46. Jacob Akan menyusul Abian.

5.8K 203 8
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM..

UP NYA LAMA,MAAF🙏

..HAPPYREADING..

Remang remang cahaya di pagi memasuki kamar Abian dan Afina melalui celah jendela kaca,Afina masih tertidur akibat kelelahan olah raga malam tadi malam.

Olah raga apa tuhh???

"Sayang bangun." Ucap Abian pada Afina yang masih tertidur di ranjang.

"Shobahul khoir Ya Humaira." Bisik Abian di depan wajah Afina saat Afina sudah membuka matanya.

Afina membawa selimut yang ia pakai lalu membawa selimut itu untuk menutupi wajahnya.

"Malu Ya Allah." Batin Afina.

"Kenapa sayang? Ada yang sakit." Tanya Abian dengan khawatir sambil membuka selimut yang menutupi wajah Afina.

"Malu." Cicit Afina.

"Kenapa malu? Saya sudah melihat semuanya." Tutur Abian.

Pletakk

Suara jeplakan di lengan Abian terdengar nyaring dan itu ulah Afina.

"Awss,sakit sayang." Ringis Abian.

"Siapa suruh ngomong kayak gitu." Sinis Afina.

"Astaghfirullah,tapi emang bener kan?" Tanya Abian.

"Tau ah,aku mandi mandi,Tuan udah sholat?" Tanya Afina.

"Saya juga baru bangun,terus mandi dan bangunin kamu,udah kamu mandi wajib dulu,persiapan sholat biar saya yang siapkan."

Afina mengangguk dan menutupi tubuh nya dengan selimut putih seperti kepompong.

"Awss." Ringis Afina saat merasakan ngilu di area pribadinya.

"Sakit sayang?" Tanya Abian.

"Iya,sedikit ngilu." Jawab Afina.

"Maaf ya? Gara gara saya,kamu jadi sakit." Pinta Abian.

"Aku yang minta maaf, Baru kasih hak Tuan." Ujar Afina.

"Tidak apa apa,terimakasih untuk semuanya." Balas Abian.

****

Abian dan Afina turun ke bawah pada jam 06.00 untuk ikut sarapan bersama keluarga yang lain.

"Assalamu'alaikum." Salam Abian dan Afina.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah,duduk nak kita makan sama sama."

"Maaf Umma,Fina gak bantuin Umma masak."

"Tak apa,Bian Habis keramas ya?" Tanya Umma.

Pertanyaan Umma refleks membuat pipi Afina memerah di dalam Cadar.

"I-iya Umma."

"Abang abis bikin ponakan buat Ara ya?" Tanya Zahra sumringah.

Abian tak menjawab karena kaki nya di injak oleh Afina,Abian hanya menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal,sedangkan Afina hanya menunduk dan memainkan jari jari nya.

AfinanBian (END!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang