Tak semua yang berawalan buruk akan berakhir buruk juga. Cukup jalani semua prosesnya dan petik pelajaran disetiap kesalahan yang ada.
-Varen-
<><><><><><>
Terhitung sudah waktu dimana Shaka mengikuti lomba sakttingnya. Dibangku penonton sudah terlihat Allea, Alana, Veno, Haidar, Raden, dan juga Varen. Shaka tersenyum melihatnya. Ia akan berjanji mendapat sebuah piala nantinya. Sebelum itu, ia sudah meminum obatnya. Agar tidak kambuh nanti.
Peserta saktting laki-laki. Arshaka Langit Adhiyaksa!!!!!
Suara juri memanggil namanya. Ia berjalan ke tengah ring ice. Memejamkan matanya terlebih dahulu. Membukanya setelah itu, menarik bibirnya dengan senyuman yang tercetak di sana. Shaka mengelilingi ring ice dengan memutar dan melompat. Terlihat mahir sekali. Penonton bersorak ramai melihatnya.
Penonton percaya pada Shaka, karena Shaka sudah muncul di televisi, koran, dan beberapa media lain yang menunjukan selalu memenangkan lomba skattingnya. Shaka tambah senang karena banyak yang mendukungnya.
Setelah selesai, Shaka menundukan kepala dan tubuhnya tanda hormat pada penonton dan semuanya yang ada di sana. Tepuk tangan meriah diberikan pada Shaka. Setelah semua peserta melakukan aksinya, pemberitahuan pemenang dilaksanakan.
Mereka sebagai peserta sudah melakukan yang terbaik di lomba tingkat nasional ini, para penonton sangat menunggu.
Juri bersiap membacakan peringkatnya, ada tiga pemenang dalam lomba ini.
Juara ke tiga lomba skatting tingkat nasional ini adalah........Revana Arisha Putri!!!
Tepuk tangan meriah juga diberikan. Masih ada dua peserta lomba yang menang belum dibacakan.
Juara ke dua lomba skatting tingkat nasional ini adalah.........Redi Dikana!!!!
Tepuk tangan juga sangat meriah untuk peserta lomba yang menang urutan ke dua. Dan tinggal satu lagi peserta lomba yang menang belum disebutkan oleh juri. Semua penonton cemas, berharap nama Arshaka Langit Adhiyaksa yang alan disebutkan oleh juri.
Dan juara pertama lomba skatting tingkat nasional ini adalah......Arshaka Langit Adhiyaksa!!!!!
Shaka bernafas lega. Dirinya menang lagi. Penonton memberikan tepukan meriah padanya. Penonton sudah percaya pasti Shaka yang akan merebut posisi pertama dalam lomba ini. Sudah tidak diragukan lagi atraksi Shaka yang ditunjukan, karena itu pasti dan selalu memuaskan penonton serta juri yang ada.
Allea dan yang lain sangat terharu dan tentunya senang. Juri mengalungkan sebuah medali dan memberikan sebuah piala, serta tak lupa mengucap selamat pada mereka telah memenangkan lomba ini. Piala yang selalu membuat bangga. Shaka dan dua pemenang lain mengecup singkat piala itu, menunjukan senyuman khas seorang Shaka.
Pasti banyak yang tak percaya bahwa senyuma itu selalu menyimpan lukanya. Shaka selalu menunjukannya dengan mahir dan pandai menutupi.
Tepukan tangan kali ini kembali di bunyikan. Lebih meriah dari sebelumnya. Veno yang duduk di kursi penonton mengarahkan kamera kesayangan sang abang. Memotret sang abang yang menang. Ia tersenyum bangga. Ia sadar ia berbeda jauh dengn abangnya. Ia tak berprestasi tetapi selalu ayahnya banggakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAKA DAN DUNIANYA || Completed
Fiksi RemajaPemuda penyuka camera dan dunia tentang skatting. Tak hanya itu, ia juga sangat menyukai senja, malam, pelangi, dan hujan. Pemuda yang sangat sabar, kuat, penyayang, dan lembut. Pemuda yang sangat suka mengabadikan segala kenangan. Ya, dia adalah Ar...