4] Janji yang Dilupakan

236 19 0
                                    

Dunia tanpa matahari akan terasa gelap dan hampa. Sama sepertiku, yang akan terasa gelap dan hampa jika tidak adanya bunda di sini.

-Arshaka-

<><><><>

Rintik hujan membasahi seluruh rumah di komplek. Hari hujan turun di hari libur. Hujan di hari libur sangat menenangkan. Pemuda berkulit putih pucat itu menatap halaman rumahnya dari jendela kamar. Hujan selalu membawa ketenangan untuknya.

Orang-orang percaya bahwa, hujan bisa membawa keberkahan bagi kita, dan ya ia percaya itu. Berharap hari ini ada satu keberkahan baginya.

"Shaka! Nak! Ayo turun. Bunda sudah masak banyak kesukaan kamu nih!"panggil Allea dari depan pintu kamar yang bertuliskan 'Arshaka'.

Pemuda itu menoleh, ibunda sudah memanggilnya untuk turun sarapan. Ia segera beranjak dari duduknya dan ingin membukakan pintu untuk sang bunda.

Pintu terbuka memperlihatkan Shaka yang sudah rapi dan bersih hanya dengan memakai sweter putihnya.

Allea tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Allea tersenyum. "Ayo nak turun"ajak sang bunda. Shaka mengangguk. Mereka berdua turun berdampingan ke ruang makan. Sembari bercanda gurau sesaat.

Veno yang melihat itu sedikit geram. "Mulai deh"gumamnya sendiri.

Shaka mengambil tempat duduknya di sebelah Allea bertatapan langsung dengan Veno. Veno melihat Shaka seperti tidak suka. Shaka mencoba untuk tak memperdulikan itu.

"Shaka mau lauk yang mana?"tanya Allea.

"Shaka ambil sendiri saja bun"jawab Shaka. Allea mengangguk.

Selama sarapan berlangsung, di sana hening. Hanya ada suara dentingan sendok dan garpu. Mereka ber-empat sibuk dengan makanannya masing-masing. Sampai satu suara memecah keheningan.

"Shaka. Nanti temui ayah di ruangan kerja ayah. Ayah enggak mau tau harus bisa"pinta Ardian sedikit memaksa Shaka.

"Iya"

"Kira-kira apa yang mau ayah omongin sama bang Shak?? Gue jadi penasaran anjir. Nanti nguping deh, eh dosa enggak ya sama ayah nanti? Enggak jadi deh" batin Veno bergidik ngeri.

Sarapan pun sudah selesai, Allea membersihkan semua meja makan dibantu oleh Shaka. Shaka bagian mencuci piring dan Allea bagian mengelap meja.

Setelah selesai, Shaka ijin terhadap Allea. Ingin menemui sang ayah yang tadi memintanya untuk menemuinya di ruang kerja. Allea mengangguk ragu, ia berpesan pada Shaka "jika ayah macam-macam sama anak bunda ini, Shaka bilang bunda ya?" Itu yang tadi dikatakan oleh Allea pada Shaka.

ARSHAKA DAN DUNIANYA || CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang