Dalam cobaan, kita menemukan kekuatan sejati. Dalam kegelapan, kita menemukan cahaya bersama.
-Someone-
<><><><><><><>
Keesokan harinya, belum ada tanda-tanda Shaka ditemukan. Alana sampai menginap di rumah Shaka, menjaga dan menemani Allea. Kantung mata yang ada pada bawah mata Allea sangat kentara. Begadang demi mendapatkan kabar sang anak.
Semua orang suruhan Raden sudah dikerahkan. Namun ia sendiri juga belum mendapat kabar.
"Tante, ayo makan dulu. Isha udah masak loh"ajak Alana.
Allea menggeleng sembari tersenyum pedih. "Nanti aja Isha..."
Alana menganggukan kepalanya pelan. Ia kembali menaruh piring yang ingin digunakannya. Ia mendekat ke arah Allea memeluk dari belakang.
"Pasti kak Shaka baik-baik aja tan. Isha yakin itu"
<><><><><><><><>
"Ayah. Duduk dulu deh"ajak Veno.
Ardian duduk di sebelah sang anak. Mengusap lembut surai Veno. "Kenapa?"
"Ayah mau bantu cari bang Shaka enggak? Bang Shaka hilang. Ayah mau kan?"
"Itu bukan urusan ayah Veno."ucap Ardian dingin.
"Kenapa? Bukannya bang Shaka juga anak ayah? Kenapa ayah enggak peduli? Di sini bukan hanya Veno yang jadi anak ayah."
Ardian diam. Tanpa disadari oleh Veno, Ardian keringat dingin karena takut anaknya tahu jika dia yang menculik Shaka. "Ayah kenapa panik?"
Ardian menggeleng tegas. "Intinya itu bukan urusan ayah!! Ayah berangkat dulu"
Ardian pergi dari sana dengan tiba-tiba mengundang banyak pertanyaan di benak Veno. Timbul kecurigaan pada ayahnya. Ayahnya seperti menghindari pertanyaannya. Patut untuk dicurigai.
<><><><><><><><>
"Isha. Ini sudah sore, Shaka kok enggak mau pulang sih?? Dia kemana Isha. Hiks"
Allea menangis tersedu di peluk Alana. "Isha juga enggak tau tante. Tapi Isha yakin, kak Shaka bakal pulang secepatnya. Biar enggak mengkhawatirkan kita semua tante"
Ting nong
Alana menoleh ke arah pintu. Meminta ijin pada Allea untuk bangun dan membukakan pintunya. Dibukalah pintu itu, menampakan Raden dan Haidar dengan muka sama kusutnya.
Alana menyuruh mereka berdua untuk masuk dan berbicara dengan Allea di ruang tengah. Sedangkan Alana akan beranjak menuju dapur untuk membuat minuman.
"Gimana Raden, Haidar?? Shaka udah ketemu? Kenapa enggak bareng sama kalian?"tanya Allea mencari keberadaan Shaka.
"Tante. Raden sama Haidar belum nemu Shaka. Kita masih mencari. Aku sama Haidar cuma mau mengatakan, tante jangan khawatir. Raden pastikan, Raden sama Haidar bakal nemuin Shaka seecepatnya!"
Allea menunduk dalam mendengar itu. Alana datang membawa sebuah nampan. Menaruhnya di meja dan memberikannya pada Haidar dan Raden.
"Jadi gimana kak?"
Raden dan Haidar kompak menggeleng. Dengan jawaban itu sudah cukup membuktikan Alana bahwa Shaka belum kembali.
"Kita bakal cari lagi Shaka Na. Tante Allea juga tenang aja. Raden bakal coba yang terbaik,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAKA DAN DUNIANYA || Completed
Teen FictionPemuda penyuka camera dan dunia tentang skatting. Tak hanya itu, ia juga sangat menyukai senja, malam, pelangi, dan hujan. Pemuda yang sangat sabar, kuat, penyayang, dan lembut. Pemuda yang sangat suka mengabadikan segala kenangan. Ya, dia adalah Ar...