terlihat bahagia,mereka saling berusaha menumbuhkan rasa sayang dan cinta,Abian dan Afina juga ikut bahagia akan usaha Jacob dan Zahra,Biarkan mereka mencintai dengan caranya masing masing.
Kini semua sudah selesai makan di meja makan, "Fina,Al dan Diba masih tidur?" Tanya Abah.
"Iya abah,kemarin malam mereka begadang." Jawab Afina sambil membereskan piring bekas makan mereka tadi.
Abah pun mengangguk akan jawaban Afina tadi, "kak,Jacob bangunin Al sama Diba boleh?" Tanya Jacob yang masih duduk di tempatnya.
"Boleh,tolong ajak dulu mereka main ya? Kakak mau cuci piring dulu,nanti kakak ke atas buat Mandiin mereka."
"Iya kak siapp."
"Kenapa tidak kamu mandikan saja Jacob?" Tanya Abian.
"Gak bisa bang,ntar licin jatoh,gue masih takut." Jawab Jacob.
"Kamu harus belajar,nanti kalo kamu sama Ara punya anak gak nyusahin Ara yang ngerjain semuanya." Ujar Afina sambil tersenyum pada Jacob dan Ara.
"Btw Ara ada tanda tanda gak nih?" Tanya Afina.
"Tanda tanda apa Kak?" Tanya Jacob heran.
"Tanda tanda garis dua,kalian udahkan?"
"Eum..,jacob nunggu Ara siap aja kak."
Afina mengangguk mengerti,ia tau bagaimana perasaan Zahra sekarang karena ia pun pernah merasankannya.
"Jangan lama-lama ya? Abah juga mau punya cucu dari kalian." Goda Abah.
Jacob hanya tersenyum kikuk,sedangkan Zahra hanya melamun dan Umma menatap Zahra dengan serius walaupun tak di tatap balik.
"Jacob ke atas dulu." Pamit jacob lalu pergi dari sana.
"Fina juga ke dapur dulu ya?" Izin Afina.
"Iya nak." Ucap Abah,dan mendapat anggukan Abian.
"Bian ayo Main catur di belakang." Ajak Abah pada Abian.
"Boleh,Ayo."
Merekapun pergi ke belakang dan menyisakan Umma dan Zahra di ruang makan.
"Ara." Panggil Umma.
"Ara!" Panggil Umma ke dua kali nya,karena Zahra tak meresponnya.
"Ah? Iya Umma kenapa?"
"Umma mau bicara sama kamu,kita ke kamar Umma,ayo."
Zahra pun mengikuti sang Umma dengan sedikit melapun.
Sesampainya di kamar Umma,Zahra duduk di tepi ranjang dengan Umma.
"Ara,Umma tau kamu belum memberikan gak kamu pada Jacob." Ucap Umma.
Degg
"Maaf Umma,Zahra belum siap." Ujar Zahra yang menunduk.
"Ini bukan tentang siap atau tidak siap,tapi tentang Kewajiban kamu dan hak Jacob."
"Tapi Umma,dulu Kak Fina juga gak langsung memberikan hak Abang." Jawab Zahra.
"Karena dulu gak ada Abah dan umma yang mengingatkan,tapi sekarang? Kamu ada umma nak,abah juga."
Zahra masih menunduk dengan air mata yang mulai mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
AfinanBian (END!)
Teen FictionAssalamu'alaikum😊 Jangan lupa Follow ya Barudak♡ Cerita ini mengisahkan seorang gadis muda berusia 18 tahunan yang rela melunasi hutang kakeknya kepada seorang CEO muda yang kaya dan sangat tampan. Namun siapa sangka jika pria yang ia nikahi juga s...