27. Sadar.

8.3K 211 12
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM..

MALMING UP GA SI??

..HAPPYREADING..

Sudah Hampir 3 Minggu Afina belum sadar dari koma nya,Abyan menjaga Afina setiap hari setiap Jam,Abyan juga mengabaikan Perkerjaan nya di Kantor.

Abyan hanya memikirkan keadaan Afina sampai ia lupa dengan pola makan,Jam Tidur maupun Pekerjaan nya entah di kantor maupun Dunia gelap nya.

"Afina saya mohon bangun." Ucap Abyan sambil menggenggam tanagn Afina.

"Saya janji tidak akan menyiksamu,tapi saya mohon sadarlah."

Abyan memikirkan perbuatan nya selama 8 Bulan ini ( anggap aja Afina sama Abyan sudah menarungi Bahtera Rumah tangga nya selama 8 bulan.)

Perbuatan Abyan memang patut di marahi,bahkan jika Negara mengetahuinya,Ia akan di penjara atas tuduhan KDRT.

Abyan tahu itu,sebenarnya Abyan juga tidak ingin melakukan itu semua tapi entah mengapa jika ia sedang emosi bawaan nya ingin menyiksa Afina.

Abyan juga memikirkan bagaimana kesakitan yang Afina Rasakan selama 8 Bulan ini.

Memikirkan semua itu,air mata Abyan luruh dan air mata itu jatuh pada telapak tangan Afina yang berada di genggaman tangan Abyan.

Abyan mengahapus air matanya lalu mengecup telapak tangan Afina dengan Khidmat.

Cup

Lalu tangan nya pindah mengusap kening Afina,dan mengusap wajah Afina tetapi tatapan nya hanya tertuju pada Pipi Afina yang pernah ia sayat dengan bentuk Bintang ( Afina di RS tidak menggunakan Cadar ya soal nya kan lagi sakit jadi kalo Pake Cadar takutnya malah jadi sesak)

Lalu Abyan mengecup kedua pipi Afina.

Cup

Cup

"Jangan lupa bangun Cantik." Bisik Abyan di telinga Afina.

Abyan menatap lekat wajah Afina tanpa ia sadari mata Afina terbuka sedikit demi sedikit.

"Af-Afina.." panggil Abyan.

Mata indah Afina mengeluarkan air mata tanpa mulut mengucapkan satu kata pun.

"Ka-kamu kenapa? Ada yang sakit?" Tanya Abyan sambil memegang pipi Afina.

Dengan lemas Afina menghempaskan tangan Abyan.

"Afina...."

"Saya tahu kamu marah,maafkan saya."

"Saya mohon."

Afina hanya bisa menggelengkan kepalanya seolah olah ia tidak mau memaafkan Abyan.

"Kenapa tidak mau?"

Afina merasakan sakit pada perut nya,Afina tidak menjawab pertanyaan Abyan ia hanya mengusap perut nya dan mengiris pelan.

"Sssttt.."

"Bi-biar saya yang mengusap nya." Ucap Abyan dan di balas dengan gelengan Afina.

Abyan tidak mau memaksa Afina dan akhirnya ia memanggil Dokter tetapi sebelum itu ia meminta jepada Afina untuk memakai Masker agar Dokter tidak melihat wajah Cantik Afina.

Dokter pun datang beberapa menit setelah di titah Abyan.

"Nona sudah sadar?" Tanya Dokter terkejut.

"Hm." Abyan menjawab dengan deheman.

"Biar saya Chek dulu keadaan nona."

"Ya."

Dokter pun memeriksa keadaan Afina dengan baik.

AfinanBian (END!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang