Extra Chapter : Semuanya Berakhir Sampai di sini

118 4 2
                                    

Setidaknya, kamu pernah hadir dalam hidupku dan kisahku.

-Alana-

<><><><><><>

Di taman kincir angin yang biasa Alana dan Shaka kunjungi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di taman kincir angin yang biasa Alana dan Shaka kunjungi. Dengan hembusan angin menerpa wajahnya, langit terlihat menggelap. Alana masih berdiam diri di sana dengan menatap jauh sebuah kincir angin besar di depannya.

Tak bisa dipungkiri, ia merindukan hangatnya candaan Shaka ketika di sini. Bagaimana laki-laki itu membuatnya tersenyum. Bagaimana laki-laki itu membuatnya tersipu malu akan gombalan anehnya.

"Huft, banyak yang masih suka julid ya ternyata. Julidin hidup aku, ini kan hidup aku kan kak? Aku milih enggak nikah ya itu hak aku,"

Alana kesal. Ia marah dan jengkel pada tetangga-tetangga di rumahnya itu. Yang berkata nyinyir tentangnya.

"Udah umur hampir 40 enggak nikah-nikah ya tuh Alana."

"Wah, katanya masih gamon sama yang udah mati, bu!"

"Idih, pasti bu Arisha sedih,"

"Pahit banget ya hidupnya!"

Dan masih banyak lagi perkataan pedas ibu-ibu tetangganya. Sudah pernah ia katakan pada mereka, jangan mengurus hidup orang lain jika belum benar mengurus hidupnya.

"Ya walaupun memang seharusnya ku menjalani hidupku tanpamu kak. Tapi, dengan tegas aku mengatakan bahwa, AKU MASIH MAU KAMU DALAM HIDUPKU!!!"

<><><><><><><><><>

Allea menatap kosong gelas di depannya. Entah memikirkan apa. Tanpa sengaja, tangannya menyenggol gelas itu membuat gelas yang tadinya masih utuh dan bagus menjadi pecah berkeping-keping.

"Ada apa denganku?"tanyanya pada dirinya sendiri. Perlahan ia merapihkan serpihan kaca itu. Membuangnya ke dalam tong sampah. Allea berjalan pelan ke arah kamar Shaka. Barang-barang peninggalan Shaka yang masih ia rawat dengan sepenuh hati.

Wangi parfum Shaka yang masih tercium. Allea merindukan sosok anak sulungnya itu. Jika ia merindukan Shaka, pasti ia selalu datang ke kamar ini untuk melepas rindunya.

"Shaka, nak, kok kamu jarang datang ke mimpi bunda lagi, hm?"

Allea mengusap bingkai foto Shaka yang tersenyum manis. Mengecupnya pelan. "Bunda kangen sama Shaka,"

ARSHAKA DAN DUNIANYA || CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang