45] Mengharapkan

46 3 1
                                    

Terkadang, bukan orang lain yang menyakitimu itu. Tapi, seseorang yang paling berharga di hidupmu.

-Arshaka-

<><><><><><><>

Tak terasa, Shaka sudah keluar dari rumah sakit dan bersekolah kembali. Dengan tas hitamnya yang di gendong satu sisi, Shaka berjalan pelan melewati kelas-kelas lain, tentunya bersama Raden dan juga Haidar.

"Pangeran es kita katanya ikut lomba tingkat Inter loh!!"

"Pasti sih! Udah yakin banget gue."

"Denger-denger di Korea enggak sih?!"

"Iya. Negara Korsel tuh. Gue bakal nonton ah!"

"Langsung beli tiket enggak sih???"

Masih terdengar lagi banyak bisikan yang Shaka tak pedulikan. Tadi ketika di parkiran, mereka bertiga tidak sengaja bertemu dengan pak Hiko. Berkata pada Shaka bahwa lomba skatting tingkat Internasional akan diadakan di negara Korea Selatan pada tanggal 7 Desember tahun ini.

Ya, dirinya sudah harus berangkat pada tanggal 5 Desember nanti. Karena ini masih tanggal 25 November, ia masih punya waktu latihan 9 hari penuh. Sangat cukup untuk Shaka berlatih.

"Eh, pangeran es kita masuk ges!!"teriak salah satu teman mereka yang menjadi ketua kelas.

Raden memukul kepala temannya itu menggunakan gulungan kertas yang ia bawa. "Bjir, berisik ae pagi-pagi kek yang di luar noh!"

"Etdah, Den. Biar ae napa, cie yang bentar lagi lomba skatting Inter di Korsel. Dapet juara ye, Shak!"ucapnya lagi menghampiri Shaka yang sudah duduk di kursinya.

"Iy-"

"Pasti sih Shaka bisa bawa juara. Jelas pangeran es kita gitu. Gue sangat percaya ma sahabat gue ini!"tepuk Haidar bangga pada dirinya.

"Heleh-heleh yang paling bestie!"

"Syirik ae lo, jamblang!"sewot Haidar menatap nyalang temannya itu.

<><><><><><><><><><>

"Eh, Shak! Kita temenin lo latihan ye!" Haidar merangkul pundak Shaka yang lebih tinggi darinya itu. Shaka menyatukan ke dua alisnya.

"Hah? Gue sendiri ae. Kalian pada pulang gih. Kegiatan malam gue masih banyak nanti juga," Shaka menjawab.

"Anjir Shak. Kita nih di rumah lagi gabut. Mending nemenin lo ae sekalian ketemu sama tante Lea. Ya enggak Dar?!"timbrung Raden yang diangguki oleh Haidar.

Shaka memuta bola matanya malas, "Nyenyenye lu pada," cibir Shaka berlari menjauh ke dua sahabatnya.

"Bego! Kita di tinggal cok!"

"Tungguin Shaka!!!"

<><><><><><><><><>

Ice skatting arena. Tempat ini Shaka dan ke dua sahabatnya. Tempat dimana Shaka selalu berlatih untuk mencoba hal baru tentang skatting dan juga melatih skillnya. Tempat yang menjadi habitat Shaka dari dulu.

ARSHAKA DAN DUNIANYA || CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang