Ayah mana yang bisa menoreh luka di hati anaknya? Ardian jawabannya.
-Arshaka-
<><><>
Allea terdiam tak berkutik, jawaban Shaka sukses membuatnya beku. Ternyata, hati anaknya terlanjur sakit. Bagaimana cara ia menyembuhkannya.
Shaka tersenyum pedih. "Bunda enggak bisa kan? Enggak apa-apa kok Shaka tau enggak akan bisa sembuh"
"Shaka maafin bunda...." Shaka menggeleng. Ini bukan salah bundanya, mengapa bundanya yang meminta maaf?
"Bukan salah bunda. Oh iya bun, tadi pak Kadi ngasih tugas menggambar orang yang tersayang loh terus dinilai. Bunda mau lihat?"seru Shaka. Allea mengangguk semangat. Shaka berlalu ke kamarnya untuk mengambil gambar yang tadi di sekolah ia gambar.
Shaka kembali dengan sebuah buku gambar di tangannya. Duduk dengan wajah bahagianya. Ia memperlihatkan gambar itu kepada sang bunda.
"Di sini bunda, di sini ayah, di sini aku, dan di sini Veno bun. Bunda tau, temen Shaka tanya kenapa Shaka gambar ini, dan tentu Shaka jawab dengan pede lah. Ini kan keluarga Shaka, orang-orang yang Shaka sayang."ucap Shaka. Entah mengapa penjelasan yang Shaka berikan membuat hati Allea pedih. Tanpa sadar ia menitikkan air matanya. Shaka kaget, ia langsung menghapus air mata sang bunda.
"Loh kenapa bunda nangis? Ada apa? Shaka enggak suka bunda nangis, jadi jangan nangis ya?"pinta Shaka sembari menghapus air mata Allea.
"Bunda cuma terharu Shaka. Ternyata Shaka anak bunda ini bener-bener sayang sama keluarganya." Allea memeluk tubuh anaknya.
Mereka berpelukan sedikit lebih lama karena Allea yang tidak mau melepasnya.
Drtttdrtttt
Entah telefon siapa yang berbunyi, Shaka langsung mengambil ponselnya. Shaka menghela nafas perlahan.
"Ada apa?"
"Pulang Shaka! Bawa bundamu pulang! Ayah enggak mau tau!"
"Ayah, ini bukan kemauan Shaka. Ini kemauan bunda. Jika ayah nyuruh Shaka bawa bunda pulang, bukan harusnya ayah telefon bunda minta pulang?"
"Ayah tau pasti tidak akan diangkat Shaka. Pulanglah! Jika kalian berdua tidak pulang, ayah akan melacak kalian"
Shaka menatap sang bunda khawatir. Allea meminta ponsel Shaka untuk berbicara dengan suaminya.
"Mas. Kan sudah aku bilang, jangan ganggu dan cari aku"
"Tidak bisa Allea. Pulang lah!!"
"Tidak akan!"
Tutututut
Telefon dimatikan sepihak oleh Allea. Ia kesal lantaran Ardian selalu membuatnya kesal dan marah.
"Bunda, ayah mau ngelacak kita kalo kita enggak pulang"
Allea menatap anaknya. Bagaimana ini, rumah ini sengaja ia sembunyikan, dan masa harus dilacak?
"Matiin semua internet kamu Shaka. Matiin lampu yang ada di luar. Kita remang-remang aja."suruh Allea. Shaka beranjak apa yang tadi bundanya suruh. Mematikan lampu luar, mematikan internet.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAKA DAN DUNIANYA || Completed
Fiksi RemajaPemuda penyuka camera dan dunia tentang skatting. Tak hanya itu, ia juga sangat menyukai senja, malam, pelangi, dan hujan. Pemuda yang sangat sabar, kuat, penyayang, dan lembut. Pemuda yang sangat suka mengabadikan segala kenangan. Ya, dia adalah Ar...