36. Penjaga hati.

8K 211 8
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM

HAII

..HAPPYREADING..

Abyan menyuruh semua bawahan yang sudah tidak berstatus mafia untuk segera masuk ke pesawat untuk segera pulang ke tanah air.

Abyan,Jacob dan Kelvin pun berjalan bebarengan ke arah pesawat pribadi keluarga Edzwar,sedangkan Ghiana di bawa oleh bodyguard Abyan.

Sesampai nya di dalam Pesawat,Abyan langsung masuk ke ruangan Afina,dan ikut berbaring di kasur yang memang berukuran besar,mungkin cukup untuk dua sampai tiga orang.

"Afina...bangun." Panggil Abyan dengan nada lembut.

"Punggung saya sakit,ayo obati." Adu nya.

Abyan memegang kening Afina. "Panas." Ungkap Abyan.

Abyan turun dari kasur itu lalu berjalan menuju tempat Air,ia membawa sebuah wadah lalu mengisi nya dengan air panas dan air dingin supaya Air itu berubah menjadi hangat,tidak lupa membawa sapu tangan.

Abyan membawa wadah berisi air dan sapu tangan itu ke tempat Afina,lalu memasukan sapu tangan itu ke dalam air hangat dan meletakan sapu tangan itu di kening Afina.bertujuan untuk sedikit mengurangi suhu tubuh Afina.

"Bang." Panggil Jacob yang baru saja datang.

"Apa?"

"Pesawat akan di landasan sekarang."

"Iya."

"Ck!gitu amat jawab nya lo bang,males gue." Batin Jacob.

Abyan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya yang terkena cipratan darah.

Selesai mandi Abyan kembali ke tempat Afina lalu duduk di kasur itu dan mengganti kompresan di kening Afina.

Abyan mengganti baju Afina dan memakaikan Afina jilbab Baru.

"Cepat sadar."

Abyan kembali berbaring di sisi Afina dan membawa Afina ke dalam dekapan nya,Abyan memejamkan mata nya dan ikut tidur bersama Afina.

Beberapa menit sesudah itu Abyan terbangun karena mendengar lenguhan Afina.

"Eghhh." Lenguh Afina.

"Afina." Panggil Abyan yang sudah terduduk di samping Afina.

Afina membuka mata nya sedikit demi sedikit. "Tu-tuan." Jawab Afina.

"Minum dulu." Ucap Abyan sambil menyodorkan air minum yang berada di nakas,Afina pun duduk dan meneguk air nya dengan tandas.

"Masih sakit?" Tanya Abyan sedikit khawatir.

"Hanya sedikit." Jawab Afina Abyan hanya menjawab nya dengan anggukan.

"Tuan." Ucap Afina lemah.

"Ada apa? Sesak lagi?"

Afina menggelengkan kepala dengan mata berkaca kaca,Abyan membawa Afina kembali ke dalam dekapan nya.

"Jangan menangis." Titah Abyan.

"D-dia menyentuh aku hiks." Isak Afina.

"D-dia akan merenggut yang sudah aku jaga selama 18 tahun ini hiks,Bahkan dia membuka Cadar dan kedung ku." Lanjut Afina.

Abyan yang mendengar itu mengeraskan Rahang nya yang tegas.

"Akan,bukan sudah,jadi jangan terlalu di pikirkan lagi pula sekarang ada saya,dan saya berjanji tidak akan meninggalkan kamu lagi.." Imbuh Abyan berusaha menenangkan Afina,Afina hanya bisa terisak mendengar jawaban Abyan.

AfinanBian (END!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang