56. Alsaki Arkan Al-waritzi & Adiba Afsheen Al-waritzi.

3.9K 139 21
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM..

MAAF BARU UP,ANI NYA SIBUK HHE,MAKLUM LEBARAN SAYY

JANGAN LUPA SPAM KOMEN NYA BEBB

..HAPPYREADING..

"Umma Bian takut hiks." Ini adalah pertama kalinya Abian menangis terisak di hadapan mereka,membuat semua khawatir akan isakan itu.

Jacob yang sedari tadi mengkhawatirkan afina itupun juga ikut menangis walaupun tidak mengeluarkan isakan.

Jacob itu sangat menyayangi Afina,Afina adalah perempuan pertama yang sangat menyayanginya,bagaimana Jacob tidak menyayangi nya?

"Kak..jangan tinggalin Jacob.." lirih jacob dalam hati.

Zahra juga ikutan menangis di pelukan Abah.

"Abah,Kak Fina hiks."

Beralih pada Abian yang tak berhenti terisak. "Umma,Bian Takut Fina ninggalin Bian hiks."

Umma menghapus air matanya dan menangkup wajah Anak sulungnya itu.

"Shtt..Dengarkan Umma Nak,Fina hanya tertidur karena kecapean,Fina tidak akan meninggalkan kita,Umma sudah bilang Fina itu Kuat,berdo'alah untuk kesalamatan Fina."

Semua orang mendo'akan Afina di dalam hati mereka.

Umma nendudukan Abian di kursi dan membuka botol minum. "Minum dulu nak,tenangkan hati kamu." Ucap Umma.

Umma membuka tutup botol lagi dan menatap jacb Yang menunduk sambil menagis. "Jacob,minum dulu nak,do'akan Kakak Kamu agar mereka berdua baik baik saja."

"Terimakasih Umma."

Umma pun membuka tutup botol dan memeberikan minum itu pada Zahra. "Ara minum dulu sayang,ayo nak." Ummapun mendekatkan botol itu pada mulut Zahra dan Zahrapun meninum nya.

"Abah?" Panggil umma sambil menyodorkan botol air "abah tidak ingin,Umma minum saja."

Satu jam sudah berlalu,semua orang masih diam di kursi mencemaskan Afina.

"Oek oek oek." Suara tangisan bayi terdengar.

"Umma?" Tanya Abian.

Umma mengangguk "Alhamdulillah."

Cklek..

"Dok?"

Dokter ternyum. "Alhamdulillah,Pasien dan anak beliau selamat."

"Alhamdulillah." Syukur mereka semua.

"Terima kasih banyak dok,apa kami boleh masuk ke dalam?"

"Boleh,tapi pasien masih pingsan Akibat obat bius,sebentar lagi juga akan bangun,jangan khawatir."

"Terima kasih banyak Dok."

"Sama sama,ini sudah tuga s saya."

Lalu mereka masuk ke dalam ruangan.

Abian mendekati Afina dan mengenggam tangannya. "Sayang,kamu berhasil." Bisik Abian.

AfinanBian (END!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang